narasiii

2 0 0
                                    

"Kenapa? Gak suka sama makanannya?" tanya ian membuyarkan lamunan isa. Ada yang aneh dengan isa hari ini, ia tidak terlihat seceria biasanya.

"Gak kok, enak nih,"

"Lagi mikirin apa?"

Isa berusaha denial, "bukan masalah gede kok, cuma mikir lusa nanti praktek gimana?"

"Isa butuh cerita?"

Isa menghela napas, ian kini menatapnya, meminta isa untuk jujur dengan kegaduhan pikirannya. "Kamu pernah gak di jauhi perlahan sama orang yang dulunya deket banget sama kamu?"

Ian menyandarkan tubuhnya, "aku gak akan nanya orangnya siapa intinya gini, selalu ada alasan di setiap tindakan, pasti ada suatu hal juga yang buat dia perlahan jauh dari kamu. Coba nanti isa tanyain apa alasannya, atau semisal isa udah tau yaa ikutin aja alurnya dan hargai keputusannya."

Isa mengangguk paham, "udah dong jangan terlalu dipikirin, coba sekarang senyum, cheese." ian menangkup pipi isa.

"Semoga hal-hal yang memenuhi pikiran isa cepet hilang ya allah bantu isa selesaikan masalahnya dan tolong kembalikan isa yang ceria kayak biasanya aamiin." doa ian dengan intonasi suara mengikuti anak kecil yang sedang membuat permohonan.

Isa terkekeh geli, "lucu banget ini hadhian eltar?"

"Gak bukan," ian langsung menyadari kelakuannya beberapa menit lalu yang tanpa sadar bertingkah seperti anak kecil. Ia malu.

Simpen Aja Dulu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang