Sampainya disana jeri langsung masuk dan mencari keberadaan isa, gadis itu sedang duduk di sudut ruangan sendirian dan benar saja orang orang yang waktu itu mengganggu isa duduk berjarakkan 2 meja.
Jeri mencoba tenang dan duduk di hadapan isa tanpa melirik sedikit pun, "lo kesini sendiri?"
"Akhirnyaaaa" isa menutup mulutnya yang hampir saja berteriak, "gue seneng bgt lo datang"
"Jawab gue lo sendirian kesini?"
"Gak gue bareng ian" jeri menoleh mencari keberadaan ian.
"Di mobil tidur dia" jeri melebarkan matanya, terkejut mendengar hal itu.
"Kok gak nemenin lo?"
"Gpp kasian gue liat dia ngantuk bgt, lagian dia juga gak tau soal orang-orang itu yang tau kan cuma lo sama Widan. Gue ganggu lo ya?" benar kata isa hanya ia dan Widan lah yang tau akan hal ini, jeri bisa saja langsung mendatangi ian karna tidak menemani isa.
"Gak ganggu, gue tadi lagi di kantin bareng dayyan langsung gue tinggal ngacir dia. Gak tau sekarang gimana. lo udah pesen?"
Isa mengangguk, "udah, bentar lagi selesai"
"Atas nama isa" sudah terdengar suara kasir pesanan isa sudah selesai, isa beranjak mengambik pesanannya. Jeri mengikutinya di belakang.
Selesai mengambil pesanan isa berjalan menuju mobil ian, jeri membantunya membawa makanannya. Isa membuka pintu bagian tengah dan membangunkan ian, "ian bangun ini makanannya udah datang" sambil menepuk pelan lengan ian.
Ada retakan kecil di sana, apa kalian bisa dengar?
"Jer makasih yaa udah datang sorry ngerepotin"
"Gak ngerepotin kok sekarang lo masuk jangan keluar mobil sama sekali kalau bisa langsung cabut dari sini" isa mengangguk mendengar jeri.
"Kelas gue bentar lagi mau mulai, gue duluan ya"
"Iyaa makasih jer hati-hati"