KUA 33.

18.3K 1.4K 105
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Saya tak akan pernah kembali ke masa lalu jikalau sudah ada di depan mata saya yang bisa membahagiakan saya kenapa tidak?."

_Asyanafizahtun Zahraa_

***

Umi dan ifa pun sampai di kamar asya, saat membuka pintu tambak asya yang sedang terduduk di meja rias miliknya.

Umi syarifah yang melihat itupun menghampirinya.

"Sayang ayok turun, udah di tungguin tuh ama nak keenan." Ucap umi.

"Iya tuh sya, keenan udah nungguin di bawah." Ucap ifa.

Asya yang mendengar itupun beranjak dari duduknya, umi syarifah yang melihat itupun tersenyum lebar.

Setelah itu ketiga wanita itupun turun ke bawah untuk melanjutkan acara tersebut, saat menuruni anak tangga keenan tak sengaja melirik ke arah asya.

"Masya allah bini siapa sih nih." Batin keenan.

Setelah sampai umi syarifah dan ifa menempatkan asya duduk di samping keenan, asya yang terduduk pun melirik ke arah keenan, saat itu juga netra mata keenan dan asya bertemu.

Keenan yang menyadari itupun langsung menunduk.

"Ayok nak silahkan tangan suaminya dicium terlebih dahulu." Ucap pak penghulu.

Asya yang mendengar itupun mengangguk, namun keenan tak menyondorkan tangannya ke arah asya yang melihat itupun menghela nafasnya.

"Tangannya." Ucap asya, keenan yang mendengar itu pun menelan silvanya susah payah.

Bagaimana tidak?, Selama ia hidup ia tak pernah sesekali menyentuh seorang wanita kecuali bunda rina dan tania setelah itu ia tak pernah sekali menyentuh seorang wanita.

Dengan tangan sedikit bergetar keenan menyondorkan tangannya, asya pun meraih tangan tersebut dan menciumnya setelah itu keenan dengan perasaan gugup menyentuh puncak kepala asya dan membaca doa.

"Allahumma inni as aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'udzubika min syarrihaa wa syarri ma jabaltahaa 'alaihi." Doa keenan asya pun ikut mengaamiin kan doa tersebut.

Setelah itu suasana asya dan keenan menjadi canggung, keenan terdiam sejenak.

"Loh kok diam cium dong jidat istrinya." Ucap bunda rina sedikit tertawa.

Keenan menelan silvanya susah payah dan menghela nafasnya pelan, dengan perasaan gugup ia mencium puncak kepala asya, asya yang mendapat ciuman itupun memejamkan matanya.

"Ya allah semoga rumah tangga hamba tak seperti masa lalu hamba." Batin asya.

Setelah mencium puncak kepala asya, keenan kembali ke posisi semula dan melanjutkan acaranya selanjutnya.

Setelah 2 jam pelaksanaan berlangsung kini beberapa tamu sudah mulai pulang ke rumah mereka masing² tinggal tersisa beberapa tamu saja.

Keenasyaa (REVISI.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang