Sandra kembali bersekolah setelah dua hari kemarin membolos. Diberondong oleh berbagai pertanyaan dari para guru dan sahabatnya membuat ia kehabisan tenaga.
"Stop dulu deh guys, gue capek. Telinga gue udah malas dengar omelan lo lo pada,"keluh Sandra duduk di bangku.
Kayra mendengus sebal mendengar balasan acuh sahabatnya. Tidakah ia harus memberi tahu sedikit keberadaannya pada mereka semua agar tak membuat mereka khawatir.
Vashti ingin angkat suara lagi tapi Kareen lantas memasukan roti ke mulutnya. Vashti berusaha menelan dengan susah payah.
Kareen ini sangat perhatian dan peka bahwa salah satu sahabatnya bosan ditanya semakin banyak.
Seusai makan di kantin, mereka bersembilan menuju ke taman belakang di mana markas besar mereka.
Tikar yang memang sudah tersedia digelar. Sandra mengambil tempat lalu tidur di sana membuat yang lain ikut tidur terkecuali Kareen dan Zahra yang mengobrol menjaga yang lain. Bisa saja kan ada anak cowok yang mengambil kesempatan dengan mengintip mereka.
***
"Sandra udah gue bilang jauhin Reygan! Lo tuli ya?" Kayra meneriaki Sandra yang baru saja datang.
Sandra hanya menunduk memilin bajunya, rasanya sakit diteriaki oleeh sahabat terdekat seperti ini. Zahra, Vashti, dan Darcy menatap malas pertengkaran yang selalu terjadi ini.
"Sandra, Vashti sayang sama Sandra lho kita semua sayang sama Sandra. Tapi kenapa Sandra deketin pacar Kayra? Sandra tahu sendiri gimana perjuangan Kayra buat luluhin es kutub kayak Reygan," Vashti menepuk pundak Sandra.
"Aku gak pernah punya pemikiran buatt deketin Reygan, dia itu...," Darcy segera memotong ucapan Sandra.
"Kalo lo gak deketin terus tiap hari kalian datang bareng. Lo kita kita buta Cassandra?!" Bentak Darcy.
Sandra menggeleng ribut menggenggam tangan Kayra berharap Kayra memahaminya.
Plak
Tangan Sandra dihempas keras. Kayra menatap nyalang Sandra, sudah cukup ia bersabar atas sikap sok baik Sandra selama ini. Gara-gara Sandra, hubungan Reygan dan dirinya yang berusia enam bulan ini retak.
"CUKUP SANDRA! JANGAN MASANG TOPENG MENJIJIKAN LO DI DEPAN GUE, LO TAU SENDIRI GIMANA PERJUANGAN GUE NGEJAR REYGAN DAN LO SEENAKNYA JADI ORANG KETIGA?!"
Sandra tersentak, Kayra yang ia kenal selalu lembut dan memerhatikan dirinya membentaknya.
"Kamu salah paham Kayra, Reygan...."
"KAYRA!!"
Mereka menatap ke ujung lorong di mana Reygan menghampiri mereka setelah meneriaki nama Kayra. Kayra tersenyum sinis kala Reygan memeluk Sandra membuat ia semakin salah paham.
"Jangan bentak kak Sandra, dia gak salah di sini," ucap Reygan.
"Reygan, pacar lo itu Kayra bukan Sandra. Di sini yang terluka itu Kayra, lo brengsek ya," Zahra kemudian angkat suara setelah sekian lama terdiam.
"PUAS LO SEKARANG SANDRA? GUE HARAP KITA JANGAN KETEMU LAGI," ucapan Kayra baru saja membuat dunia Sandra runtuh.
"Kayra jangan mengatakan hal itu," tegur Reygan lembut.
"Lo bukan sahabat gue lagi Cassandra," Kayra pergi begitu saja.
Zahra dan Darcy juga mencibir tindakan Reygan yang lebih mementingkan Sandra dibanding pacarnya.
"Sebaiknya lo jangan nampakin muka lagi, gue muak sama semua yang ada di diri lo," lagi dan lagi Sandra diringgalkan.
"Urus diri lo sendiri dan jangan deketin kita," Darcy menimpali ucapan Zahra barusan.
Sandra menangis dengan punggung bergetar. Ia berusaha menggapai Vashti yang masih terdiam dengan pandangan kosong.
"Sandra egois. Vashti udah gak mau sahabatan sama Sandra setelah Sandra sakitin hati Kayra," mereka semua meninggalkan Sandra.
Reygan menyaksikan itu semua dan merasa bersalah, ini karena dirinya. Seandainya Sandra mau mengungkapkan apa hubungan keduanya pasti kakaknya ini tak ditinggalkan lagi.
"Kakak gak pantas rasain bahagia ya, Rey?" Suara itu melirih.
***
Sandra terbangun dengan tiba-tiba setelah mendapati mimpi itu. Kareen dan Zahra menatap aneh pada Sandra yang sejak tidur tadi bergumam entah apa. Peluh membanjiri wajahnya.
"Hey Sasan, kenapa?" Tanya Zahra menepuk.
Sandra dengan reflek menepis tangan Zahra mengingat mimpi tadi.
"Kenapa San?" Zahra semakin khawatir.
"Eh maaf Zah, mimpi buruk tadi. Ada air gue minta dong," Sandra segera mengelus punggung tangan Zahra.
Kareen memberika. Botol air padanya, Sandra meneguk habis membuar Kareen dan Zahra semakin khawatir. Mimpi apa yang ia alami sampai tatapan mata itu seakan kosong.
"Sasan bener gak apa-apa kan?" Kareen menyelidik.
"Ih emak masa gue mimpiin kalian semua ninggalin gue," adu Sandra.
Zahra terkekeh, "Ya kali gue ninggalin lo San, gue aja fans berat lo. Sahabatan sama lo itu anugerah."
Sandra tersenyum. Mimpi tadi hanya bunga tidur, tidak mungkin ia benar ditinggalkan oleh mereka semua. Itu salah besar, ya pasti seperti itu.
Di lain sisi, seorang pria tersenyum pedih menatap figura yang menampakan seorang gadis yang tersenyum manis.
"Kau hidup dalam kepahitan, apakah di sini kau bahagia?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Gadisku, kuharap kau selalu berada daalam lingkup kebahagiaan. Bahagiamu adalah bahagiaku, sayang."
***
Malam berganti siang dan siang berganti malam, tak ada yang berubah. Sandra hidup dalam kebahagiaan, keluarganya sudah pulang dari Surabaya.
Kali ini sudah sebulan lebih Sandra berada di dunia asing. Ia masih kepikiran tentang Sandra asli, tapi ia ingin menjadi egois dengan mengambil semua milik Sandra.
Jangan salahkan Sandra. Memiliki keluarga harmonis adalah impiannya sejak dulu.
"Emak. Wah datang lagi ya," goda Sandra pada Kareen.
Minggu lalu Radian dan Kareen resmi menjadi tunangan. Radian langsung mengikat sahabat dari adiknya menjadi tunangannya dan setelah gadis itu lulus maka ia langsung melamarnya. Cukup menggemparkan di sekolah mereka tapi siapa yang tidak kenal dengan Radian, pewaris Xavier ini memang selalu menjadi impian para wanita maupun gadis.
"Disuruh sama mas tunangan, San," jawab Kareen.
"Yoi yang udah bertunangan," timpal Kayra.
Di ruang santai ini mereka kembali berkumpul.
"Dih yang belum punya status mana nieh?" Ejek Darcy.
Kayra, Suki, Meiling, dan Dove memutar bola mata malas. Zahra yang notabenenya pacar dari Razka, Darcy adalah pacar Derion Prakarsa, orang yang ia cium sewaktu di jalan raya, Kareen dengan Radian dan terakhir Sandra yang juga menjalin hubungan dengan kakak dari Kayra, Dipta menyebalkan.
Awalnya Sandra menolak tegas permintaan atau lebih tepatbya perintah untuk menjadi kekasihnya. Taulah Dipta yang tak mau lagi menutup sisi liarnya dari Sandra, mengancam akan menanam paksa saham di rahim Sandra jika saja ia masih menolak.
Selama mengenal Dipta, Sandra tau bahwa ancaman itu akan benar dilakukan. Apalagi Dipta sampai sudah memesan kamar, berbahaya sekali.
Di hari pertama mereka jadian, Dipta membawanya untuk diperkenalkan pada kedua orang tuanya. Tentu saja mereka setuju sebab dari cerita Kayra saja sudah membuktikan betapa baiknya Cassandra Esclovazka Xavier.
***
Up lagiKalo ada waktu lagi pasti ntar malam bakal up lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassandra!
Teen Fiction"Lo berdua kenapa sih?" "Kita mau deket sama lo?!" "Seharusnya kalian deketin kak Razka bukan gue!" *** "Sayang!" "Sape lo?" "Calon suamimu di masa depan!" "Satu kata buat lo, ANJIRRR!" *** Gadis yatim piatu yang meninggal karena jatuh dari tingkat...