part 47

5.3K 289 2
                                        

Two years later

" Ya awoh ih! angan anggu anggu eya!
" Bibir mungil itu mengerucut lucu
menatap kesal pada makhluk yang
umurnya tidak beda jauh dengan nya
Merampas mainannya kembali dari
tangan bocah di depannya, bocah
yang merasa sudah sangat dewasa itu
menggerak gerakan jari telunjuknya
seolah memberikan tanda tidak boleh

"ini unya tata eya tawu! Ocil ndak oweh ainan ini! Ini untuk owang dewaca" peringatnya tak terbantah

" Lo juga bocil ya " suara berat itu
terdengar sampai membuat mata
bocah itu berbinar

" papa! " Serunya melempar
mainan di tangan nya dan berlari
menghampiri laki laki yang berada tak jauh darinya

Laki laki itu dengan gembira
mengangkat bocah itu kedalam
gendongan nya

" kenapa sih ella? Gak boleh marah marah tau, katanya udah gede berarti harus sayang adik" ujarnya sambil mengelus punggung ella

Masih dengan ekspresi kesalnya ella
menunjuk ke arah bocah laki laki yang masih terdiam di atas karpet

" abicnya adik natal papa, ainan iya di lucakin" adu gadis kecil itu

" Kan adiknya cuman minjem gak di
rusakin loh " ujarnya sambil berjalan
ke arah karpet dan meletakkan ella di
samping bocah laki laki yang tak lain
adalah adiknya

" Ayo maafan dulu " ajak laki laki itu
yang malah di balas gelengan oleh ella

" Kok gitu? Katanya Kaka ella sudah
besar, berarti kalo sudah besar
harus bisa maaf maafan " ella yang
mendengar itu langsung menatap
bocah laki laki di samping nya dengan
tatapan polos

" Maapin tata ya de " ujarnya sambil
memeluk adiknya

" Ya aaf" seru sang adik tertawa
gembira saat ella memeluknya

"Gitu dong anak papa pinter banget" bangganya mencium pipi ella dan
adiknya

Setelah maaf maafan gadis kecil itu
kembali duduk di pangkuan sang
papa dan mulai menceritakan
tentang kegiatan nya dari bangun tidur pagi tadi

" tawu ndak papa maca mila
unya ula ula becal cekali " serunya
sambil memperagakan bagaimana
besarnya binatang yang ia lihat

" Ula ula? " Ulang sang papa karena
tidak tahu apa yang di bicarakan oleh
ella

" Iya ula ula yang alannya dikit dikit
papa " jelasnya memperagakan
bagaimana cara hewan itu berjalan

" Oh kura kura " ujar papa saat dia
baru faham apa yang di maksud ella

" Iya itu papa " serunya dan kembali
duduk di pangkuan sang papa

" papa " panggil ella menatap papa

" Maca mila punya ula ula iya ndak,
iya mau papa" pintanya sambil
mengelus tangan papa nya

" Tanya mamih lah nanti kalo papa
beliin terus sama moomy gak boleh,
papa yang di marahin " gadis kecil
itu mengeluh mendengar nya jika
dia meminta pada moomnya maka
jawaban mommynya pasti tidak boleh

" Talo cama mommy ndak akal boyeh
papa " keluhnya menatap sang papa

" Ya papa gak tau, emang mau nanti
mommy marah terus ella gak di kasih
main lagi? " Tanya papa nya yang
sontak di jawab gelengan keras oleh
gadis kecil itu

" Ote deh iya mawu ain te lumah mila
aja, nanti iya anya cama mila imana
ica oweh unya ula ula cama mommy
nya" jelas gadis itu kemudian turun
dari pangkuan papa nya dengan
cepat

" Heh ella mau kemana kamu " seru
seseorang membuat gadis kecil itu
menghentikan langkahnya

" Iya mawu ain ke lumah mila nema" jawabnya sebelum dia kembali lari
keluar rumah, sedangkan nemanya
hanya menggeleng kan kepala

" Loh ada oniel" pria yang tak lain
adalah oniel itu langsung menyalimi
tangan anin, oniel pria yang di sebut
papa oleh ella

" Udah lama disini? " Tanya anin
sambil menggendong cucu laki lakinya yang sudah keliatan mengantuk itu

" Lumayan mah " jawab oniel dengan
senyumannya

" Oh ya acel mana? Gak sama kamu?" Tanya anin kembali saat dia tak
melihat keberadaan anak gadisnya di
sini

" Oh ashel lagi pergi sebentar"

" Yaudah mamah tinggal dulu ya, mau
nidurin Alpha " tunjuknya pada bocah laki laki yang berada di gendongannya

__________________________________

" Ain apa ya cekalang " ujar ella sambil mengayun ayunkan kakinya

" Ehh gimana talo main keleleng"
sahut bocah laki laki seumurannya
yang bernama Izar

" Ah ndak celu itu kan mainan cwok"
keluh bocah perempuan lainnya yang
bernama Mira

" Talo main macak macak imana?" Saran bocah kecil satu lagi yang
bernama leya

"Cama aja ndak celu itu mainan
pelempuan " tolak izar dengan muka
masamnya biasanya kalo sudah main
masak masakan dia lah yang menjadi
korban oleh teman temannya

" Belicik! eya agi mikil tawu talian
anggu koncenlaci iya! " Sungut gadis
itu menatap teman temannya, ella si
gadis kecil pemimpin di antara teman
temannya, gadis kecil yang tak pernah
memiliki rasa takut dan memiliki sifat galak yang sangat besar oleh karena itu teman temannya pasti menuruti perkataan ella, walaupun mereka seringkali bercekcok karena tidak setuju dengan usul ella

Setelah memikirkan apa yang akan
mereka mainkan ella melebarkan
matanya karena sudah mendapatkan
ide untuk mainan hari ini

" imana ita ain di tomplek cebelah? " Usul gadis itu yang langsung di setujui oleh teman temannya

" Benel tuh kata bobom di cana lagi ada balap balap hewan " sahut izar dengan semangat

"Ayo kecana! " Seru ella turun dari
bangku taman tempat basecamp ke
empat bocil tersebut

" Mila awa ula ula aja ial anti di ajak
alapan " suruh ella mungkin seru jika
kura kura itu di ajak balapan antar
hewan juga

" Oke! Tunggu aku ambil telumah dulu" setelah itu mira langsung berlari kencang untuk mengambil kura kura peliharaan nya

" Woahh " ke empat bocah yang kini
sudah berada di lapangan komplek
sebelah itu tidak henti hentinya
terkagum melihat banyak anak anak
yang berkumpul di lapangan ini,
bahkan hampir semuanya membawa
peliharaan mereka

"Celu celu anget lucu lucu cemua
ewannya " decak kagum ella melihat
sekumpulan kucing dan juga kelinci

"lyaya jadi engen inta beliin " sahut
leya yang menatap sama kagumnya

" Aku ndak akan boleh beli hewan itu" keluh Izar mengingat bundanya anti
dengan hewan berbulu

" Kamu atanya owang kaya tenapa
ndak beli " tanya Mira pada ella di
sampingnya

Gadis kecil itu seakan membayangkan
bagaimana serunya dia memiliki
hewan berbulu seperti itu tapi
kemudian ekspetasi nya di patahkan
oleh kenyataan sang mamih

" eya ndak akan oweh eli itu cama mommy " keluhnya

" Culuh papa mu aja " saran leya yang di balas gelengan oleh gadis kecil itu

" papa uga ndak akan mawu talo
ndak di owehin mommy" andai
papihnya ada di sini mungkin dia
bisa membeli semua yang dia mau
tanpa harus minta izin dulu dengan
mommynya

"Cia angen papih!"

______________________________________

vote dong

cowo manja? (Delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang