Boss Manja Kekasihku

Pura-pura Bahagia 2

'No More Blues'

I still wonder if this is a dream. 
Aku masih bertanya-tanya jika ini adalah mimpi.
That someone like you would stand here with me. 
Bahwa seseorang sepertimu akan berdiri di sini bersamaku.
Look into your eyes. 
Lihatlah matamu.
I still get butterflies. 
Aku masih mendapatkan kupu-kupu.
Oh my, it's like a dream.
Astaga, ini seperti mimpi.

I'm not perfect. 
Aku tidak sempurna.
But somehow It's you.
Tapi bagaimanapun itu kamu.
who still love me. 
Yang masih mencintaiku.
And yes, it is true. 
Dan ya, itu benar.
You make my heart flows more than you'll ever know. 
Kau membuat hatiku mengalir lebih dari yang kau tahu.
Angel is right here this low.
Malaikat ada di sini serendah ini.

So I, I wanna hold you tight. 
Jadi aku, aku ingin memelukmu erat-erat.
And tell you that .. 
Dan memberitahumu bahwa..

Honey, I'll be with you by your side. 
Sayang, aku akan bersamamu di sisimu.
Forever be mine. 
Selamanya jadi milikmu.
You are the brightest star in the sky. 
Kau adalah bintang paling terang di langit.

Whatever you do,  
Apapun yang kamu lakukan,
I'm always here for you. 
Aku akan selalu di sini untukmu.
There will be no more blues. 
Tidak akan ada lagi kesedihan.
Cuz you fulfilled my life.
Karena kau memenuhi hidupku.
You fulfilled my life.
Kau memenuhi hidupku.

Ti amo, Aishiteiru Mahal kita, Cinta kamu Toi yeu ban, Eu te amo Wo ai ni, Saranghaeyo

I love you, I love you too

Seminggu kemudian akhirnya Freen dan Becky benar-benar melakukan rekaman di salah satu studio musik yang ada di Bangkok.

Dengan bangga Freen memajang lagu mereka yang sudah menjadi piringan hitam. Freen meletakkannya di ruang tengah rumah Becky. Mencari sudut pandang terbaik dari tempat mereka saat melihat TV. Freen ingin piringan itu terlihat saat ia duduk santai di sofa.

Dengan bersender di sudut ruangan, Becky memperhatikan pacarnya yang berkali-kali mengubah posisi meja yang berisi turntable dan beberapa koleksi piringan hitam lainnya di ruang tengah itu.

Wanita bergigi kelinci itu tampak sangat menggemaskan saat bicara sendiri dan sibuk dengan kegiatannya mendorong meja. Becky hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah pacarnya.

Tapi di balik itu, sekarang ia juga sedang merasakan sakit di dadanya jika mengingat bahwa waktu yang ia punya akan terus berkurang setiap harinya. Hal itu terus menghantuinya. Dan mendadak membuat suasana hatinya memburuk dalam sekejap.

Becky langsung menghilang melarikan diri ke kamar mandi lantai dua untuk menangis. Meluapkan emosinya atau hanya sekedar memberinya kesempatan pada dirinya untuk bernafas. Dan Freen tidak menyadari hal itu. Saat sudah puas menangis selama beberapa saat, dia membenahi wajahnya di cermin lalu berjalan kembali menuju ke ruang tengah menemui Freen dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Dan kebiasaan seperti itu akhirnya berulang beberapa kali di dalam kesehariannya. Ini memang berat baginya, tapi ia masih kuat menahannya. Baginya yang terpenting saat ini adalah tetap bersama Freen dan menjaganya selalu tersenyum. Itu saja sudah cukup baginya, ia tidak menginginkan apa-apa lagi.

Tak terasa sudah sebulan Becky dan Freen melewati hari-hari mereka dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Becky juga kembali menjadi CEO di perusahaan cabang Thailand, sedangkan Richie kembali lagi ke Inggris. Setiap hari mereka berangkat dan pulang bekerja bersama. Tapi tentu saja masih secara sembunyi-sembunyi dari karyawan kantor. Walaupun begitu, sejauh ini mereka baik-baik saja dengan itu.