Drt drt
freya mengernyitkan dahinya
mendengar suara ponsel floran di
sampingnya, tidak biasanya pria itu
meninggalkan ponsel sembarangan
disini, mnerasa penasaran ata melirik
ponsel pria itu" Grandpa" gumam matahari melihat
nama grandpa atau lebih tepatnya
kakek dari floranwanita itu melirik kamar atas dan berganti pada ponsel pria itu, dia bingung harus menyerahkan ponsel pria itu atau lebih baik di biarkan saja di sini tapi dia juga takut jika itu telfon penting freya masih sangat ingat jika floran melarang keras untuknya mencampuri urusan pria itu termasuk memasuki kamarnya, status mereka memang sudah menikah tapi itu tidak membuat
floran luluh dan memperlakukan
wanita itu sebagai istrinya nyatanya
floran tidak pernah menganggap
nya, pria itu selalu berbuat kasar
kepadanya, itu juga salah satu alasan
floran memilih tinggal terpisah dengan orang tuanya karena dia tidak mau orang tuanya tahu tentang perlakuan nya terhadap freyaLalu bagaimana dengan freya?
Wanita itu memilih diam dan
menerima semua perlakuan floran
padanya dia yakin sangat yakin suatu
saat nanti floran akan melihatnya
dia yakin kesabaran akan berbuah
manis, walaupun rasanya sangat
sakit apalagi melihat floran yang
masih berhubungan dengan bulan
kembarannya Memantapkan hatinya untuk menyerahkan ponsel yang terus berdering itu kepada floran, mengambil ponsel florankemudian wanita itu segera bergerak menuju kamar pria itu dengan susah payah karena usia kehamilannya yang semakin besar
Tok tok
" floran? "
Tok tok
Merasa tidak ada sautan sama
sekali dari dalam floran menarik
nafasnya dan membuka kenop pintu di hadapannya" floran" panggilnya pelan menelisik
setiap sisi kamar dan tidak
menemukan keberadaan floran di sana" floran aku mau ngasih handphone
kamu " ujarnya kembali" Ngapain Lo di kamar gua! " Bentak
floran yang baru saja keluar dari kamar mandi membuat freya terkejut
Wanita itu menatap floran dengan takut apalagi melihat wajah marah pria itu"Udah gua bilang jangan pernah masuk ke kamar gua! Lo Budek hah! " Bentak nya kembali tepat di depan wajah freya
"A-aku cuman mau ngasih ini, dari
tadi bunyi " jawab freya dengan gugup Melihat ponselnya yang berada
di tangan wanita itu floran segera
merebutnya dengan kasar" Keluar Lo dari sini! " Ketusnya mendorong dorong freya agar wanita itu segera keluar dari kamarnya
BRAK
freya mengusap dadanya sabar,
menatap pintu yang di gebrak kencang oleh floran dia harus sabar menghadapi floran, dia tidak boleh ikut keras kepala seperti floran" nggak papa freya" ujarnya menyemangati dirinya sendiri
Sedangkan floran langsung mengangkat telfonnya melihat telfonnya yang kembali berdering dengan nama grandpa nya disana" Hallo "
"Kau dari mana saja floran lama sekali mengangkat telfonnya hah!" Amuk pria baya di sebrang sana
" Maaf grandpa floran tidak dengar'
"Huft cepat kau kesini acel di culik oleh aran" mendengar itu floran langsung menegakkan badannya
" Jangan bercanda grandpa! Mana bisa Kaka di culik" sentak floran
"Saya tidak bercanda cepat ke sini" Setelah itu floran dengan cepat
mengambil jaket darn juga kunci
motornya" Lo jangan kemana mana awas aja
kalo gua liat Lo keluar dari apartemen ini gua bunuh anak Lo " Sarkas floran saat melewati freya yang sedang membersihkan dapur freya hanya bisa tersenyum getir
menanggapi pria itu