Setelah mengantarkan adel sampai
depan pintu, Ashel memasuki apartemen nya kembali hal pertama yang ia lakukan adalah membereskan kamar dan setelah itu membereskan sedikit apartemennya, pasti nanti siang adel dan yang lainnya Sudah berada di rumah sakit kembali karena
Mars akan melakukan operasi transplantasi jantung nya setelah semalam sudah ada persetujuan dari keluarga pria ituTing
Ashel mengernyitkan dahinya mendengar bel apartemen nya yang berbunyi
" siapa yang bertamu pagi pagi " memberikan sentuhan terakhir pada bantalnya yang sudah ia susun rapih wanita itu segera turun untuk membuka pintu apartemennya
"Papih " ujar Ashel melihat Gracio sang mertua berada di depan
apartemennya ada apa gracio kesini sendirian tidak biasanyaGracio tersenyum simpul
" boleh saya masuk? " Tanyanya yang membuat Ashel tersadar, wanita itu kemudian menyalimi tangan Gracio dan mempersilahkan pria paruh baya itu masuk
"Papih mau minum apa biar ashel bikinin " tanya Ashel saat melihat gracio yang sudah duduk di sofa ruang tamunya
"Tidak perlu saya hanya sebentar " jawab gracio setelah itu mereka hanya diam jujur Ashel bingung harus berbicara seperti apa walaupun mertuanya ini terkesan orang yang gampang berbaur dan humoris tapi
nyatanya mereka jarang sekali berbicara apalagi hanya berdua seperti ini"Ehm maaf kalo boleh tau papih kesini ada urusan apa ya? Apa mau cari adel? " Tanya Ashel dengan gugup berharap gracio tidak tersinggung dengan pertanyaannya
"Kalian selama ini tidak ada masalah kan? Apa adel punya masalah?"
Mengernyitkan dahinya bingung dengan pertanyaan Gracio
" maksud papih? "
"Saya harap kamu mau menemani adel bagaimana pun keadaannya karena kamu orang yang paling dia percaya " jawab gracio yang semakin membuat Ashel bingung
" Jujur ashel nggak ngerti apa maksud
papih ""Saya cuman mau bicara itu saja, saya tau kalian sedang banyak masalah tapi saya tidak bisa bantu itu " setelah berbicara seperti itu gracio bangkit dari duduknya dan merapihkan jas kantor yang ia pakai
"Saya permisi, jangan bicara pada adel jika saya kesini "
Sampai gracio keluar dari apartemen nya ashel masih diam mencerna perkataan pria itu tiba tiba datang kesini dan berbicara seperti itu?
_______________________________
"Jangan nangis terus sha, gua nggak papa "dengan pelan Mirzan menghapus air mata gadis di sampingnya yang sedari tadi tidak berhenti menangis
"Gimana nggak papa coba! Mirzan kenapa nggak jujur sama marsha sih kalo sakit kayak gini " ujar marsha dengan sesenggukan
memang Mirzan sudah sadar dari pagi tadi dan pertama kali yang dia lihat adalah marsha yang sedang menangis di sampingnya, tapi tetap saja itu tidak bisa membuat hati marsha lega sebelum pria itu
mendapatkan jantung yang normal kembaliMirzan terkekeh pelan jarang sekali melihat marsha menangis seperti ini sampai wajahnya merah tapi dia suka setidaknya dia punya kenangan yang ia tidak tau dari gadis itu
" gua kan kuat sha, Lo ngeremehin
gua hmm? "Merasa kesal tangan gadis itu mendarat mulus di tangan kekar Mirzan
" serius Mirzan! Pokoknya Mirzan harus sembuh nggak mau tahu! Mirzan kan janji mau nikah sama marsha! '" Nyolot gadis itu
"Dih pedean Lo " goda Mirzan yang malah membuat tangisan marsha semakin kencang