Keenasyaa (REVISI.)

KUA 22.

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Jagalah dirimu dengan baik, semoga kita bisa di pertemukan lagi"

_Asyanafizahtun Zahraa_

***

Skip...

1 Bulan berlalu, di pagi hari ini tepatnya gus fatih akan memberi tahu kepada kyai ali dan nyai haura bahwa ia akan menikah lagi.

Tepat pada pukul 07:30 gus fatih berjalan menuju ruang tengah ndalem untuk menemui kyai ali dan nyai haura, setelah sampai di ruang tengah ndalem netra mata gus fatih tertuju kepada kyai ali dan nyai haura yang sedang berbincang bincang.

Tak butuh waktu lama gus fatih pun menghampiri kedua orang tuanya itu, saat sampai kyai ali dan ummah haura yang tadinya sedang berbincang kini terdiam dan beralih menatap ke arah gus fatih.

"Assalamualaikum abah, ummah." Ucap gus fatih.

"Waalaikumsalam." Jawab kyai ali dan nyai haura serempak.

Setelah mengucapkan salam, gus fatih mendudukan dirinya di sofa dan menatap ke arah kyai ali dan nyai haura, kyai ali yang melihat tatapan dari putranya itupun mengerutkan alisnya.

"Kenapa, ada yang ingin kamu bicarakan?." Tanya kyai ali tiba².

Gus Fatih yang mendengar itupun menghela nafasnya pelan, setelah itu ia kembali menatap ke arah kyai ali dan nyai haura.

"Ada abah, Fatih ingin menyampaikan sesuatu ke abah dan ummah." Jawab gus fatih.

Nyai haura yang mendengar itu menatap ke arah gus fatih.

"Apa yang ingin kamu sampaikan, muka nya sampai serius gitu." Ucap nyai haura sedikit menggoda.

Gus fatih lagi² menghela nafasnya pelan.

"Jadi Gini Ummah abah, fatih mau meminta izin untuk menikah lagi." Balas gus fatih.

Bagai di sambar petir ummah haura dan abah ali di buat kaget dengan kata yang keluar dari mulut gus fatih.

"Astaghfirullah hal adzim nak, apa kamu sadar yang kamu katakan barusan." Ucap nyai haura.

"Fatih Apa kamu sadar yang kamu katakan?." Ucap kyai ali dengan nada yang sedikit meninggi.

Gus Fatih terdiam sejenak.

"Afwan ummah abah, selama ini fatih sebenarnya mencinta wanita lain selain asya, sebelum fatih menikahi asya fatih sudah lebih dulu mencintai wanita itu." Ucap Gus Fatih.

"Astaghfirullah hal adzim nak, apa asya sudah tahu tentang hal itu?." Tanya nyai haura dengan nada kecewa.

Kyai ali menatap penuh amarah ke arah gus fatih, Gus fatih yang melihat tatapan abahnya pun menundukkan kepalanya.

"Sudah Ummah, asya sudah tahu tentang hal ini, fatih juga sudah meminta izin kepada asya dan asya mengiyakannya." Jawab gus fatih.

Nyai haura menghela nafasnya pelan, sungguh ia kecewa dengan putranya, begitu pun kyai ali ia sungguh kecewa dengan gus fatih.

Disisi lain asya sudah mendengar semuanya ia sedang berada di ambang pintu ndalem bersama dengan afia.

Afia yang mendengar semuanya pun di buat kecewa oleh peruturan kata dari gus fatih.

Tanpa aba² kyai ali bangkit dari duduknya dan berbalik untuk pergi dari hadapan gus fatih, namun saat hendak berbalik badan netra matanya tertuju kepada asya dan afia yang sedang berada di ambang pintu.