"Yanggggg., mau enen,, " rengek adel
merentangkan kedua tangannya agar Ashel cepat memeluknyaAshel berdecak menatap sebal ke arah
suaminya, sifat manja adel bahkan sekarang bertambah berkali kali lipat padahal disini lah dia yang hamil, wanita itu berjalan ke arah adel dan mendudukkan dirinya di samping pria itu"Masih pagi!" Yang namanya adel tidak akan berhenti begitu saja sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan
"ayanggg., undaaa aceeelll mau enen "
rengeknya sambil berguling ke arah ashel dan menempelkan wajahnya di depan perut Ashel"Ya Allah adel! Jangan sampe aku mutilasi ya!" Sungutnya, bahkan Ashel berasa sudah punya bayi duluan karena adel seringkali meminta nyusu kepadanya, bayangkan gimana dia nggak berkoar koar ya walaupun akhirnya enak sih!
"Aaaahhh acel sekali aja janji, adel nanti siang mau ke kantor papih soalnya, takut kangen enen jadi sekarang aja " Ingin sekali Ashel menggeplak kepala manusia yang berada di bawahnya, makin kesini omongan adel makin vulgar karena sering terkontaminasi dengan ollan dan kawan kawannya
Ashel menghela nafasnya lebih baik
menurutiya dari pada berakhir dengan adel yang terus meminta sepanjang hari" yaudah cepet!" Mendengar jawaban dari sang istri adel langsung
memposisikan dirinya dan menyuruh Ashel untuk tidur disampingnya, di rasa posisinya sudah pas pria itu langsung mencari sumber dari keinginannya dan memeluk tubuh
Ashel sambil meresapi kenikmatan yang luar biasa, dosa banget lu del😭Kandungan Ashel juga kini sudah menginjak usia 4 bulan, dan tentu saja dia dan juga yang lainnya sudah menyelesaikan ujian sekolah mereka dan sudah lulus dengan nilai yang memuaskan, Ashel juga memilih diam di rumah menjadi ibu rumah tangga, walaupun dalam lubuk hatinya dia sangat ingin ke jenjang perkuliahan seperti teman-temannya, marsha maupun Kathrin juga sudah mulai menjadi Maba di fakultas yang sama termasuk dengan teman teman adel yang lainnya, sedangkan adel sendiri memilih belajar mengurus perusahaan gracio karena menurutnya kuliah hanya membuang buang waktu, lebih baik dirinya bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya
Soal ngidam Ashel jangan ditanya bahkan bumil satu ini masih senang menyiksa suaminya dan juga teman temannya, pernah Ashel membuat onar dengan mengajak Adi jalan jalan dan menguras habis dompet pria itu, Sering juga Ashel memasak dengan mencoba coba bumbu imajinasi nya sendiri dan berakhir mereka yang di suruh menjadi bahan percobaan masakannya yang tidak jelas
Adel memijit pelipisnya yang pening, pada nyatanya memegang ahli penuh perusahaan besar ayahnya bukan hal yang mudah apalagi dia baru saja lulus sekolah dan belum ada pengalaman sama sekali, bahkan akhir akhir ini pikirannya terpecah belah karena teror yang terus di kirimkan Wisma padanya, pria tua bangka itu dengan terang terangan memintanya melepaskan Ashel tentu saja dia tidak bisa melakukan itu, sampai mati pun dia tidak akan pernah melepaskan wanita yang la cintai, bahkan saking banyaknya teror yang mengancamnya sampai dia tidak tahu apakah itu benar benar hanya dari Wisma atau ada orang lain juga yang menginginkan nyawanya
" Asem banget muka lu dul " celetuk Adi, teman temannya memang sengaja datang ke kantor sang bos karena permintaan pria itu
" Masalah teror itu lagi " sahut oniel mereka juga sudah tahu tentang masalah teror yang menghampiri pria itu
"Kenapa nggak Lo usut langsung si dul, pasti cuman buat usut teror nggak jelas itu nggak akan susah buat Lo kan " ujar lulu, adel memang tidak memberitahu tentang orang yang mengirimkan teror itu dia hanya akan bermain.sedikit privasi karena kita tidak ada yang tahu bukan kedepannya seperti apa, dia hanya butuh jesson untuk membantunya saat ini
"Eh tunggu dah, sadar kaga sih akhir akhir ini si tengik nggak pernah gangguin kita" Ucapan ollan membuat mereka mengerutkan keningnya benar juga
"Si aran sama ketuanya itu licik gua yakin dia nggak mungkin bikin kita tenang tiba tiba" sahut oniel, jika berbicara soal aldo emosinya jadi tersulut