16

80.3K 4.7K 26
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
Mengandung kata-kata kasar dan kekerasan!

****

Tama sudah di pindahkan di ruang perawatan. Alhamdulillah dia sudah melewati masa kritisnya, tapi sekarang dia koma.

Beruntungnya Kara membawa Tama dengan cepat, jika telat semenit saja nyawa Tama taruhannya.

Saat ini Aya sedang menunggu di ruang Tama, sedangkan Wiliam dan kedua anaknya sedang pergi ke kantin untuk membeli makan.

"Kasian banget sih kamu, gak nyangka gue dia ngelakuin hal nekat kayak gini. Mbak Nera maaf, aku gak tau kalo dia bakalan nekat"ucap Aya sambil memandang wajah Tama yang terlihat tenang.

Tak lama pintu ruangan terbuka, yang ternyata adalah Vera dan bik Ijah.

"Mom, gimana keadaan Abang?"tanya Vera

"Abang kamu...koma"jawab Aya, seketika air mata yang Vera tahan pun langsung menetes.

"Tapi...Abang, bakalan sembuh kan"ucap Vera dengan pelan, Aya kasian terhadap Vera. Dia segera bangkit dan langsung memeluk Vera, Vera kaget tapi dia merasa senang dia langsung membalas pelukan Aya.

"Semua bakalan baik baik aja. Abang kamu kuat, pasti dia sembuh"ucap Aya sambil mengelus punggung Vera.

"Mom....maaf...aku..aku gak mau kehilangan....mom lagi... huhuuu....aku gak sanggup mom.....aku...aku..."bahkan Vera tak bisa melanjutkan ucapannya karena dia terus menangis.

"Iya mom maafin, kalian semua harta paling berharga yang harus mom jaga. Setelah Abang bangun kita ulang dari awal ya, kita tutup lembaran masa lalu yang kelam dan kita buka lembaran baru yang bersih"ucap Aya. Tentu saja Vera semakin menangis, yah menangis bahagia.

"Udah ya jangan nangis lagi, kamu jelek kalok nangis"gurau Aya.

"Isss, cantik gini di bilang jelek. Bibit unggul nih"ucap Vera tak terima, kemudian mereka tertawa.

"Wihh, ada apa nih? Kok seneng banget"tanya Rayan

"Iya dong, mommy bakalan pulang ke rumah kita lagi. Iya kan mom"ucap Vera langsung di anggukan oleh Aya.

"Serius mom? Makasih ya mom. Aku juga minta maaf belom bisa jadi Abang yang baik buat adik adik aku. Maaf dulu aku gak nyegah mereka bu-

"Shutt, udah ya. Mom udah maafin kalian okey, yang udah lalu biar aja berlalu. Kita mulai lagi semua dari awal"ucap Aya, Aya langsung di peluk oleh Vera,di susul Rayan dan Kara.

"Kamu gak mau ikutan?"tanya Aya pada Wiliam. Wiliam langsung memeluk keluarga kecil mereka, rasa bahagia menyelimuti hati mereka.

*****

"Pah, gimana? "Tanyanya

"Tenang aja, anaknya lgi di rumah sakit. Kita bisa memanfaatkannya"ucap pria paruh baya

"Wah benarkah? HM aku ingin membuatnya mati Pah!"ucapnya dengan senang.

"Yes, kita akan melakukannya nanti malam"ucap pria paruh baya dan dengan gembira anaknya memeluk papanya.

"Mama, lihatlah! Satu persatu dari mereka akan hancur! Pasti kau sangat senang melihatnya. Tunggu lah mah, sedikit lagi aku dan papa akan berhasil!"ucapnya sambil menatap bintang di langit.

*****

Pagi hari Aya sudah berada di rumah sakit, dia menjaga Tama. Sedangkan anak anaknya sedang sekolah dan kuliah, suaminya juga sedang ke kantor karena ada meeting penting.

"Kamu harus kuat ya, kamu harus bangun. Biar kamu bisa ngerasain bahagia bareng saya. Maaf, mom sangat menyayangi kamu"ucap Aya sambil mengelus pipi tirus Tama.

ANTAGONISTIC MOTHER ☑️(TRANSMIGRASI)REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang