Setelah menikmati makan malam dan berbincang-bincang ringan sebentar dengan mommy park dan Alice, chaelisa izin pamit ke kamar, kenapa daddy Park tidak ada, sepertinya semua orang sudah tau jawabannya.
kini chaelisa sudah berada di kamar dengan keadaan rosé yang sudah berada di alam mimpi, sedangkan Lisa masih berdiri di depan balkon kamar menikmati dinginnya malam yang mulai menusuk dengan secangkir coklat hangat di tangan nya, ya mommy park sempat membuatkannya coklat hangat tadi sebelum keduanya beranjak ke kamar.
Setelah merasa sudah cukup, Lisa pun meneguk coklat hangatnya untuk yang terakhir, lantas beranjak naik ke atas ranjang menyusul sang kekasih yang sudah tertidur pulas.
Mengelus pipi chubby itu sesekali mengecup nya dengan lembut, tanpa berniat ingin mengganggu sang empunya tentunya, setelah dirasa cukup kini Lisa pun mulai memposisikan dirinya untuk berbaring di samping rosé, memasukkan sebelah tangannya ke dalam piyama gadis tersebut, mengelus-elus lembut perut rata sang kekasih seperti yang sering ia lakukan biasanya sebelum tidur.
~
Pantulan kecil sinar matahari pagi berhasil menerobos masuk di sela-sela gorden lebar yang menggantung di jendela, cahaya hangat itu tepat mengarah pada seseorang yang masih berada di alam mimpinya, membuat rosé sedikit terganggu lantas membuka matanya, bisa ia rasakan sesuatu yang sedikit berat di atas perut nya, ya ia tau apa itu.
"sudah pagi ternyata." Lirih rosé lalu memposisikan tubuhnya terduduk.
Ia menoleh ke samping dan mendapati Lisa yang masih berada di sana dengan mata yang masih terpejam membuat ia tersenyum simpul, ia suka dengan pemandangan seperti ini di pagi hari, setelah nya ia mendekat sedikit ke arah Lisa, tak berniat mengganggu sama sekali, ia hanya merapikan sedikit poni sang kekasih yang menyibak.
"Good morning honey.."lirih rosé mengecup singkat sudut bibir Lisa.
Setelah itu ia pun beranjak turun dari tempat tidur, mencepol rambutnya dan berjalan keluar dari kamar, sekarang tujuannya adalah ke dapur ia tau mommynya pasti sudah berkutat di sana.
"Ada yang bisa ku bantu mom.."tanya rosé membuat mommy park dan seorang maid di sana menoleh ke arah nya.
"Semuanya sudah siap, tapi kau bisa membantu bibi Anh untuk menatanya di meja makan."ucap mommy park yang di balas anggukan oleh rosé.
Setelah semua di rasa telah selesai mommy park pun menghampiri rosé, menyuruhnya untuk ke kamar guna berbesih dan membangunkan Lisa sedangkan ia akan membangunkan suaminya dan Alice.
Setelah membereskan kamarnya dan mandi Sekarang rosé di sini di depan meja riasnya, memoleskan tipis makeup di wajah cantiknya, tak lupa juga ia sudah mempersiapkan baju untuk Lisa pakai nanti, lalu setelah itu ia pun beranjak naik ke atas ranjang kembali guna membangun Lisa yang masih melayang di alam mimpi nya.
"Hey, sayang bangun.. apa mimpi mu begitu indah sampai rasanya kau tak mau bangun oeh.." lirih rosé mengelus pipi Lisa sesekali mengecup nya.
Mendapat tak ada pergerakan dari Lisa, rosé pun tak habis pikir lalu sebuah ide muncul di benaknya dengan bibir tersenyum rosé mendekat kembali pada lisa, menggigit kecil rahang gadis itu dan berakhir pada telinganya, membuat sang empunya merasakan kegelian.
"Ahrgg, chaeng-ah jangan menjahili ku.."lirih Lisa yang kini sudah mengucek kedua matanya sedangkan rosé tersenyum karena telah berhasil.
"Apa yang kau mimpikan, apa mimpi mu terlalu indah sampai kau enggan membuka mata."ucap rosé, Lisa memposisikan dirinya terduduk.
"Tidak, mimpi ku tidak lebih indah dari mu, dan aku bukannya enggan membuka mata, hanya saja aku menyukai saat kau membangunkan ku.."ucap Lisa tersenyum membuat pipi rosé seperti kepiting rebus.
Tak mau menanggapi perkataan Lisa, rosépun segera beranjak turun dari ranjang tersebut, ia tidak mau Lisa melihat pipi nya kini memerah, sedangkan Lisa kini tersenyum melihat tingkah rosé bisa ia lihat semburat merah di pipi chipmunk nya itu.
"Chaeng-ah, give me one kiss more.." ucap Lisa.
"Nourr, Nour kisses for you, jadi pergi lah mandi sekarang aku akan menunggu di bawah." Ucap rosé dengan Aussie accent nya lalu keluar dari kamar, sedangkan Lisa hanya terkekeh karena telah berhasil menggoda sang kekasih.
Tak terasa kini semuanya sudah berada di meja makan, menikmati sarapan pagi, tak ada percakapan sama sekali semuanya sibuk dengan makanan masing-masing kecuali chaelisa yang asik main suapan satu sama lain atau sesekali keduanya terkikik dengan tingkah mereka sendiri, ntah lah apa orang yang di Landa asmara semuanya seperti itu.
"Ehemm.." deheman keras daddy Park membuat semua mata tertuju pada nya.
Tak ada perkataan apapun yang keluar setelah itu dari mulutnya, Lisa yang merasa itu sebuah kode untuk nya pun langsung menghentikan rosé yang hendak menyuapinya, menggelengkan kepalanya rosé yang mengerti pun hanya mengangguk pasrah, mommy park yang merasa suasana agak canggung pun membuka percakapan.
"Lisa, rosé.. kita akan merayakan natal dua hari lagi, tapi sepertinya masih banyak barang-barang yang belum terbeli, jadi.. apa kalian berdua bisa membantu Alice untuk membelikannya, mommy rasa dia akan sangat kerepotan jika harus berbelanja sendiri."ucap mommy park mencairkan suasana.
"Of course mom." Jawab keduanya serentak.
mommy park yang melihat itu pun tersenyum lega sepertinya ia berhasil mengalihkan suasana.
"Baiklah kalau begitu, nanti mommy akan memberi catatannya pada Alice."kata mommy park menunjuk Alice di depannya.
~
Sekarang di sini lah mereka berada, sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari mall tempat mereka belanja tadi, masih dengan suasana menyenangkan bagi chaelisa menikmati makanan mereka dengan sedikit candaan, tapi tidak sepertinya dengan Alice, sedari tadi ia hanya uring-uringan dan menatap malas pada pasangan chaelisa sepertinya ia sangat menyesal membiarkan keduanya ikut dengannya.
"Oennie kau kenapa, perasaan sedari tadi kau hanya menekuk wajah mu itu, kau sangat menyedihkan oennie, apa kau ada masalah." Tanya rosé tanpa merasa bersalah yang di angguki setuju oleh Lisa.
Sedangkan yang di tanya menjatuhkan rahangnya tak percaya, ingin rasanya sekarang juga ia menenggelamkan dirinya ke dalam bumi dan menghilang dari sana, bagaimana tidak keduanya adalah masalah nya dan mereka bertanya dengan tanpa berdosanya. Oh god.
"Apa kalian tidak sadar, aku seperti ini karena kalian, kalian bersenda, berciuman, bermesraan di depan ku tanpa memedulikan ku sama sekali apa kalian tidak tau seberapa menyedihkannya di posisi ku sedari tadi, ck."pekik Alice menggebu-gebu.
"Oennie we are so sorry, bukan maksud kami seperti itu.."ucap rosé menyatukan kedua tangannya di depan dada diikuti oleh Lisa juga di sampingnya.
(Oh god, siapapun yang ada di sana tolong aku..) batin Alice memutar bola matanya.
"Kalian membuatku kenyang sekarang, you are so annoying." Pekik Alice meninggalkan mereka.
Sedangkan keduanya langsung menoleh ke arah masing-masing, lantas tertawa, ntah lah, tah apa yang di pikirkan keduanya.
"Cittt..bruk, brakk agrrr.."
belum jauh Alice berjalan meninggalkan mereka tiba-tiba terdengar suara pekikan membuat keduanya terkejut dan berlari menghampiri.
"Oennie.." lirih keduanya terkejut.
♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Korean, Love Story
Romance"Lalu kau lisa..apa yang lebih kau takutkan di dunia ini." Tanya rosé balik "Kau yang lebih ku takutkan rosé.." ucap Lisa menatap dalam mata itu. "Wae..aku tak mengerti Lisa-ah." rosé mengerutkan alisnya binggung. "Aku sangat takut, kelak.. ketika e...