4

101K 6.4K 98
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
Mengandung kata kata kasar dan kekerasan!

*******

Wiliam baru saja memasuki rumahnya, tapi dia sudah di suguhkan dengan keributan dari anak anaknya.

"Mikir kalo mau ngomong tu! Heran gue otak Lo pada kemana semua sih! Di sekolahin biar makin pinter yang ada makin goblok!"ucap Rayan

"Apaansih bang lebay banget, lagian yang di bilang sama bang Tama juga bener kan. Tu perempuan emang murahan!"ucap Vera tak terima

"Terus bedanya sama Lo apa? Lo juga perempuankan, mikir kalo Lo di katain kayak gitu. Emang susah ngomong sama batu kek kalian!! Gak punya otak!"ucap Rayan

"Lo kenapa selalu belain dia sih bang? Lo naksir sama tu perempuan, iya. Udah di kasih apa aja Lo sama dia? Oh gue tau Lo udah di kasih tubuhnya kan iya kan ng-

Bughhh

Belom selesai Tama berbicara, ucapannya terpotong akibat pukulan dari seseorang yang tak lain adalah Daddy mereka sendiri. Wiliam di buat geram oleh perkataan anak ketiganya.

"Jaga ucapan mu Tama! Saya tidak pernah mengajari kamu berbicara seperti itu!"ucap Wiliam dengan nada dingin

"Dad, apa apaan sih. Kenapa Daddy pukul abang"ucap Vera

"Kamu diam! Kamu perempuan tapi gak punya hati. Apa pantas kamu berbicara seperti itu hah? Siapa yang mengajari kamu, SIAPA VERA!"ucap Wiliam yang di akhiri teriakan.

"Ada apaan nih ribut ribut?"tanya seseorang yang baru muncul dari pintu. Dia adalah Aya, Aya baru saja pulang padahal hari sudah sore.

"Dari mana kamu?"tanya Wiliam

"Oh, dari jalan jalan untuk menghilangkan suntuk ku. Ada apa ini?"tanya Aya lagi

"Apa yang anak itu bicarakan padamu?"tanya Wiliam

"Bicara apa? Mereka tidak ada bicara apa apa. Tadi pagi aku hanya menyapa mereka saja kemudian langsung pergi"ucap Aya berbohong.

'buat apa dia bohong?kenapa malah menutupinya'batin Kara

"Jangan membohongiku!"ucap Wiliam dengan tegas

"Sudahlah, mereka masih muda jadi wajar saja. Mereka sedang masa pertumbuhan, sudah kalian bubar bersihkan diri kalian dan kita makan malam bersama"ucap Aya

"Cih, dasar tukang cari muka!"ucap Tama

"Orang caper mah gitu, murah"tambah Vera.

"TAMA VERA!! SELAMA 1BULAN FASILITAS KALIAN SAYA SITA!!"teriak Wiliam marah dan langsung pergi dari sana.

"Tapi dad, Daddy tidak bisa seperti itu"teriak Vera

"Sudahlah. Nanti mommy akan bicara pada Daddy mu"ucap Aya

"Lo bukan mommy gue anjing!"ucap Vera dan langsung pergi.

'fyuhh sabar Aya sabar. Belom waktunya Lo tunjukkin taring lo'batin Aya

"Yaudah kalian bersih bersih gih, mommy akan ke kamar dulu"ucap Aya dan langsung meninggalkan mereka semua.

Di dalam kamar Aya melihat Wiliam yang berada di balkon kamar mereka. Aya pun segera menghampirinya.

"Kenapa belom mandi?"tanya Aya

Sedangkan Wiliam hanya diam tanpa minat untuk menjawab.

"Kamu tau, menjadi ibu sambung bukanlah keinginanku. Tapi demi sahabatku aku rela, karena hanya aku yang dapat di percaya olehnya. Kalo bukan karena Tessa sahabatku, aku tidak Sudi menjadi istri dan ibu sambung buat anak anak mu. Sakit, di sini sakit setiap kali aku mendapat hinaan dari anak anakmu, aku selalu berpikir kalo kamu akan membelaku tapi ternyata aku salah, bahkan kamu hanya melihat tanpa minat menolong. Sebegitu bencikah kamu terhadapku? Apa aku semenjijikan itu"ucap Aya dan tanpa sadar air matanya juga mengalir.

"2 tahun bukanlah waktu yang sebentar, aku kira dengan berjalannya waktu kalian bisa menerima kehadiranku, ternyata aku salah. Salah besar, karena semakin dewasa anak anakmu semakin kejam juga hinaan dan cacian yang mereka berikan untukku. Kamu tau di saat ini aku berada di bawah titik terendahku, ya karena sekarang hatiku sudah goyah dalam semua hal positif, aku selalu berfikir untuk cerai darimu, tapi hatiku selalu menguatkannya dan bayangan almh Tessa selalu terlintas di depanku. Jika suatu saat diriku lelah, apa aku boleh menyerah Will, apa aku boleh pergi?"lanjut Aya sambil menatap wajah William yang masih sama, yaitu tanpa ekspresi.

"Akan ku siapkan air untukmu,"ucap Aya dan langsung pergi. Sedangkan Wiliam menatap punggung Aya yang sudah memasuki kamar mandi.

"Tessa, apa saya sudah keterlaluan padanya? Saya hanya belom siap menerima semua kenyataannya"guma William.

"Tessa aku mohon bantu aku untuk menyakinkan hati ini, jika memang dia yang kamu pilihkan untuk saya dan itu yang terbaik. Saya akan berusaha menerima semua ini, maafkan aku Nera"lanjut Wiliam, kemudian pergi memasuki kamarnya.

Di dalam kamar Aya sudah menyiapkan air dan pakaian untuk William.

"Airnya sudah aku siapkan, kamu bisa mandi sekarang dan nanti langsung makan malam. Aku akan kebawah dulu, oh iya. Aku memintamu untuk tidak menyita fasilitas anak anakmu, kasihan mereka"ucap Aya di akhiri senyuman yang sangat manis.

'klepek klepek kan Lo liat senyum gue,Aya di lawan. Gue yakin gak lama lagi Lo bakalan bucin sama gue, pinter banget akting gue'batin Aya tersenyum bahagia

'kenapa kamu begitu baik Dangan ku dan anak anak, padahal mereka sudah sering menghina mu. Tapi dengan tulus kamu membalas mereka dengan senyum mu, aku berharap aku tidak terlambat untuk memulai semuanya dari awal Nera'batin Wiliam menatap kepergian Aya.

*****

Mereka semua sudah berkumpul di meja makan, sedangkan Aya dia sedang duduk di dapur bersama bik Ijah.

"Kara, panggil mommy Nera"ucap Wiliam

"Dad, aku gak mau ya kalo makan semeja sama dia"ucap Vera

"Panggil Kara,"ucap Wiliam tanpa mempedulikan ucapan Vera.

Kara datang bersama Aya yang berjalan di belakangnya.

"Ada apa mas?"ucap Aya

"Duduk,kita akan makan bersama"ucap Wiliam

"Dad!!I don't want to eat with this slut!"ucap Tama

"Ah, lebih baik saya kebelakang aja mas"ucap Aya ingin pergi namun tangannya di tahan oleh Wiliam.

"sit down, if you don't like it you don't have to eat here!!"ucap Wiliam

"Mas, kamu gk boleh begitu. Mereka itu-

"DIAM LO PEREMPUAN SIALAN!! DASAR JALANG LONTE PEREMPUAN MURAHAN!!"teriak Vera memotong perkataan Aya.

"ALOEVERA STEFANI MILTON!! JANGAN BERTERIAK DI DEPAN MOMMY MU!!"bentak Wiliam

"Dia bukan mommyku, dia itu hanya perempuan murahan yang merebut kebahagian kita!! Apa Daddy buta !"bantah Vera.

Brakk

Kara menggebrak meja dengan sangat kuat, bahkan beberapa piring dan sendok terjatuh dari meja.

"Manusia gk guna!! Kerjaannya ribut terus!! Mau makan aja harus ribut dulu, Vera masuk kamar, selama 1minggu kamu gk usah sekolah! Dan Lo ikut gue ke ruang latihan!"ucapan Kara penuh penekanan dan tidak ingin di bantah.

"Ini semua gara gara Lo bangsat!"ucap Vera sambil mendorong Aya hingga jatuh. Tanpa rasa bersalah Vera langsung meninggalkan meja makan.

"Kamu tidak apa?"tanya Wiliam membantu Aya berdiri.

"Aku gak papa, kalian jangan terlalu keras sama Vera. Dia masih kecil"ucap Aya dan langsung meninggalkan mereka.

*****





















See you 💦



ANTAGONISTIC MOTHER ☑️(TRANSMIGRASI)REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang