13. Love Story

220 31 11
                                    

"mom.. ini bukan kesalahan ku, ini salah mereka, mereka benar-benar membuatku sial hari ini.."rengek Alice pada mommy park.

"Kami tidak membuat kesalahan apa-apa mom, itu murni kesalahannya Alice oennie sendiri." Ucap rosé tak mau kalah.

Lisa yang berada di samping rosé hanya tersenyum melihat antara kakak dan adik itu, sedangkan mommy park menghela nafas panjang, bagaimana tidak barang-barang yang ia suruh beli tadi hampir tidak ada satupun yang bisa di pakai.

Flashback on

"Cittt..bruk, brakk agrrr.."

belum jauh Alice berjalan meninggalkan mereka tiba-tiba terdengar suara pekikan membuat keduanya terkejut dan berlari menghampiri.

"Oennie.." lirih keduanya terkejut.

Betapa terkejutnya keduanya melihat sang oennie telah terjengkang dengan barang belanjaan sang mommy yang kini berserakan dimana-mana.

Ya baru saja Alice melangkah keluar dari pintu restoran itu tiba-tiba seseorang menabraknya, di tambah ia juga buru-buru membuatnya kehilangan keseimbangan dan berakhir ia terjengkang mengenaskan.

Hari ini bukanlah sesuatu hal menyenangkan baginya, hari ini hari yang buruk, ya hari yang burukkk batinnya menjerit pilu..

Flashback off

Itulah nasib sial yang menimpa Alice hari ini, ia berjanji pada dirinya, kejadian seperti tadi tak akan pernah terulang kembali, mengingat betapa menyedihkannya ia tadi, membuatnya trauma berat sepertinya jika bepergian kembali dengan pasangan chaelisa kembali.

~

Pagi ini rumah besar itu terlihat sepi karena maid dan beberapa pekerja lainnya sudah izin pulang tadi malam karena akan merayakan natal nanti malam, mommy park juga berkutat di dapur membuat beberapa cake untuk nanti malam,sedangkan rosé dan Alice ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang kurang, tinggallah Lisa kini sedang berada di depan rumah bermain dengan Hank, anjing kecil milik rosé.

"Ehem, Lisa.." dehem tegas daddy Park, sontak membuat Lisa menoleh ke arah nya.

"N-ne, tuan Park." Gugup Lisa menunduk.

Sebenarnya ia cukup terkejut ketika daddy Park menyeru namanya, bagaimana pun daddy Park belum pernah mau membuka suara atau berbicara padanya, pak tua itu biasanya akan selalu bermuka datar dan tatapan garang padanya, seperti saat ini misalnya.

"Bisakah kau membantuku, tapi aku tidak memaksa mu." Ucap daddy Park datar.

"T-tentu bisa tuan." Ucap Lisa tak bisa ia sembunyikan kegugupannya.

Tak banyak bicara daddy Park pun hanya mengisyaratkan pada Lisa untuk mengikuti nya, berjalan mengarah kolam di samping rumah, sedangkan Lisa sedari hanya bertanya-tanya di kepalanya.

"Kolam itu sangat kotor, sedangkan para pekerja sudah pulang semalam, aku meminta mu untuk membersihkan nya." Ucap daddy Park menunjuk kolam renang.

"Ne, aku akan membersihkannya tuan."ucap Lisa mengangguk.

"Baiklah, itu barang-barang yang akan kau perlukan, jika kau keberatan kau bisa meninggalkan nya aku tidak memaksa mu." Ucap daddy Park masih datar lalu pergi meninggalkan Lisa yang masih berdiri di sana.

"Baik daddy mertua." Lirih Lisa kecil, pastinya tidak didengar oleh daddy park, ck daddy mertua batinnya terkekeh.

Disini Lisa berada membersihkan kolam renang dengan jaring panjang di tangannya, mengambil satu persatu dedaunan yang berjatuhan di kolam, ntah kenapa bisa begitu banyak pikirnya.

Korean, Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang