Malam tahun baru selalu identik dengan kembang api. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menemukan tempat menarik demi merayakan tahun baru sambil memandangi kemeriahan dari kembang api yang meledak bebas di langit dengan beraneka ragam warna yang memikat mata dan membuat kita terkagum-kagum walaupun momen itu akan selalu terulang setiap tahunnya.
Masing-masing Negara dibelahan dunia memiliki keindahannya sendiri dalam merayakan momen malam tahun baru.
Di Australia sendiri, tahun baru dirayakan di tengah musim panas, perayaan malam tahun baru di Australia identik dengan pesta yang terbuka, dimana semburan kembang api yang memukau bertaburan bebas di sepanjang kita menatap langit.
Sebelum jam menunjukkan detik-detik terakhirnya untuk berganti, kini chaelisa masih berkeliling di sekitaran taman yarra, mengunjungi berbagai carnaval penyambutan tahun baru, begitu banyak orang berdatangan, ada yang datang berdua dengan pasangan dan ada juga yang datang bahkan sekeluarga.
Karena telah lumayan lama berkeliling akhirnya mereka langsung menuju ke tempat tujuan awal keduanya, ke tepi sungai Yarra, mencari tempat yang sedikit jauh karena tempat ini pasti akan sangat ramai nantinya, di tempat ini biasanya masyarakat kota Melbourne menyambut tahun baru dengan ribuan kembang api warna-warni yang indah meluncur bebas di atas langit.
Keduanya sudah duduk di sini, di tepi sungai, rosé langsung menyandarkan tubuhnya dalam dekapan Lisa, sedangkan si empunya memeluknya erat dari belakang sesekali mengecup puncak rosé, keduanya benar-benar menikmati sisa-sisa tahun yang akan segera berganti.
Jam sudah menunjukkan pukul 11:30, artinya setengah jam lagi saat-saat yang telah di tunggu akan tiba, terlihat juga orang-orang sudah ramai berdatangan tak jarang semuanya datang dengan pasangan, anak, bahkan ada juga yang satu keluarga sepertinya.
Hingga tibalah saat itu, satu.. dua.. tiga.. ribuan kembang api telah meluncur indah di langit kota Melbourne, semua orang yang ada di sana mengabadikan moments tersebut dengan ponsel atau kamera yang mereka bawa tak terkecuali dengan pasangan chaelisa juga.
"Happy new year, honey.."lirih Lisa di telinga rosé.
Rosé tidak menjawab perkataan Lisa, ia langsung mengambil posisi mencium basah bibir plam milik Lisa, mengalungkan kedua tangannya di leher sang kekasih, Lisa tidak menolak ia hanya mengimbangi dan sesekali membalasnya, ia senang dengan keagresifan sang kekasih.
Setelah merasa kehabisan oksigen, merekapun melepas pangutan keduanya dengan sedikit terengah-engah, saling menatap dalam mata masing-masing, membuat senyuman manis terukir di bibir keduanya.
"Saranghae chaeng-ah." Lirih Lisa masih dengan deruan nafas yang mulai teratur.
"Nado saranghae Lisa-empphh." Perkataan rosé terpotong karena Lisa sudah menyatukan kembali bibir mereka.
Ciuman Lisa kali ini lebih intens dari sebelumnya, karena untuk saat ini lisalah yang lebih berdominasi, sedangkan rosé hanya menutup kedua matanya menikmati ciuman sensual Lisa yang sudah bergeser ke telinganya dan turus ke leher jenjangnya.
Rosépun mendongakan kepalanya ke atas memberi akses pada Lisa yang kini mencium dan sesekali menggigit kecil lehernya, ia yakin pasti sudah banyak tanda kepemilikan Lisa di sana, dan jangan lupakan tangan Lisa juga sudah masuk ke dalam kaos di balik mantelnya, mengelus-elus lembut punggung Rosé sampai naik ke atas, tab pengait bra rosé terlepas tanpa sang empunya sadari karena masih terbuai ciuman sensual dari Lisa.
"Ahhhhh, Lisahh..."desah rosé tertahan saat merasakan kedua tangan dingin Lisa menangkup gundukan kembarnya tanpa penghalang apapun.
"Boleh.."bisik Lisa di telinga rosé, sedangkan sang empunya hanya mengangguk lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih, bisa ia rasakan wajahnya memanas dan ribuan kupu-kupu beterbangan di perutnya.
"Lisahh.. pelan-pelan ini sangat sakittt ahh.." lirih rosé, saat Lisa meremas dadanya agak kuat.
Lisa tidak mendengarkan perkataan rosé sama sekali, ia langsung mengecup bibir rosé kembali, menggrape seluruh tubuh hangat milik rosé dengan tangan dinginnya, ingin rasanya ia melakukan hal lebih lagi saat ini, tapi melihat tempat mereka yang sangat tidak pas, akhirnya mereka hanya melakukan yang seadanya dan itu juga sudah lebih dari cukup untuk keduanya saat ini, mereka masih bisa melanjutkannya kapanpun, di tempat aman dan nyaman tentunya.
~
Pagi ini mereka hanya sarapan berdua dengan di temani nasi goreng kimchi buatan rosé, Lisa terus memeluk erat tubuh rosé di atas pangkuannya sambil sesekali menerima suapan dari gadis itu, sungguh ia suka hal seperti ini manja dan dimanjakan.
"Sayang, apakah kita akan keluar hari ini." Tanya Lisa.
"Tidak, aku hanya ingin di rumah dan beristirahat atau bermain dengan Hank, aku tidak mau jetleg besok."ucap rosé menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya.
"Mommy, daddy dan Alice oennie, kapan mereka akan tiba disini." Ucap Lisa sambil menerima suapan dari rosé.
"Mom dan dad, mungkin nanti sore kalau Alice oennie aku tidak tau."ucap rosé sambil menyuapi Lisa lagi, sedangkan si empunya hanya mengangguk.
Seperti itulah percakapan ringan mereka pagi ini, setelahnya, keduanya pun membersihkan peralatan makan yang mereka gunakan tadi, hari ini mereka hanya menghabiskan waktu di rumah seharian penuh dan sekalian membereskan barang-barang keduanya, karena besok mereka akan take off ke Korsel.
sedari tadi keduanya sibuk mempacking pakaian dan barang-barang mereka lainnya, karena merasa sudah selesai dan pastinya tidak ada lagi barang yang tertinggal, rosé yang merasa kelelahan pun beranjak naik ke atas ranjang dan menenggelamkan dirinya di sana, Lisa yang melihat itupun hanya terkekeh ia tau rosé pasti sangat kelelahan, mengingat gadis itu sangat cerewet sedari tadi.
Tak terasa ternyata hari sudah beranjak malam, dan kini semuanya sedang menikmati makan malam bersama termasuk mommy dan daddy park, mereka sudah tiba sore tadi, tapi tidak dengan Alice karena keberangkatannya di tunda, mungkin besok pagi seperti yang di katakan Alice tadi sore.
Makan malam pun seperti biasa hanya di iringi percakapan-percakapan ringan, membahas tentang kepulangan chaelisa besok hanya itu yang di bahas sampai semuanya telah selesai makan dan meninggalkan meja makan.
Setelah selesai makan malam tadi kini Lisa berada di teres depan rumah, menikmati angin malam yang menghembus menerpa wajahnya, sedangkan rosé tengah berbincang-bincang dengan mommynya di ruang tamu dan tentunya ia tidak ingin mengganggu, maka dari itu ia berada di sini sekarang, menikmati malam-malam terakhir di Aussie karena besok mereka akan pulang.
"Lisa.."mendengar namanya di seru, Lisa pun menoleh ke arah suara, ia tau suara siapa itu.
"N-ne, tuan Park." Jawab Lisa masih saja gugup, padahal ini bukan kali pertama ia berbicara dengan tuan Park itu.
"Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu, aku akan menunggu di ruangan ku."ucap daddy Park pergi tanpa melirik Lisa sedikit pun.
Sedangkan Lisa dalam kegugupannya lagi-lagi terkejut, bagaimana pun daddy Park bukankah orang yang gampang di tebak, membuatnya bingung dan ketakutan secara bersamaan.
(Ada apa ini, apa yang akan pak tua itu katakan padaku, tuhan tolong selamatkan aku) batin Lisa...
Hey🖐️😅
๑˙❥˙˙❥˙˙❥˙˙❥˙๑
KAMU SEDANG MEMBACA
Korean, Love Story
Romance"Lalu kau lisa..apa yang lebih kau takutkan di dunia ini." Tanya rosé balik "Kau yang lebih ku takutkan rosé.." ucap Lisa menatap dalam mata itu. "Wae..aku tak mengerti Lisa-ah." rosé mengerutkan alisnya binggung. "Aku sangat takut, kelak.. ketika e...