Ashel baru saja turun dari taxi yang ia
tumpangi untuk mengantarnya sampai apartemen, rencananya hari ini dia ingin berganti baju dahulu sebelum kembali ke rumah sakit untuk menjemput Adel, setelah 4 hari di rawat, pria itu di perbolehkan pulang karena keadaannya yang sudah membailk ya walaupun harus tetap menjaga makanan nya dan selalu mengganti perban karena luka tusukannya belum terlalu kering apalagi adel tipikal manusia tidak bisa diam kaya cacing kepanasanAshel memasuki lobi dan juga lift untuk menuju apartemennya yang
berada di lantai 4, gadis itu memencet tombol sandi untuk membuka pintu apartemennya"Loh adel" ujarnya terkejut saat mendapati Adel yang sudah duduk manis di ruang tamu apartemen, pria itu hanya diam saja tanpa menyahut Ashel
"Kamu ko udah di sini bukanya pulangnya nanti" tanya Ashel gadis itu meletakkan tas dan juga cardigan nya di sofa dan menghampiri sang suami
Ashel mengerutkan keningnya tidak biasa bisanya adel seperti ini, bahkan raut wajah pria itu menunjukkan dirinya tidak baik baik saja
" kamu kenapa "
"Ada yang mau kamu omongin gak sama aku "Ashel terdiam mendengar logat pria itu jika sudah memakai aku kamu berarti itu bukan adel yang seperti biasanya
"A-aku mau ngomong apa, yang ada aku yang nanya sama kamu, kenapa tiba tiba ada disini"
Adel berdecak pria itu menggeser tubuhnya saat Ashel mendekatinya
" kamu gak mau jujur sama aku"
Deg
Ashel menegang mengapa tiba tiba adel bertanya seperti itu padanya
" Ju-jujur apa sih a-aku nggak ngerti " jawab Ashel gugup jujur dia takut jika sudah berhadapan seperti ini dengan adel
Adel menarik nafasnya mengontrol emosinya yang bisa saja meledak laki laki itu juga tidak boleh gegabah karena yang di hadapinya sekarang adalah Ashel istrinya
" Aku tanya sekali lagi ada yang kamu tutupin dari aku " tanya pria itu penuh penekanan
Ashel menggelengkan kepalanya rasanya dia ingin menangis kencang saat ini
" a-aku nggak tahu del, aku nggak ada nyembunyiin apa apa"
"Oke " adel meraih ponselnya di atas meja dan melemparkan ponsel itu ke arah Ashel
" liat!" Ashel dengan gemetar meraih ponsel itu dan jantungnya berdegup kencang melihat foto dirinya dan juga aldo yang berada di cafe saat itu bagaimana bisa adel tau dan siapa yang sudah mengirim foto itu
"Aku bisa jelasin sama kamu " Ashel dengan cepat meraih tangan adel namun di cegah oleh pria itu
"Kenapa?, Aku udah bilang kan jangan pernah deket sama bajingan itu lagi, dan sekarang kamu malah berani bohong sama aku buat ketemu sama dia, IYA " adel mengacak rambutnya prustasi bagaimana dia tidak murka saat di rumah sakit tadi ada yang mengirimkan foto istrinya dengan musuhnya sendiri sedang berada di cafe, bahkan saking kalutnya dia sampai tidak berkonfirmasi pada pihak rumah
sakit bahwa dirinya pergi dari sanaAshel menghapus air matanya sumpah dia sama sekali tidak berniat seperti itu niatnya ingin menceritakan pada adel kalau waktunya sudah tepat
" a-aku bisa jelasin a-aku nggak bermaksud kayak gitu del " adel menatap ashel yang sudah menangis
ah anjing dia tidak bisa melihat Ashel seperti ini
"Kamu tahu aku kecewa sama kamu!, Jangan hubungin aku ataupun tungguin aku pulang! " Sentaknya meninggalkan Ashel dia tidak bisa berada disini dengan emosinya yang meluap dia takut jika melukai ashel saat emosinya seperti ini
