13

1.4K 84 0
                                    

Makasih semangatnya, makasih lho yang udah mau baca sama vote. Semoga rezekinya lancar
Aamiin...

***

"Gara-gara lo sih."

"Dih kenapa gue? Suara lo yang paling berisik!"

"Ihh panas, pengen bobo."

"Shampo Dove sialan! Teriakan lo itu gak baik untung jantung."

Kareen dan Sandra memutar bola mata malas dan masih setia berjemur di bawah matahari panas. Mereka dihukum karena berteriak di dalam perpustakaan, apalagi pak Faris tak tanggung-tanggung mengomeli mereka.

Darcy mendorong Dove sedangkan Suki mendorong Darcy. Mereka saling dorong mendorong sampai salah satunya jatuh lalu tertawa puas.

"Punya hidup kok kek gini banget," keluh Zahra.

Vashti berulang kali mengusap peluh yang terud berjatuhan membasahi kulitnya. Ia tak takut jadi hitam, tapi yang ia takut itu kelaparan. Sekarang perutnya minta diisi bayi, astaga maksudnya makanan.

Kayra dan Meiling asik bergosip mengabaikan teriknya matahari. Keduanya kadang tertawa. Sampai pembahasan mereka berputar pada seputar foto aib yang tersebar di grup.

"CASSANDRA ESCLOVAZKA!!"

Sandra yang merasa mengantuk terkejut bukan main begitu pula beberapa anggota OSIS yang memang ditugaskan untuk mengawasi mereka ikut terkejut juga.

"Kayra suaranya dipelanin!" Tegur Kareen.

"Maaf mak. Kakay mau sidang si Sasan! Bisa-bisanya lo nyebarin foto aib gue, mana fotonya dia kagak ada. Sasan jahat!" Kayra mengeluarkan semua unek-uneknya.

Mendengar itu sontak Sandra tertawa sampai matanya berair. Pantas saja tadi ia mendengar geraman rendah, ternyata teman-temannya kesal padanya. Mungkin tadi moodnya sedang tidak baik makanya tidak ada yang berani mendekati sekedar untuk menuntut pertanggung jawaban.

"Kirain kalian lupa? Ya abis, kalian kek santai gitu kan gue juga ikut santai," balas gadis itu dengan tampang tak bersalah.

"Zazah bantai Zah!" Suruh Kayra menepuk bahu Zahra.

Zahra memandang Sandra dan Kayra bergantian. Sejak tadi ia tidak mengerti apa yang dibahas, aib, aib apa?

"Ngelag dia, Kay," tawa Sandra kembali mengudara.

Sahabatnya yang lain juga ikut tertawa, tawa Sandra menular ke mereka semua apalagi didukung dengan tampang Zahra yang aibable.

"Kalo macam gini, gue rela lo sebarin San," ucap Kayra di sela tawanya.

Mendengar kata aib sekali lagi membuat Zahra tersadar dan mengumpati Sandra.

"Sasanjing! Sasan kok tega sih ama Zazah?" Mulai sudah dramatisnya.

Kareen berbalik membelakangi mereka sebab ia sudah terlampau malu melihat adegan selanjutnya. Ah, apakah ia telah berdosa banyak makanya diberi sahabat seperti satwa liar seperti ini?

"Zazah gak boleh ngomong kasar," tegur Vashti. "Biar Vavas aja."

Meiling menyentil dahi paripurna milik gadis berdarah India itu.

"Lo sama Zazah lebih muda lo, jangan sok tua ye, gue tumbalin mau?"

Tawa lagi menhiasi aksi jemur-jemura mereka. Pak Faris di lantai tiga menghela napas melihat sembilan siswa yang ia hukum malah seakan menikmati hukuman mereka.

"Terserah."

Sekitar satu setengah jam mereka berjemur di bawah terik matahari akhirnya hukuman telah usai. Bukannya masuk ke kelas, mereka menjurus ke kantin sebab rengekan Vashti yang sudah merasa lapar.

Cassandra! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang