KUA 46.

15.7K 1.3K 222
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Aku lebih suka tidur, karena dalam mata terpejam ada kau dalam mimpiku."

_Nmydstaa_

***

Setelah beberapa menit perjalanan keenan dan tukang ojek itupun sampai di gedung dimana gedung itu adalah tempat inara menyekap asya.

Keenan dan tukang ojek itupun menghentikan motornya tepat di depan gedung itu.

"Di sini?." Tanya keenan sedikit tak mempercayai.

"Iya, saya nganter orang itu di sini." Jawab tukang ojek.

"Oh makasih pak, ini uangnya terima kasih banyak." Ucap keenan seraya memberikan 2 lembar uang berwarna merah.

"Kebanyakkan." Balas tukang ojek itu.

"Udah gak papa pak, saya ikhlas ambil aja."

Tukang ojek itupun tersenyum, keenan yang melihat itupun membalas senyuman tukang ojek tersebut di balik helm nya.

"Terima kasih, ya sudah saya permisi dulu." Ucap tukang ojek itu.

"Iya pak." Balas keenan.

Tukang ojek itupun memutar balik motornya dan melaju meninggalkan keenan di depan gedung itu, setelah kepergian tukang ojek itu keenan pun langsung mengambil handphone miliknya yang berada di saku jaket miliknya.

Setelah itu ia mengontak atik handphone nya dan menelpon atha.

Tak lama telpon itu pun terhubung.

"Assalamualaikum tha, kamu dimana?."

"Waalaikumsalam nan, aku dan anak²
Sedang nyari kamu loh kamu dimana?."

"Aku sedang berada di depan gedung tua
Kalian semua kesini saja nanti aku share lock."

"Baiklah."

Setelah itu keenan pun memutuskan telponnya secara sepihak ia pun mengirimkan pesan kepada atha yang menunjukan keberadaannya, setelahnya ia pun turun dari motor dan berjalan memasuki gedung itu.

Saat masuk ia melihat salah satu ruangan yang pintunya setengah terbuka, ia melangkah pelan menuju ruangan itu.

Saat ia melangkah perlahan ia mendengar suara jeritan berada di dalam ruangan itu.

"Aghhh hiks..." Rintih seseorang di dalam ruangan itu.

Keenan yang mendengar itupun langsung mengenali suara itu.

"Sayang." Melongo keenan setelah itu ia langsung berlari masuk ke dalam ruangan itu.

Saat masuk betapa terkejutnya ia melihat inara sedang memegang pistol di tangannya dan tangan satunya memegang rotan.

Ia beralih menatap ustadzah farah, setelah itu ia beralih menatap asya, hatinya bagai di sayat pisau yang amat tajam.

Asya yang melihat itupun tersenyum lemas.

Keenasyaa (REVISI.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang