Berjalan bergandengan tangan bersama orang terkasih, menikmati sisa-sisa hari yang akan berganti, tidak ada kamera pengintai atau orang yang mengenali kita, adalah suatu hal yang perlu untuk di syukuri terutama bagi mereka yang bergelud di dunia peraidolan.
Tak terasa kini hari akan berganti, meninggalkan dua orang yang sedang terduduk di rerumputan pinggiran sungai Han, menikmati akhir perjalanan mereka untuk hari ini sambil menantikan sang Surya yang akan tenggelam dengan cahaya megahnya di ujung sana.
"Chaeng-ah..,ku rasa warna rambutmu telah memudar apa kau tidak berniat mewarnainya lagi?." Ucapnya sambil mengelus kepala gadis yang bersender di bahunya itu.
"Ani.. ku pikir brown hair tidak buruk, Apa kau tidak menyukainya?"
"Tidak.. kau sangat cantik dengan warna rambut apa saja, aku menyukai apapun warna rambutmu, tapi menurutku jika rambut mu berwarna blonde itu akan sangat lebih cantik dan aku akan pingsan jika memikirkannya." Ucap Lisa tersenyum ke arah gadis yang tengah bersender di bahunya itu.
"Yakk lalisa.. kau selalu menggoda ku, aku tidak akan merubah warna rambut ku sekarang mungkin suatu saat nanti." Ucap rosé bangkit meninggalkan gadis itu yang kini juga mengikutinya di belakang.
"Kenapa suatu saat nanti?." Pekik Lisa yang berusaha mensejajarkan jalan mereka.
"Karena aku tidak mau kau pingsan sekarang." Pekik rosé kembali Yang hanya mendapatkan kekehan dari gadis itu.
Matahari yang begitu angkuhnya memamerkan sinar terangnya tadi kini telah di gantikan oleh pekatnya malam, kedua orang yang sedari tadi menghabiskan waktu bersama kini sedang dalam perjalanan pulang ke dorm mereka, tak ada percakapan diantara keduanya mungkin kelelahan.
~
Baru pulang hemm?" Tanya jisoo ketika mendapati kedua maknae itu yang sedang melewati ruang tengah menuju kamar.
"Oennie berdua sudah pulang oeh?" Tanya Lisa kembali sedang kan rosé di samping nya tidak bersuara lelah mungkin.
"Hey jisoo oennie bertanya, harusnya kau menjawab bukan bertanya kembali." Oceh jennie pada Lisa.
"Hehe mianhea oennie, kau tau kami sangat senang dan lelah saat ini, karena kami baru saja tadi berkeliling Korea." Ucap Lisa bangga.
"Woeh..sialan kalian tidak mengajak kami oeh!." Pekik jennie.
"Oennie kalian berdua kan sedang sibuk tadi, tapi walaupun kalian sedang tidak sibuk sepertinya juga aku tidak akan mengajak kalian."
Ucap Lisa tertawa sedangkan ke dua oennie di depannya itu memandang horor ke arahnya, melihat itu rosé hanya tersenyum tak ada perkataan apapun keluar dari mulut nya.
"Kalau begitu kami ke kamar dulu oeh, sepertinya Rosie ku sangat lelah Oennie, kajja.." ucap Lisa terkekeh menarik tangan rosé berlalu dari sana.
Kedua orang itu hanya melihat kepergian keduanya tak ada lagi perkataan apapun yang keluar dari mulut mereka, sibuk dengan pemikiran masih-masing.
"Aku tidak tahu siapa yang salah di sini, kami yang kurang memperingati atau kalian yang mempertahankannya. Atau.. apa mungkin cinta itu sendiri, ntah lah...." Batin jennie lalu pergi meninggalkan jisoo yang masih berdiri di sana.
"Aku tidak tahu harus mempercayai siapa, bahkan perkataan ku saja aku meragukannya, tapi ntah kenapa cinta kalian itu terasa nyata, ntah lah aku akan berusaha mempercayainya, walaupun bagaimana akhirnya nanti.." batin jisoo juga.
"Huuhh.." Gumam jisoo lantas ikut juga beranjak dari sana.
Cinta dan kesamaan gender,apa yang harus di harapkan dari kata tersebut banyak yang bilang itu tidak boleh terjadi, itu hal yang salah, selamanya tak akan ada cinta dalam kesamaan gender, tapi bagaimana jika ada orang yang menemukannya atau orang yang memilikinya, bukankah cinta adalah suatu hal yang indah diberi oleh sang pemilik cinta, bukankah kita juga tidak bisa meminta kepada siapa kita akan jatuh cinta..
Lantas kenapa mereka menentang.. Kenapa dunia menentang..
Apa yang salah dengan cinta itu sendiri,apa salahnya cinta terhadap seseorang dengan gender yang sama.. bukankah kita tidak bisa menghentikan kepada siapa kita jatuh cinta...❥❥
KAMU SEDANG MEMBACA
Korean, Love Story
Romance"Lalu kau lisa..apa yang lebih kau takutkan di dunia ini." Tanya rosé balik "Kau yang lebih ku takutkan rosé.." ucap Lisa menatap dalam mata itu. "Wae..aku tak mengerti Lisa-ah." rosé mengerutkan alisnya binggung. "Aku sangat takut, kelak.. ketika e...