550 33 1
                                    

Selepas dari toilet, Lan Shizui menatap ke sekeliling perpustakaan, untuk mencari sosok Wei Wuxian yang entah sejak kapan tidak ada di tempatnya berada.

Ia mencari di antara rak-rak buku yang tinggi, bahkan mengintip ke dalam tempat istirahat pegawai yang ada di belakang.

Namun tetap tidak ada tanda-tanda kehadirannya.

Di saat ia mulai menyerah, sebuah tepukan datang dari arah belakangnya.

"Mencariku?"

Suara itu membuatnya lega, ia segera menoleh untuk melihat sosok yang ia cari sejak tadi.

"Ku kira kau sedang pergi," ucapnya.

"Ya, kau tau, berada di tempat itu sepanjang waktu itu melelahkan," Wei Wuxian menghela nafasnya berat.

Lan Shizui tersenyum, "Aku hanya ingin mengabari jika kami akan kembali sebentar lagi, dan di luar hujan sudah mulai berhenti,"

"Ah, begitu? Sebentar, aku akan ke depan," dengan langkah yang meninggalkannya. Lan Shizui di tinggal sendirian.

Matanya pun kembali menyisir ruang perpustakaan yang ramai, kemudian mendapati Jingyi dan Jinling yang tampak akur di ujung sana.

Segera saja ia melangkah mendekat.

"Hei, ayo bersiap, kita akan kembali," tangannya menepuk kedua kepala temannya itu. Membuat mereka menoleh.

"Kembali ke sekolah?" Tanya Jingyi.

Ia mengangguk sebagai jawaban.

"Aish, padahal aku sudah betah disini," Jinling berucap sedih, ia sepertinya menikmati suasana perpustakaan ini.

"Kita bisa berkunjung lagi jika kalian mau," Shizui mencoba menenangkan keduanya.

Mereka pun akhirnya setuju untuk membereskan buku dan mengambil yang di pinjam.

Lan Shizui itu teman mereka, namun juga sebagai ketua dari angkatan itu, sikapnya yang dewasa meski masih belia membuatnya di tunjuk oleh guru agar membimbing teman-teman sepantarannya.

Dan karena kakaknya juga menjadi ketua di sekolahnya, maka Shizui mengikuti jejaknya.

Ingatkan? Wen Binbin.

Jika di tanya mengapa ia memakai marga Lan di bandingkan Wen, karena ia selama ini di asuh oleh keluarga Jingyi. Meskipun ia sendiri sudah memiliki keluarganya sendiri.

Dulu saat mereka di tinggal orang tuanya pergi, ke empat anak itu masih sangat belia, bahkan Wen Qing yang paling tua pun masih duduk di bangku SMP, karena itu mereka di asuh oleh keluarga Jingyi yang dulu belum memiliki anak.

Orang tuanya pun turut senang, kehadiran empat orang anak yang lucu mewarnai hidup mereka. Lalu saat Wen Qing lulus dari SMP, ibu Jingyi sedang hamil Jingyi, yang akhirnya hanya berbeda setahun dari Shizui yang waktu itu baru berusia setahun lebih dua bulan.

Dan karena itulah, Wen Qing serta kakaknya yang kedua dan ketiga pergi hidup sendiri setelah bisa mandiri, mereka kembali memakai marga dari ayah ibunya terdahulu. Sedangkan dia, ia masih tinggal dengan Jingyi dengan marganya yang sama saat kecil dulu.

Mungkin setelah ia kembali kepada kakak-kakaknya, ia akan memakai nama aslinya seperti sediakala.

.....

Wei Wuxian melihat bus terakhir pergi hingga tidak terlihat lagi. Kini pekerjaannya selesai.

Ia akan membereskan sisa-sisa hari ini dan kembali pulang, Jiang Cheng mungkin sendirian di apartemen sekarang.

"Wei Wuxian," suara perempuan yang lebih tua membuat kegiatannya terhenti. Ia menoleh.

"Ada apa jie?" Wanita itu mendekat, ia memberikan sekotak makanan manis padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sirna (MDZS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang