KUA 9.

17.3K 1.1K 36
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Jikalau ada yang jahat kepadamu janganlah kau balas dengan kejahatan, balas lah ia dengan kebaikan maka hatinya akan luluh dengan sendirinya"

_Asyanafizahtun Zahraa_

* * *

1 Minggu berlalu.

Pagi yang cerah cahaya matahari menembus tirai kamar asya, asya yang tadi subuh tertidur di atas sejadahpun terbangun karna suara ketukan pintu kamarnya.

"Asya sayang, bangun nak siap² hari ini asya bakalan ke pondok" Ucap Ummi di balik pintu.

Asya terlonjak kaget mendengar perkataan umminya pun berdiri dan berlari membuka pintu kamarnya, setelah sampai depan pintu kamar asya pun membukanya dan menanyakan sesuatu pada umminya.

"Ummi ini hari apa?" Tanya asya.

"Hari senin sayang, Hari ini kan kamu mulai masuk pondok" Jawab ummi membuat asya tediam.

"Kenapa?" Tanya ummi melihat putrinya tediam.

"Gpp Ummi, Ya sudah asya mandi dulu nanti asya turun ke bawa" Ucap asya tersenyum kepada umminya.

Ummi pun mengelus puncak kepala putrinya itu, setelah memberikan elusan ummipun berlalu dari hadapan asya.

Asya menutup pintu kamarnya tak lama suara isakan terdengar, yaa asya menangis!! Rasa sesak di dadanya tak mampu ia tahan.

"Berat bangat mau ninggalin rumah ini Hikss..." Gumam asya di sela² tangis nya.

"Tapi gpp demi mencari ilmu dan juga demi kebahagiaan ummi dan abi asya harus kuat" Ucap asya pada dirinya sendiri lalu bangkit dan mengatur alat sholat nya agar rapi kembali, setelah rapi asya pun pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Di sisi lain.

Terdapat seorang lelaki berbadan tinggi dan putih, banyak santri putri yang mengagumi nya karena ketampanan dan sikap dinginnya terhadap wanita yaa itu adalah Gus Fatih, AL FATIH ZAYYAN FAYAD AL VARENDRA, anak seorang kyai pemilik pesantren tersebut.

"Gus Fatih Ya" Tanya seorang santriwati.

"Iya ada apa" Jawab gus fatih dingin

"Itu gus di panggil kyai di ndelam" Ucap santri tersebut.

"Ya sudah saya permisi ya gus assalamualaikum" Lanjut santriwati tersebut lalu berlalu dari hadapan gus fatih.

Tak lama gus fatih pun berjalan menuju ndelam karna tadi ia telah di panggil oleh abahnya.

"Assalamualaikum" Salam gus fatih setelah sampai di ndelam.

"Waalaikumsalam, Sini Fatih" Jawab umma nya lalu meyuruh fatih untuk duduk di sebelahnya.

"Ada apa bah, ummah? Panggil fatih" Tanya Gus fatih kepada abbah dan ummanya.

"Kita bakalan ke datangan tamu" Jawab Kyai Ali selaku ayah dari gus al fatih.

Gus fatih tak mengelurkan lagi sepatah kata pun hanya anggukan kecil lalu, gus fatih menunggu tamu yang di maksud abbah dan ummanya.

Keenasyaa (REVISI.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang