Hampir saja

3.5K 293 11
                                    

Ada-ada saja keinginan gadis Barbie ini. Dengan terpaksa Freen menurutinya untuk memanggilnya suami tadi saat ia sedang membujuknya. Jika diingat kembali, Freen ingin sekali tertawa keras karena itu sangat menggelikan menurutnya. Hampir setiap hari perdebatannya hanya seputar berebut posisi dominan dan marga.

Selain itu lihatlah betapa imutnya dia saat tidur seperti ini. Mukanya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda jika ia jago boxing bahkan taekwondo sekalipun. Tapi siapa sangka tadi siang dengan tepat waktu ia telah menyelamatkan dirinya dari bahaya. Kadang Freen berpikir bahwa mungkin sebenarnya orang di depannya ini adalah jelmaan dua orang yang berbeda.

Tangan Freen masih membelai rambut Becky dengan lembut sambil terus menatap wajah kesayangannya itu yang mirip bayi saat tertidur pulas. Setelah diberi obat, tadi ia memintanya untuk mengelus rambutnya hingga tertidur. Tetap saja ia bersikap manja meskipun dengan keras kepalanya minta disebut sebagai suami. Benar-benar sulit dimengerti. Freen hanya bisa menggaruk kepalanya dan menurutinya dengan sabar.

Begitulah cinta.

"Tidurlah sayang. I love you Baby..." Bisik Freen pelan lalu mencium kening gadis manjanya.

Setelah merapatkan selimut, dengan hati-hati Freen turun dari ranjangnya dan pergi keluar kamar menuju dapur.

Masih jam 6 sore. Dilihatnya jam dinding sambil meminum segelas air putih di tangannya. Kemudian ia mulai berjalan menuju sofa ruang TV dengan membawa beberapa cemilan dari lemari es. Beberapa menit mengganti saluran yang terlihat sangat membosankan. Tidak ada yang menarik baginya untuk ditonton. Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon sahabatnya untuk mengusir kesepiannya.

["Bagaimana rasanya saat sudah menjadi suami orang?"]

"Nah, itu dia. Aku suka kau menyebutku suami. Memang harusnya begitu kan Nam?"

["Memangnya aku harus menyebutnya apa? Kau pantas mendapatkan sebutan itu. Karena kau lebih dewasa darinya."]

"Tapi dia ingin sekali aku memanggilnya suami. Dia tadi marah padaku karena aku tidak mau menurutinya. Kami bahkan sempat bertengkar di tempat umum. Aku hampir saja diperkosa orang jahat saat dia meninggalkanku begitu saja di sana."

["Hah??!!! Apa kau serius Freen?"]

"Hum."

["Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Apa kau melawan penjahat itu?"]

"Aku sempat menamparnya tapi aku tidak bisa melawannya saat dia menarikku ke tempat sepi."

["Ooiiih!!! Lalu apa selanjutnya? Apa pria itu sudah menodaimu? Menjijikkan sekali."]

"Untung saja Becky datang tepat waktu dan menghajar pria itu hingga pingsan. Aku tidak menyangka dia jadi superhero seperti di film romansa. Meskipun dia tidak melakukannya sama persis seperti harapanku."

["Wow... Itu keren sekali Freen... Apalagi yang kau inginkan dari adegan penyelamatan itu? Dia sangat hebat melawan pria itu sendirian. Hhmm... Sekarang aku mengerti kenapa dia menginginkan kau memanggilnya suami."]

"Tapi sifatnya masih tetap sama Nam. Dia tetap saja manja dan kekanak-kanakan. Dia semakin posesif padaku sekarang. Bahkan dia tidak mau kami memiliki anak karena takut cintaku terbagi. Bukankah itu konyol?"

["Itu resikomu karena mencintai orang yang lebih muda darimu. Tapi kalian lucu sekali. Ini menarik sekali. Ternyata beginilah cara dua orang femme berumah tangga. Bolehkah aku tertawa sekarang? Aku sudah tidak tahan lagi."]

"Oooiiihh!!! Sialan kau Nam!! Andai saja aku di depanmu sekarang, aku akan memukulmu, Nam. Kau menertawakan sahabatmu yang sedang butuh solusi. Harusnya kau memberiku saran atau sesuatu yang berguna untuk dilakukan."

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang