31. Love Story

176 20 0
                                    

Pagi buta dini hari semua anggota dan tim blackpink sudah berada di Bandar Udara Heathrow, London. Sebentar lagi mereka akan take off ke Amsterdam, Belanda.

Setelah check in dan sebagainya, kini mereka sudah berada di dalam tubuh burung besi itu, Setelah safety demonstration selesai dan pesawat pun siap lepas landas, tapi sebelum itu pilot pun menginstruksikan awak kabin terlebih dahulu untuk berada di posisi take-off, yaitu duduk di kursi dengan menggunakan sabuk pengaman.

Dalam perjalanan kali ini chaelisa benar-benar berjarak, baik dari tempat duduk di pesawat atau dari saat mereka berjalan di bandara tadi, rosé kembali lagi dengan jennie dan Lisa dengan jisoo, bukan hal mudah bagi rosé untuk memberikan pengertian itu pada lisa sebelumnya, ada banyak drama-drama terlebih dahulu dan alasan-alasan yang masuk akal lainnya sehingga Lisa benar-benar tidak bisa lagi membantah dan kalah telak.

Bahkan baby chick itu sepertinya tengah merajuk sekarang, karena sedari tadi ia hanya berdiam dan tidak hiper seperti biasanya, rosé tidak mau ambil pusing soal itu, ia hanya tidak ingin memperkeruh keadaan sekarang, masalah lisannya itu bisa mereka bicarakan dengan baik nanti.

Jennie dan rosé kini duduk di kursi depan sebelah kanan, sedangkan Lisa dan jisoo berada di kursi belakang sebelah kiri, tak ada percakapan apapun di antara mereka, semuanya sibuk menikmati penerbangan singkat mereka ke Amsterdam.

"apa yang di katakan manajer oennie tadi malam, apakah ada hubungannya dengan ini."lirih jennie ke pada rosé yang sedari tadi hanya diam memandang keluar.

"Ya seperti itulah oennie, membahas tentang rumor kami yang beredar, dan inilah hasilnya, aku dan Lisa kembali menjaga jarak lagi."ucap rosé tersenyum tipis.

"Gwenchana rosé, ini hanya sementara, jangan terlalu memikirkan itu semua, semuanya akan kembali membaik nanti, setelahnya kau dan Lisa bisa menghabiskan waktu lebih banyak lagi bersama."ucap jennie sambil mengelus Surai gadis chipmunk itu.

"Ne, terima kasih oennie."ucap rosé mengangguk sambil tersenyum tipis, jennie juga ikut mengangguk.

"Hem, kalau begitu kau tidur lah."lirih jennie masih mengelus Surai milik rosé, sedangkan sang empunya mengangguk dan menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak.

Di area chaennie sangat hangat walaupun sedikit sendu, berbeda jauh sepertinya dengan tempat lisoo, karena sedari tadi jisoo tak henti-hentinya menghela nafas, bagaimana tidak anak ayam itu sedari tadi merengek dan menyebalkan di samping nya, jisoo sudah benar-benar tak habis pikir lagi dengan si bontot kesayangan BLINKS itu.

"Hey.. siapa pun tolong selamatkan, kalau tidak tolong carikan pesawat lain untuk ku please, jika tidak aku benar-benar akan mati sekarang."rintih jisoo, dia benar-benar sudah tak tertolong lagi.

"Oennie apa yang kau katakan huhuuu."ucap Lisa sambil merengek, membuat jisoo benar-benar ingin segera lari ke luar pesawat sekarang.

"Sudah, berhentilah Lisa, astaga aku benar-benar tidak sanggup lagi mendengar rengekan mu itu." Pekik jisoo menutup kedua telinganya.

"Oennie harusnya kau menyemangati ku dan memberi ku motivasi."sendu Lisa masih dengan keadaan merengek.

"Astaga Lisa, apakah masih kurang semua kata-kata penyemangat yang ku lontarkan sedari tadi, jika aku jadi rosé, aku benar-benar tertekan dan perlahan-lahan akan mati dengan tingkah kekanakan mu itu."pekik jisoo memutar bola matanya.

"Untung sekali kau bukan rosé oennie, dan untuk saat ini aku benar-benar marah pada rosé oennie, dia lagi-lagi mengulangi keadaan seperti ini, ini sangat menyakiti ku oennie."lirih Lisa sendu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Korean, Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang