Mengenalmu

7.6K 506 19
                                    

Becky dan Freen sedang duduk berhadapan di meja makan minimalis yang menyambung dengan meja dapur. Mereka makan Ramen yang Freen beli tadi saat sebelum kembali ke apartemen.

Freen menambahkan cabe lagi ke mangkoknya. Becky memperhatikannya sambil bergidik ngeri karena sudah beberapa kali Freen menambahkannya.

"Tidak takut sakit perut?" tanya Becky heran.

"Ini adalah cara meredakan emosi paling efektif, kau tahu ?" jawab Freen menikmati kuah mienya.

Becky menggelengkan kepala dengan heran, lalu menyendokkan makanan ke mulut.

Mereka makan dalam keheningan beberapa saat. Tapi tiba-tiba Freen meletakkan sumpitnya dan menatap Becky.

"Makanmu berantakan sekali." Freen tiba-tiba mengusap sudut bibir Becky dengan tangannya.

Bunga-bunga dan kupu-kupu berterbangan dalam fantasi Becky. Seolah seisi dunia sedang gelap dan menyisakan satu orang penuh cahaya di depannya.

"Aaaahhhhh perasaan apa ini Tuhan, jantungku berdegup kencang seperti saat aku jatuh cinta pada Alice dulu. Tapi kali ini lebih mendalam dan membuatku hampir gila dalam penasaran." kata Becky dalam hati.

"Bibirmu indah." ucapan Freen membuyarkan lamunan Becky dalam sekejap.

"Terima kasih." balas Becky tersenyum malu.

"Apa kau tidak suka pedas ? Aku lihat dari tadi kau tidak menambahkan apapun ke makananmu."

"Tidak, aku tidak suka makanan pedas. Bahkan sedikitpun tidak bisa. Perutku akan sakit keesokan harinya."

"Menurut penelitian, makan makanan pedas itu bagus. Bisa melancarkan pencernaan dan mampu meredakan emosi."

"Ngomong-ngomong soal emosi, apa kau masih kesal padaku sampai sekarang?"

Freen terdiam sejenak menghentikan suapannya lalu menatap Becky.

"Kalau aku masih kesal padamu, aku sudah mengusirmu daritadi. Mana mungkin aku duduk bersama makan denganmu seperti ini."

"Lalu apa yang membuatmu begitu marah hari ini ? Aku merasa kau sangat membenciku. Apa salahku?"

Freen meletakkan sumpitnya lalu menyatukan kedua tangannya di atas meja.

"Aku tidak membencimu, ada hal lain yang membuatku kesal. Saat aku marah, aku tidak mau diganggu. Tapi hari ini kau terus mengikutiku sampai ke rumah. Jadi kaulah yang kena luapan emosiku."

"Ooh ..." Becky menganggukkan kepala pertanda mengerti.

"Lalu kenapa kau tidak ikut mengantar kakakmu ke bandara hari ini ? Kau malah mengikutiku. Harusnya bersama dengan keluargamu."

"Aku tidak nyaman saat bersama dengan ayah dan ibu tiriku. Mungkin karena sudah lama kami tidak tinggal serumah. Sekitar 6 tahunan. Aku lebih dekat dengan nenekku. Sejak SMA saat aku pindah ke London, Nenek yang merawatku."

"Tapi bahasa Thai-mu juga lancar."

"Ah, ya. Aku sejak kecil hingga SMP masih sekolah di sini. Bahasa Thai masih jadi dasar komunikasi kami sehari-hari di London. Tapi kami akan menggunakan bahasa Inggris saat komunikasi dengan orang luar."

"Tapi mulai sekarang, bicaralah menggunakan bahasa Thai saat di kantor. "

"Akan aku pikirkan."

"Satu lagi."

"Apa ?"

"Lepas juga kacamata hitammu saat di kantor."

" ....."

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang