Penangkapan

3.8K 343 30
                                    

Satu minggu kemudian Richie dan Jane bertunangan di Thailand. Acara yang sederhana yang diadakan di sebuah hotel. Dua anggota keluarga besar berkumpul di acara itu. Tak terkecuali nenek. Nenek juga ada di sana menyaksikan cucu pertamanya bertunangan.

Semua terjadi begitu cepat hingga akhirnya Freen dan Becky kembali dihadapkan dengan ketegangan berikutnya yaitu bertemu dengan nenek.

Malam ini adalah malam yang tegang dua hari setelah acara pertunangan Richie dan Jane. Nenek masih belum kembali ke Inggris dan ingin mengadakan pertemuan dengan Freen secara pribadi di acara makan malam.

Jantung Freen berdegup kencang saat memasuki halaman rumah keluarga Amstrong. Sebenarnya ini bukan kali pertama ia kembali berperang untuk mendapatkan restu dari orang tua pacarnya, tapi entah kenapa ia tetap saja merasa gelisah.

Situasi semakin tegang saat mereka sudah berada di meja makan yang sama di rumah itu. Kini nenek sudah tidak menyembunyikan ekspresinya seperti saat di acara pertunangan Richie dan Jane kemarin. Tatapannya dingin dan tajam saat melihat ke arah Freen dan Becky. Seolah dia adalah seorang hakim utama yang menatap dua tersangka yang akan dihukum mati. Sedangkan Tuan Paul, Richie dan Jane hanya bisa saling melirik satu sama lain tanpa bicara. Mereka berpura-pura menikmati hidangannya.

Freen terlihat tersenyum masam beberapa kali saat terpaksa berpandangan dengan nenek. Tangan Becky menyelip di bawah meja. Mengusap paha Freen agar tetap tenang. Becky juga mengalihkan ketegangan Freen dengan memintanya menyuapinya. Itu cukup berhasil membuat kecemasan Freen agak berkurang. Kini perhatiannya menjadi fokus pada Becky.

Setelah selesai makan, mereka pindah ke ruang keluarga. Becky sengaja mendekati neneknya dan bersikap manja seperti saat dulu sebelum terjadi beberapa perselisihan diantara mereka. Sedangkan Freen ngobrol dengan Tuan Paul.

"Berikan senyummu sedikit saja. Apa kau tidak merindukan cucu kesayanganmu ini?" Ucap Becky manja sambil menyelipkan tangannya di lengan neneknya. Kepalanya juga bersender di bahu nenek.

"Hhh...kau sekarang sudah jadi cucuku yang nakal dan tidak penurut seperti dulu. Bahkan kau sudah melupakan nenekmu dan tidak menjengukku sama sekali di London." Jawab nenek datar.

"Aku sibuk bekerja nek. Lagipula aku harus berhemat karena Daddy memblokir semua kartu kreditku dan juga beberapa debitku. Aku bahkan tidak bisa mencairkan depositoku sendiri. Tapi untung saja pacarku mengurusku dengan baik. Dia sama sekali tidak berubah meskipun aku tidak punya uang."

Nenek membelai rambut Becky dengan lembut.

"Apa kau benar-benar akan menikahi wanita itu?"

"Dia punya nama nek. Jangan menyebutnya seperti itu. Bukankah dulu kau sangat menyukainya?"

"Kau terus saja membelanya." Nenek mendengus kesal.

Becky mengangkat kepalanya dari bahu nenek kemudian terkekeh.

"Nenek cemburu padanya." Goda Becky dengan tatapan manja.

"Tidak. Aku tidak mungkin cemburu. Tidak ada yang bisa mengambilmu dariku. Bagaimanapun kau tetap cucuku. Cucu kesayanganku." Kata nenek dengan suara parau.

"Aww....jangan menangis... Ibu ratu tidak boleh lemah seperti ini." Ucap Becky melihat mata neneknya yang sudah basah.

"Kemarilah. Peluk nenek."

Mereka berpelukan. Itu menarik perhatian yang lain.

Freen merasa hangat melihat pacarnya dan nenek sudah kembali dekat. Ada sedikit kelegaan yang mengobati rasa bersalahnya karena beberapa bulan Becky sama sekali tidak mau menghubungi neneknya demi untuk hidup bersamanya.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang