257 24 0
                                    

"Jiang Fengmian!" Yu Ziyuan datang dengan menggebrak pintu, semua mata seketika tertuju pada perempuan paruh baya yang terlihat emosi.

"Ada apa, istriku?" Jiang Fengmian datang dari arah dapur, ia membawa masakannya di atas nampan yang sudah di susun rapi.

"Mengapa kau membiarkan A-Cheng pindah?" Nyonya Jiang ini marah rupanya.

Jiang Cheng, Wei Wuxian bahkan Jin Zixuan pun hanya dapat diam melihat pertikaian itu, dalam hati berdoa agar tidak terseret.

"Kalau anak itu yang pindah itu wajar!" Tangannya menunjuk lurus pada Wei Wuxian.

"Tapi kau bahkan mengizinkan anakmu sendiri untuk pergi?" Tangan itu berubah haluan ke Jiang Cheng.

"Istriku, mereka sudah dewasa, sudah bisa hidup mandiri," suara lelaki itu membalas dengan lembut, ia meletakkan masakannya di atas meja.

"Apa hidup mandiri harus jauh dari kita? Kau pikir dia bisa menjaga diri sendiri?"

"Ibu一" Jiang Cheng membuka suara.

"Diam kau, Jiang Cheng! Ibumu ini tau sifatmu!" Namun segera di sanggah oleh ibunya.

Jiang Cheng hanya menunduk sebagai balasan.

Kondisi rumah mendadak panas dengan kedatangan Nyonya Jiang yang emosi, saat ini Jiang Yanli sedang beristirahat di kamarnya, tidak ada yang bisa menenangkannya.

"Kalau dia mau pergi jauh, silahkan! Bahkan dia udah pergi sejak kecil di tempat jauh, tapi mengapa harus bersama A-Cheng juga? Tidak bisa hidup sendiri? Tidak mampu melakukannya tanpa bantuan A-Cheng?" Layangan tuduhan pun di arahkan pada Wei Wuxian.

Anak itu hanya diam sebagai responnya, bukannya ia ingin membalas, namun watak tantenya ini sungguh sulit untuk di kendalikan.

"Istriku, jangan berbicara seperti itu, anakmu sendiri yang mau pergi," Jiang Fengmian mendekat, ia mencoba merangkul pinggang Yu Ziyuan.

PLAK!

Tangannya di pukul keras, "Anakmu? Kau pikir dia cuma anakku? Dia juga anakmu!" Semakin besarlah emosi Yu Ziyuan.

"Kau bahkan membela anak dari orang lain dibandingkan anakmu sendiri!" Yu Ziyuan memutar bola matanya, ia menatap tajam pada Wei Wuxian.

"Apa maksudmu?" Jiang Fengmian bertanya.

"Kau pikir aku tidak lihat? Kau menasihati A-Cheng dan menyuruhnya mengontrol ucapannya, kan?"

Ah, istrinya itu ternyata melihat semuanya.

"Biarkan saja dia berkata fakta! Nyatanya kita memang hanya orang asing bagi anak itu! Mau sebaik apapun juga dia tidak pernah menganggap kita keluarga,"

Telak. Kini semua mulut tidak ada yang berani membalas.

Bahkan Wei Wuxian menunduk dalam-dalam, tidak membenarkan atau menyalahkan, namun perkataan tantenya itu tidak sepenuhnya salah.

Bukan berarti ia tidak menganggap mereka keluarganya, hanya saja rasanya berbeda.

"Sudah hentikan! Kau terlalu berlebihan Yu Ziyuan!" Tanpa di duga, suara Jiang Fengmian menaik. Membentak istrinya.

"Baik, baik, aku yang berlebihan, karena itu kau suka ibunya dibandingkan aku!" Dan dengan sekejap, Yu Ziyuan pergi meninggalkan semua.

Bukan lagi hal yang di rahasiakan, bahkan beberapa orang pun tau bahwa Jiang Fengmian itu menyukai Cangse Sanren, kakak tirinya Yu Ziyuan.

Namun sayangnya, Cangse Sanren menyukai Wei Changze yang merupakan sahabat baiknya, dan terjadilah sebab-akibat yang membuat mereka menikah setelah kedua orang tua Wei Wuxian melangsungkan pernikahan mereka.

Sirna (MDZS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang