3

3K 180 0
                                    

Tandai typo!

Plisss, jangan jadi pembaca gelap dong shayyy

***

"Kalo gue anak tunggal, San," sela Zahra ketika Kayra membahas tentang keluarganya.

"Lah, pasti anak tunggal itu gak asik kan, Zahra?" Tanya Kayra.

"Gak asik banget, kalo papa sama mama pergi gue gak ada temen," jawab Zahra mendengus kesal.

"Ya nyuruh mereka buat adik, nunggu sembilan bulan juga bakal dapat hasilnya," ceplos Sandra.

Kayra maupun Zahra menatap Sandra dengan mata berkedip lucu apalagi kepala mereka mendonggak keatas.

"Iih, asal ceplos!" Zahra memukul pelan bibir Sandra.

"Sakit bego," marah Sandra menjitak kepala Zahra pelan membuat Kayra tertawa senang.

Sesampainya di kantin, Kayra mengajak dua temannya. Hah Zahra temannya, OGAH!! bantah Kayra sedetik kemudian ketika ia mengakui Zahra musuh cintanya itu sebagai teman. Balik lagi, mereka memilih di meja pojok dan di samping meja itu terdapat Reygan bersama teman-temannya.

"Sandra," panggil Kayra dan Zahra bersamaan ketika gadis di depan mereka itu tengah melamun.

"Oh hah? kenapa?" Sandra tersadar dan menatap bingung kedua temannya.

"Pacar lo noh selingkuh," tunjuk Zahra pada seorang cowok di depan bangku Reygan dkk. yang sedang memangku dan bermesraan bersama seorang gadis.

Sandra berusaha mencerna ucapan Zahra barusan, otaknya belum terkonek membuat ia membuka mulutnya lebar. 

Barulah..., "ANJIRR! GUE PUNYA PACAR?! SEJAK KAPAN?! KOK BISA?!"

Teriakan dari Sandra berhasil mengalihkan atensi semua orang yang ada di kantin termasuk cowok itu. Ia menatap tak suka dan penuh kebencian pada Sandra yang masih memasang wajah terkejutnya.

"Lupa lo, lo yang ngejar dia sampe gue aja pengen mutilasi lo kalau bisa. Bisa-bisanya lo suka sama orang yang selalu nyakitin lo? sinting emang!" Kayra menatap tak suka pada cowok itu.

Sandra bergidik ngeri lalu membalikan badannya menatap sinis cowok itu. "Woy setan! nama lo sape dah? tiba-tiba anemia gue."

"AMNESIA GOBLOK!" Marah Zahra dan Kayra, geram mereka dengan gadis itu.

"Itu maksud gue," ia kembali menatap cowok itu. "Ya ampun! nama lo siapa setan? atau mau gue panggil setan aja, boleh kok. Atau mau dipanggil gembel, babi, hmm?"

Cowok itu dengan hati-hati mendudukan gadis di pangkuannya tadi ke bangku lalu menghampiri Sandra dengan padangan datar.

"Apa lo, mau pamer tinggi?!" tanya Sandra dengan nada tinggi tak lupa ia harus mendonggak ke atas untuk melihat wajah setan yang sayangnya tampan itu.

Tiba-tiba tangan besar itu menyambar dagu Sandra dan mencengkramnya kuat membuat Sandra meringis sakit, tatapan nyalang ia layangkan pada mata biru Sandra. Melihat kakak kesayangannya diperlakukan kasar, Reygan segera mendekat pada kakaknya.

Ia tau betul secinta apa Sandra pada pacarnya itu. 

"Gak usah sok gak kenal sama gue. Ini strategi selanjutnya ya karena gak bisa dapetin hati gue?" nadanya tersirat kebencian yang dalam.

"HAHAHA! ANJ*NG BAB* BANGS*T BRENGS*K BAJINGAN BODOH DUNGU KAMPRET. FU*K YOU!" semua orang terkejut ketika gadis itu mengeluarkan semua makiannya dan berteriak di depan wajah  cowok itu tak lupa di susul jari tengahnya.

"Lo kira lo ganteng amat apa bagimane? Reygan gue noh lebih ganteng, najiss!" Sandra menepis kasar tangan itu.

"Lo-" belum sempat ia menampar pipi Sandra. 

Kaki kanan Sandra sudah menendang masa depan yang selalu ia banggakan itu dengan kuat membuat semua laki-laki yang menontonnya meringis sakit.

"Namanya siapa?" tanya Sandra sekali lagi pada Reygan di dekatnya.

"Fandi, kak," jawab Reygan.

Sandra kembali menjulurkan lidah, ia menggapai rambut acak-acakan Fandi yang masih merintih kesakitan lalu menggoyangkan kepala itu berkali-kali sampai Fandi sendiri merasa pusing.

"Heh, Setan! Dengar ya, kita putus! Gue tekanin sekali lagi kita putus, ngerti gak?! Putus! PUTUS!" Teriak Sandra tepat di wajah Fandi sampai air liurnya juga ikut mendarat di wajah Fandi.

"Putus~ putus~" nyanyi Kayra dan Zahra menahan tawa melihat wajah puyeng Fandi kek ikan buntal yang lagi minum obat nyamuk.

Gadis yang dipangkunya tadi berlari dan menghempas tangan Sandra kasar dengan wajah sedih. "Kak Sandra kok jahat banget sama pacarnya."

Kayra ingin sekali menjambak rambut adik kelas itu yang diketahui bernama Kanaya itu.

"Heh bocil Alien! Jangan ikut campur!" Seru Zahra mewakili perasaan Kayra.

"Tapi kan Kak Sandra jahat banget," ucapnya masih kekeuh dengan pendiriannya untuk membela Fandi.

Sandra yang sudah emosi menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.

"TULI LO?! GUE UDAH BILANG KAN TADI KALO KITA PUTUS! TELINGA DIPAKE JANGAN CUMAN DENGERIN KATA-KATA BUAYA!" Teriak Sandra di depan wajah Kanaya sampai gadis itu tremor.

"Sandra!" Sentak Fandi.

"APA?!"

Reygan mengelus punggung kakaknya dengan lembut lalu mendudukan sang kakak di bangku lain. Zahra dan Kayra mengikuti dari belakang, tapi sebelum itu mereka berdua kompak mendorong tubuh Kanaya sampai ia limbung.

"Ngakak gue pas diteriakin sama Sandra," tawa Kayra.

"Anjirr, gue aja ampe mau is dead kalo di posisi Kanaya. Suara Sandra juga melengking banget," timpal Zahra.

Tanpa sadar semua orang menatap keduanya heran. Mengapa keduanya sangat dekat tidak seperti biasanya yang selalu berdebat jika bertemu.

"Zahra sini!" Panggil si pemeran utama, Razka.

Zahra menoleh dan menggeleng kuat, ia malah menempeli Sandra membuat Kayra kesal dan menghentakan kaki kesal.

Ia menarik-narik tangan Zahra. "Ishh, Zahra awas! Gue mau duduk sama Sandra, minggir lo!"

Zahra mengabaikan kekesalan Kayra dan menjulurkan lidahnya.

"Hiks... gue nangis nih," ancam Kayra.

Zahra tak memerdulikannya lagi sampai Sandra harus melerai keduanya.

"Rey sorong dikit biar Kayra duduk di situ," pinta Sandra.

Tanpa banyak tanya Reygan menggeser tubuhnya sedikit dan menarik Kayra untuk duduk ketika wajah gadis itu sudah mulai menangis.

Senyum Kayra mengembang sempurna setelah berhasil duduk dekat Sandra.

"Kamu beneran mau putus sama itu?" Razka bertanya.

Semua orang diam tak merespon membuat cowok itu berdecak kesal. Melihat tiga gadis menatapnya dengan tatapan bertanya membuat ia mendengus.

"Maksud abang, Sandra beneran mau putus sama Fandi?" Tanyanya sekali lagi.

Akhirnya Sandra ingat sesuatu, Razka Danindra adalah kakak sepupunya dari pihak ibu. Sandra juga sangat dekat Razka.

"Iya, masa bidadari kayak Sandra mau sama setan oh tentu sangat merugikan! Dulu aja ya gue bucin tapi sekarang gue jomblo happy," jawab Sandra terlewat pede membuat Zahra dan Kayra ikut mengangguk saja.

Hening sejenak kemudian mereka menikmati makanan di depan mereka masing-masing.

Sandra melirik sebentar lelaki tampan yang sedari tadi menatapnya intens dengan netra birunya. Sandra teringat kemarin dimana netra itu yang membuat ia merinding seketika. Rasanya masih sama seperti kemarin, merinding.

'Sinting!'

***

Sekian dari saya... terima jodoh

Cassandra! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang