part 25

6.6K 474 4
                                    

Setelah di periksa, dokter menyarankan Ashel untuk istirahat penuh karena kondisi janinnya yang lemah, kini gadis itu juga masih menangis di pelukan Anin, apalagi hatinya sakit saat tidak menemukan Adel disini pria itu benar benar meninggalkannya

"Udah sayang jangan nangis terus kasian dedeknya " ujar Shani sambil mengelus punggung Ashel yang berada di pelukan sang besan, kedua wanita paruh baya itu sangat senang saat mengetahui Ashel mengandung itu tandanya sebentar lagi mereka akan menjadi Oma muda, tapi mereka juga bingung melihat

Ashel yang terus menangis setelah sadar tadi apalagi gadis itu hanya diam tanpa bicara

"Sebenarnya kamu ada masalah apa sih sama adel sampai kayak gini'" tanya Anin dengan lembut, sebenarnya dia dan Shani sudah tahu dari Kathrin tadi tapi masih belum jelas karena Ashel juga belum menjelaskannya

" Mamih juga nggak habis pikir bisa bisanya adel berbuat kayak gini sama kamu " geram shani, awas saja jika dia bertemu dengan adel nanti!

"Mamih acel, mau adel, " pinta Ashel dengan sesenggukan

"Iya sayang mamih telponin adel ya, tapi kamu harus berhenti nangis kasian dedeknya kalo kamu setres"

" Dengerin kata dokter acel, jangan maksain diri lagi kasian anak kamu " Anin melepaskan pelukannya dan membantu Ashel untuk merebahkan tubuhnya

" Bentar ya jeng saya keluar dulu sebentar" ujar shani sambil mengotak atik handphone nya mencari nama adel di sana

" Mah, adel hiks, adel pasti benci sama acel, "

"Jangan mikir macem macem acel, sekarang kamu istirahat ya nurut sama mama " ujar anin dengan tegas jika tidak seperti itu Ashel tidak akan nurut dengan nya

Ashel memejamkan matanya walaupun sesekali menyeka air matanya, gadis itu mengelus perutnya pelan bergumam maaf pada calon anaknya karena dia kondisinya jadi lemah Sedangkan di luar shani menatap garang pria yang sedang berlari dengan pakaian lusuh ke arahnya

" Kamu dari mana aja sih adel! Gak inget istri hah! " Geram shani menarik telinga pria itu

" Awh mamih sakit lepasin dulu " keluh adel merasakan panas di telinganya karena jeweran shani

"A-Ashel gimana mih dia nggak papa kan" tanya adel dengan raut khawatirnya setelah

dia membaca pesan floran tadi dia langsung meminjam motor ollan dengan paksa agar segera sampai rumah sakit

Shani menatap tajam anak laki lakinya merutuki sikap gracio dahulu jangan sampai sikap bajingan gracio nurun kepada adel, jika itu terjadi dia tidak bisa membayangkan akan menjadi apa nantinya

" duduk sini! Mamih mau ngomong'" titah shani menarik paksa adel agar duduk di sampingnya

"Kamu kenapa sih adel! Coba cerita sama mamih kamu apain Ashel sampai kayak gitu" adel menarik nafasnya jika ingat kejadian itu.lagi dia jadi emosi

" gimana adel gak kesel dia jalan sama aldo mih musuh adel asal mamih
tahu!"

" Ya tapi nggak gini adel, kamu ninggalin istri kamu di rumah tanpa penjelasan apapun dia juga berhak buat ngejelasin adel!"

"Iya adel salah, adel kebawa emosi, adel takut nyakitin Ashel saat lagi emosi kayak tadi" adel menyugar rambutnya yang berantakan bahkan jangan lupakan luka luka di wajah pria itu

" Denger adel, mamih nggak mau kamu kayak papih dulu, kamu nggak mau kan kehilangan Ashel" adel
memicingkan matanya menatap shani

"Mamih ko jadi ngelantur ngomongnya"

" Maka dari itu hubungan kamu sama ashel bukan lagi hubungan main main, kamu sebagai kepala keluarga harus lebih dewasa lagi apalagi bentar lagi ada tanggung jawab lain yang harus kamu pegang "jelas shani membuat adel menatap bingung wanita itu

cowo manja? (Delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang