dayyan dan vina sama sama berada di meja makan menyantap makan siang sepulangnya mereka dari kampus. Hari berjalan seperti biasanya, tidak ada hal spesial, "Dayyan vina itu paketnya datang!" teriak mamah dari ruang tengah.
Keduanya saling menatap, "lo beli apa?" tanya vina. Dayyan langsung menggeleng, dengan ekspresi bingung, "gue gak beli apa apa."
"Mah kita gak beli apa apa, emang harganya berapa?" vina kembali meminta penjelasan.
"Gak bayar tadi kurirnya langsung ngasih terus pergi aja."
Tanpa suara keduanya bangkit dan menghampiri barang di maksud, ada dua buah kotak besar disana. Kotak berhiaskan pita dengan ornamen warna netral semakin membuat mereka bertanya-tanya, "apaan ini kok gede banget? Ada namanya lagi."
Mereka mengambil kotak sesuai nama, "vin, kalau isinya bom gimana?" dayyan memulai candaannya.
"Ya lo mati duluan," singkat dari vina.
"Baju, souvenir, dan ... HAH?" vina terlonjak kaget, matanya melebar sempurna. Benar-benar terkejut dengan tulisan yang tertera di kartu undangan pernikahan.
"JERI GAK PERNAH NGABARIN GUE NJIR!" dayyan pun sama kagetnya.
"ISA JUGA GAK PERNAH, WAH PARAH SIH INI GAK BISA DI BIARIN!"
dayyan dengan cepat bangkit dan berlari, "lo mau kemana?" teriak vina.
"Rumah jeri!"
"GUE IKUT KE RUMAH ISA!" vina langsung mengekor dayyan sampai garasi. Tidak peduli dengan barang-barang yang berserakan karena ulah mereka.
"DAYYAN! VINA! BERESIN!"