"Lisa.."ucap orang tersebut menggantung perkataan nya, sedangkan Lisa masih berdiri di sana.
"Kemarilah ada yang ingin ku katakan padamu."ucap orang tersebut lagi yang di balas anggukan oleh Lisa.
"Ne mom.."ucap Lisa menghampiri orang tersebut yang ternyata adalah mommy park.
"Duduk lah di sini nak, ada yang ingin mommy bicarakan padamu."ucap mommy park menunjuk sofa di samping nya.
Sedangkan Lisa hanya mengangguk dan duduk di situ, walaupun dalam pikirannya sendiri sedang bertanya-tanya sekarang.
"Mommy tidak tau harus memulainya dari mana Lisa.." lirih mommy park, sedangkan Lisa sudah menunggu kelanjutan perkataan mommy park tersebut.
"Tapi ucapan terimakasih sepertinya cocok untuk memulai nya, terimakasih Lisa-ah, terimakasih semuanya, terimakasih telah mencintai rosé dan selalu ada untuknya, dari dulu sampai dititik sekarang bukanlah suatu hal yang mudah bagimu maupun rosé, tapi kau berhasil, kalian berhasil melewatinya."lirih mommy park sudah berkaca-kaca.
"Mom, bukan kau yang seharusnya berterima kasih, tetapi akulah mom, akulah yang seharusnya mengucapkan kata-kata tersebut pada mu, mungkin jika tidak ada mommy kami sudah tidak tau harus membawa kemana hubungan kami atau mungkin sudah tidak ada sedari dulu, semua karena dukungan mu mom, terimakasih mommy.."lirih Lisa tulus.
"Mommy sangat menyayangi anak-anak mommy, dan mommy akan selalu berada di paling depan untuk mendukung setiap pilihan anak-anak mommy, mommy akan selalu mendukung mu dan rosé, masalah daddy kau tidak perlu takut, daddy memang keras tapi dia akan cepat melunak, jadi teruslah meyakinkannya, buktikan padanya bahwa kau sangat-sangat mencintai putri nya itu." Lirih mommy park menyakinkan Lisa.
"Ne mom, aku benar-benar tidak tau harus berkata apa lagi mom, padahal kau tau hubungan kami ini hubungan yang salah, tapi kau selalu mendukung kami, aku benar-benar bersyukur mom, terimakasih selalu ada untuk kami."lirih Lisa mulai berkaca-kaca, mommy park yang melihat itu pun membawa Lisa ke pelukannya.
"Tidak ada yang salah dalam hubungan kalian, kalian berdua adalah gadis dewasa yang berhak memilih dan merasakan, kepada siapa pun kalian jatuh cinta, itu bukanlah suatu hal yang harus di tutupi." Ucap lirih mommy park sambil mengelus punggung Lisa lembut.
"Mom, aku sangat mencintai rosé mom, aku sangat-sangat mencintainya."lirih Lisa lagi.
"Ne, mommy tau itu, maka dari itu tetap lah bersama, kemanapun kau pergi bawalah dia bersamamu,mom percaya padamu lisa."lirih mommy park melepas pelukannya.
"Ne mom, aku akan selalu membawa dia bersama ku, aku berjanji pada mu mom, aku akan selalu menjaganya selamanya." Lirih Lisa tersenyum, membuat mommy park juga ikut tersenyum.
"Kalau begitu kembali lah ke kamar, jangan sampai rosé terbangun dan tak mendapati kau di sampingnya, dia akan berteriak dan sangat cerewet, anak itu sensitif sekali akhir-akhir ini." Ucap mommy park, Lisa hanya tersenyum dan beranjak dari sana.
~
Pagi ini mereka sudah duduk di ruang tamu sambil menonton, mereka baru saja pulang dari bandara untuk mengantarkan mommy dan daddy park yang berangkat sangat pagi sekali, sedangkan Alice akan berangkat agak kesiangan, jadi berakhir lah mereka bertiga di sini nonton bersama.
"Kurasa ruangan ini sangat panas, membuat aku tidak betah berlama-lama di sini padahal aku sudah menyetel full AC tadi."sindir Alice pada pasangan chaelisa yang memulai drama percintaan meraka.
"Apa kau sakit oennie." Tanya Lisa tanpa dosa sambil membaringkan kepalanya di paha rosé.
"Tidak, aku hanya kepanasan." Ucap Alice lalu beranjak pergi dari sana.
Sedangkan pasangan chaelisa saling melihat, sambil bertanya-tanya dalam pikiran masing-masing dengan tingkah aneh Alice tadi.
"Chae, aku lapar.."lirih Lisa memeluk pinggang rosé.
"Bayi besar ku ini lapar oeh, kau ingin makan apa, aku akan membuatkannya untuk mu."ucap rosé mengelus kepala lisa di atas pangkuan nya.
"Pancake, aku mau pancake."ucap Lisa dengan senyum manis.
"Oke, aku akan membuatnya untuk mu baby."ucap rosé membangunkan Lisa dari pangkuannya dan beranjak dari sana.
Rosé sudah berada di dapur dengan beberapa bahan yang di perlukan untuk pancakenya, sedangkan Lisa yang sedari tadi duduk di meja pantry terus melihat rosé sesekali tersenyum, ia suka pemandangan seperti itu batinnya,ck.
"Ahh.. Lisa jangan menggangguku.." lirih rosé pelan karena Lisa memeluknya dari belakang sambil mengecup basah lehernya.
"Aku tidak menggangu mu baby, aku hanya menemani mu memasak biar kau bersemangat."bisik Lisa di telinga rosé.
"Kau menempeliku dan itu menyusahkan ku lebih baik kau tunggu saja di meja san- arghhh." Ucap rosé tertahan karena tangan Lisa kini sudah masuk ke dalam kaosnya dan meraba perut ratanya, sedangkan si pelaku hanya tersenyum.
"Lisa.."pekik tertahan rosé karena kedua tangan Lisa sudah menangkup gundukannya.
"Ehemm, kurasa masih banyak yang tidak tau kegunaan dapur untuk apa hem." Sindir Alice jengah pada pasangan chaelisa, membuat keduanya terkejut dan gelagapan bukan main.
Sebenarnya Alice tak habis pikir dengan apa yang ia lihat sekarang, bagaimana bisa mereka bercinta tidak tau tempat begini, ya walaupun belum bisa di bilang bercinta sesungguhnya tapi itu sangat intim sekali dan mereka melakukannya di dapur, oh god.
"Oennie.."lirih keduanya panik.
"Apa yang kalian lakukan, apa kalian ingin making love di dapur hahh, kalian sungguh tidak tau tempat."pekik Alice.
"Oennie, maafkan kami, tadi kami hanya.."ucapan Lisa terpotong.
"Hanya menempel, berciuman, meraba dan tidak bercinta sesungguhnya, sepertinya aku harus mengatakan ini pada mommy agar cepat menikahkan kalian." Pekik Alice beranjak meninggalkan chaelisa yang masih berdiri di sana.
"Sudahlah kau duduk dulu di sana lisa, aku akan membawakanmu pancake nya yang sudah jadi."ucap rosé, Lisa hanya mengangguk dan beranjak ke arah meja pantry.
Saat mereka tengah menikmati pancake berdua, tak terasa ternyata hari sudah beranjak siang dan sebentar lagi Alice juga akan berangkat tapi untuk kali ini mereka tidak perlu repot-repot mengantarkannya ke bandara, karena Alice akan di jemput temannya.
Kini mereka sekarang sudah berada di loby depan rumah, menunggu teman Alice dan sekalian melepas kepergian sang kakak, mereka hanya bercakap-cakap ringan sampai sebuah mobil datang menghampiri mereka, pastinya sudah bisa di tebak kalau itu adalah temannya Alice.
"I'm sorry Alice, we're late to pick you up, the roads are very busy."ucap teman Alice dengan aksen Aussie yang kental.
"nourr, I'm fine, let's go."ucap Alice langsung masuk ke dalam mobil, diikuti oleh temannya juga masuk ke dalam.
Sedangkan chaelisa hanya melihat mobil itu kini telah berlaju meninggalkan mereka, meninggalkan perkarangan luas rumah keluarga park.
"Kajja, kita harus istirahat, kita akan menghabiskan malam ini dan menyambut tahun baru, dan kita butuh tenaga untuk itu."ucap Lisa merangkul bahu rosé sedangkan si empunya hanya mengangguk.
Keduanya sudah masuk ke dalam rumah, mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk menyambut tahun baru dengan segala harapan-harapan baik, sampai tibalah saat itu nanti, saat-saat yang telah di tunggu oleh semua orang, new year..
ෆෆӦӦ
KAMU SEDANG MEMBACA
Korean, Love Story
Romance"Lalu kau lisa..apa yang lebih kau takutkan di dunia ini." Tanya rosé balik "Kau yang lebih ku takutkan rosé.." ucap Lisa menatap dalam mata itu. "Wae..aku tak mengerti Lisa-ah." rosé mengerutkan alisnya binggung. "Aku sangat takut, kelak.. ketika e...