KUA 34.

20.6K 1.5K 131
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Serahkan semuanya kepada allah, karena rencana terbaik yang di buat oleh manusia tak sebanding dengan rencana yang allah buat untuknya."

_Keenan malik mahendra_

***

Setelah menuruni anak tangga keenan dan asya pun sampai di ruang tengah yang dimana keluarga asya dan keenan duduk bersama di tempat itu.

Oh iya yang nanya soal tania, tania lagi tidur ya di kamar tamu heheh.

Asya dan keenan pun berjalan mendekat dan setelah sampai mereka berdua pun mendudukkan diri mereka masing² di sofa.

Umi syarifah yang melihat itupun tersenyum begitupun dengan yang lainnya.

"Masya allah, auranya beda bangat ya." Ucap bunda rina.

Asya dan keenan hanya membalas dengan senyuman.

"Asya, nak keenan." Panggil umi syarifah.

Keenan dan asya pun beralih menatap umi syarifah.

"Iya umi." Jawab mereka serempak.

"Asya, nak keenan umi memanggil kalian di sini hanya ingin mengatakan kepada nak keenan, sekarang ini nak keenan telah sah menjadi suami putri umi, umi mohon kepada nak keenan jaga lah putri umi bimbinglah dia menjadi lebih baik lagi." Ucap umi.

Asya dan keenan yang mendengar itupun tertunduk, namun keenan hanya tertunduk sejenak saja lalu ia kembali mendongak menatap umi syarifah.

"Saya berjanji umi, saya akan menjaga putri umi seperti bagaimana saya menjaga bunda saya, saya juga akan menyayangi dan membimbing putri umi, saya tak akan pernah meninggalkannya sampai ajal menjemput saya." Balas keenan.

Bunda rina, kyai malik, abi husein, dan yang lainnya pun tersenyum mendengar peruturan kata dari keenan.

"Nan jangan berjanji, lebih baik kamu buktikan karena bisa saja janji yang kita ucapankan akan tak sesuai dengan kenyataannya." Ucap kyai malik.

Keenan yang mendengar itupun mengangguk.

"Baiklah keenan akan buktikan kepada abi dan umi." Balas keenan.

Abi husein yang mendengar itupun tersenyum.

"Ya sudah abi dan umi hanya mau mengatakan itu saja." Ucap abi husein.

Tak lama dari itu kyai ali dan bunda rina pun pamit untuk pulang ke pondok pesantren karena di sana tak ada keluarga ndalem yang mengawasi.

"Pak, saya beserta keluarga izin pamit pulang." Ucap kyai ali seraya beranjak dari duduknya.

Abi husein dan umi syarifah yang mendengar itupun ikut beranjak dari duduknya.

"Loh pak kenapa cepat sekali." Balas abi husein.

Kyai malik pun tersenyum.

"Di pondok tak ada keluarga ndalem yang mengawasi maka dari itu saya beserta keluarga pamit pulang." Ujar kyai malik.

Abi husein pun hanya mengangguk.

Keenasyaa (REVISI.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang