turbulance

2 0 0
                                    

Waktu istirahat telah tiba, semua sudah pergi meninggalkan kelas menuju kantin, kecuali Widan dan yera. "Lo gak ke kantin?"

"Gak kayaknya," mulut merespon tapi mata tidak lepas dari layar hp. Dalam hitungan detik ekspresi yera berubah drastis, "HAH?"

Teriakan yera sukses membuat Widan menghampiri dan memastikan. "Kenapa yer? Kenapa teriak-teriak?"

Yera bangkit dari kursinya dengan tergesa-gesa, "Widan izinin gue," dengan cepat ia membenahi semua buku.

"Lo mau kemana? Habis ini kita presentasi," Widan mencoba menahan yera walau ia tidak tau apa penyebab yera mendadak panik seperti ini.

Yera mulai menangis, "ini lebih penting daripada presentasi dan, tolong izinin gue ya maaf lo presentasi sendiri," yera langsung berlari pergi meninggalkan widan.

"Apa? Nyawa siapa?"

Simpen Aja Dulu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang