34. Love Story

166 22 2
                                    

Pagi ini keduanya masih bergelut di tempat tidur, masih tenggelam di keindahan dunia mimpi masing-masing, padahal matahari sudah berusaha menerobos masuk dari sela-sela jendela untuk membangunkan keduanya, tapi sepertinya memang mereka enggan untuk bangun, lagian keduanya juga belum mempunyai jadwal yang teratur, belum lagi sepertinya keduanya juga sedikit kelelahan karena semalam setelah menonton waktu itu, keduanya kembali melanjutkan perjalanan mereka dengan berkeliling-keliling kota Korea sampai menjelang malam.

"Lisa, honey, hey bangun ponsel mu berbunyi."ucap rosé tersenyum sambil membangunkan Lisa.

"Chae, aku tidak mau mengangkatnya, abaikan saja."ucap Lisa dengan suara seraknya khas bangun tidur.

"Bangun dulu hey, ini manajer oppa yang menelpon, mungkin ada yang perlu sayang."ucap rosé menyerahkan ponsel itu pada Lisa dan merapikan poni gadis itu yang menyibak.

"Kenapa mengganggu sekali."pekik Lisa tak senang, sedangkan rosé hanya menggeleng dan beranjak turun dari ranjang meninggalkan Lisa di sana yang tengah menelpon.

Setelah selesai urusan mereka di kamar kini mereka sudah berada di meja makan, menyantap sarapan pagi mereka yang sudah terlambat, sedangkan jisoo juga sepertinya sudah lebih dahulu sarapan, terbukti ia tak lagi ikut sarapan dengan mereka.

"Bagaimana, apa yang di katakan manajer oppa."tanya rosé sambil mengunyah makanannya.

"Manajer oppa menyuruh ku ke agensi nanti siang, katanya Yang sajangnim ingin berbicara pada ku, benar-benar mengganggu hari ku saja."ucap Lisa malas, membuat rosé tersenyum melihat wajah kesal gadis itu.

"Hey, tidak boleh seperti itu, mungkin sajangnim ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan mu."ucap rosé terkekeh.

"Apanya yang penting, aku tau apa yang ingin dia bicarakan, kau ikut dengan ku ne."ucap Lisa tersenyum, tapi rosé membalasnya dengan menggeleng.

"Tidak bisa,aku akan keluar juga nanti siang, sudah ada janji dengan Hyeri oennie, tadi rencananya aku ingin berangkat dengan mu, karena dia menyuruh mu juga ikut, tapi karena kau ada urusan, aku akan mengatakannya nanti kalau kau sedang urusan dan tidak bisa."ucap rosé tersenyum kecil.

"Chae, kalau begitu aku pergi dengan mu saja ne, aku benar-benar malas ke agensi, apalagi berjumpa dengan sajangnim."ucap Lisa dengan aegyo.

"Nourr, kau harus ke agensi terlebih dahulu, jika sudah selesai nanti kau bisa menyusul."ucap rosé sambil menggeleng.

"Nde, kalau begitu aku akan segera menyusul nanti."ucap Lisa akhirnya dan di balas anggukan setuju oleh rosé.

~

Seperti yang sudah di katakan mereka tadi, Lisa kini sudah berada di agensi, tinggal berjalan beberapa langkah lagi ia sudah berada di ruangan sajangnim mereka, ia bukan ragu untuk masuk, ia sudah tau apa yang akan mereka bahas nanti hanya saja ia benar-benar malas bertemu dengan sajangnim mereka.

"Permisi sajangnim."ucap Lisa dengan sopan.

Sedangkan pak tua itu hanya menoleh sekilas padanya dan mengisyaratkan untuk duduk di kursi depannya.

"Maaf sajangnim, apa yang ingin kau bicarakan denganku sehingga harus repot-repot seperti ini, apakah ada suatu hal yang penting."ucap Lisa santai dan masih dengan sopannya.

Korean, Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang