Ruang latihan sudah sepi karena semuanya sudah pulang dan beristirahat, hanya ada Lisa sendiri yang masih di sana, karena memang ia menunggu rosé sambil mengulang kembali gerakan-gerakan koreografi dance mereka tadi.
Di sinilah dia sekarang dihadapan kaca besar itu dengan keringat yang mengalir, pintu di sana terbuka dapat ia lihat dari kaca rosé sedang berjalan ke arahnya, seketika ia pun berdiri menghampiri sang kekasih.
Rosé yang melihat Lisa telah berdiri, mempercepat langkah nya dan langsung merangkul leher sang kekasih mempertemukan bibi keduanya, dapat Lisa rasakan lumatan lembut dari bibir yang sudah menjadi candu baginya sedari dulu.
Ciuman itu murni hanya mengekspresikan cinta keduanya, benar-benar tak ada nafsu sama sekali, walaupun rosé melakukan nya sedikit agresif tapi Lisa tau itu sebuah bukti cinta yang di tujukan gadis itu padanya, bisa ia rasakan itu.
"Ehemm.." deheman keras itu menghentikan aktivitas keduanya, membuat mereka menoleh ke arah sumber suara.
"Sajangnim.." ucap keduanya melotot, melihat orang yang telah berdiri di depan pintu sana.
Sedangkan yang di panggil sajangnim tadi hanya menatap malas keduanya.
"Maaf sedikit mengganggu, lain kali usahakan tutup pintu."ucap orang tersebut yang tak lain adalah Yang sajangnim, lalu beranjak pergi meninggalkan keduanya.
"Ne sajangnim.." ucap keduanya serentak, lantas menatap satu sama lain lalu terkekeh.
"Bagaimana, apa yang di bicarakan oleh sajangnim tadi."tanya Lisa sambil menyelipkan rambut rosé ke telinga gadis itu.
"Ani, dia hanya mengatakan selamat untuk tour ku dan juga blackpink."ucap rosé menangkup pipi tirus milik Lisa.
"Hanya itu saja."ucap Lisa menatap manik mata rosé, mencari jawaban lainnya di sana.
"Hemm, kajja kita harus pulang dan beristirahat."ucap rosé tersenyum, menarik tangan Lisa beranjak dari sana.
Sedangkan Lisa hanya mengikuti rosé, ia tak mau terlebih dahulu bertanya banyak, ia yakin gadis itu sendiri yang nantinya bercerita padanya, mungkin sekarang ia masih belum ingin berbicara apa-apa pikirnya.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama dari agensi ke dorm, akhirnya di sinilah mereka berada, di kamar tercinta keduanya, suana dorm sudah sepi yang artinya kedua oennie line sudah beristirahat di kamar masing-masing.
"Lisa.." seru rosé sambil memeluk tubuh Lisa yang bersandar di dashboard ranjang.
"Hem, wae baby.."lirih Lisa tersenyum membalas rengkuhan rosé.
"Bagaimana perasaan mu."tanya rosé menenggelamkan wajahnya di tubuh sang kekasih.
"For what."Tanya Lisa mengerutkan keningnya.
"Untuk world tour kita."ucap rosé mendongakan kepalanya sekilas.
"I'm so happy, bukankah itu hari yang sudah lama kita tunggu."ucap Lisa tersenyum dapat ia rasakan rosé mengangguk dalam dekapannya.
"Lisa, kurasa saat worldtour berlangsung nanti, kita harus menjaga jarak."lirih rosé tanpa melihat ke arah Lisa, sedangkan sang empunya mengerutkan alisnya binggungg.
"Wae, aku tidak mau."ucap Lisa sarkas, membuat rosé menegapkan tubuhnya menatap Lisa.
"Aku memikirkan ucapan sajangnim tempo hari, aku hanya tidak ingin kejadian seperti dulu terulang lagi, kenapa kau tidak mau."ucap rosé tersenyum, ia tau Lisa pasti sedikit marah dengan keinginannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korean, Love Story
عاطفية"Lalu kau lisa..apa yang lebih kau takutkan di dunia ini." Tanya rosé balik "Kau yang lebih ku takutkan rosé.." ucap Lisa menatap dalam mata itu. "Wae..aku tak mengerti Lisa-ah." rosé mengerutkan alisnya binggung. "Aku sangat takut, kelak.. ketika e...