KUA 29.

21.1K 1.7K 367
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Lupakan lah yang telah menyakitimu dan mulai lah lembaran barumu."

_Asyanafizahtun Zahraa_

***

Skip!!!....

Jam menunjukan pukul 15:25.

Asya dan ifa kini telah sampai dengan selamat di Indonesia, ayah dan ibu ifa sudah sedari tadi menunggu di bandara begitupun dengan abi husein dan umi syarifah.

Saat keluar dari pesawat asya dan ifa berlari kecil sambil di iringi tawa.

"Umi sama abi pasti nungguin hehehe." Ucap asya sambil berlari.

"Iya pasti ayah sama ibu juga nungguin ifa." Balas ifa ikut tertawa.

Oh iya, sehari sebelum kedua gadis itu pulang, mereka sempat menelpon orang tua mereka masing² agar menunggu mereka di bandara esok hari.

Saat sampai di ubin bandara, netra mata asya tertuju kepada empat orang tua yang sedang duduk di kursi tunggu.

"Itu umi sama abi." Ucap asya menarik narik tangan ifa yang sedang tadi mencari keberadaan orang tua nya.

Ifa yang mendengar itupun menoleh ke arah asya.

"Mana?." Balas ifa bertanya.

"Itu, aghh udah ayok." Ujar asya sambil menarik tangan ifa lalu melangkah menuju ke empat orang tua tersebut.

Saat sudah dekat dengan orang tua tersebut asya melepaskan genggamannya yang sedari tadi sedang menggenggam tangan ifa, ia langsung berlari menuju ke arah orang tua tersebut.

"Umi, abi." Panggil asya berlari meninggalkan kopernya dan ifa.

Ifa yang di tinggal dengan koper pun menghela nafasnya.

"Dasar bocah main tinggal aja, mana kopernya di tinggal pula untung sayang kalau gak udah gua cincang² kamu sya." Ucap ifa mengomel, lalu mengambil koper asya dan berjalan mengikuti asya.

Sementara itu asya yang sedang berlari pun terhenti saat berada di hadapan orang tua itu dan benar saja itu adalah umi syarifah dan abi husein.

Tanpa aba² asya langsung memeluk tubuh umi syarifah dan abi husein.

"Aghh umi, abi asya kangen bangat sama umi dan abi." Ucap asya di dalam pelukannya.

Abi husein dan umi syarifah membalas pelukan asya tulus.

"Masya allah putri umi, umi juga kangen bangat sama kamu, tambah cantik aja." Balas umi seraya mengelus puncak kepala asya.

Ibu dan ayah ifa yang melihat itupun tersenyum, namun ibu dan ayah ifa yang sadar karena tak menemukan keberadaan putrinya pun bertanya kepada asya.

"Loh nak, ifa nya mana." Ucap ibu ifa.

Asya yang mendengar itupun mengurai pelukannya dan beralih menatap ibu ifa yang sedang memasang wajah panik, asya baru sadar jikalau ia meninggalkan sahabatnya tadi.

Tak lama ifa datang.

"Assalamualaikum umi, abi, ibu ayah." Salam ifa.

Ibu ifa yang mendengar itupun menoleh ke arah suara.

"Ya allah fa." Ucap ibu ifa yang melihat ifa membawa 2 koper di tangan kanan dan kirinya serta memakai tas ransel di pundaknya.

"Astagfirullah ya allah ifa, banyak bangat bawaan kamu." Ucap umi syarifah menahan tawa.

Keenasyaa (REVISI.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang