Perhatian

7.5K 481 14
                                    

Freen POV

Setelah mendapat telepon dari Becky dan mendengar bahwa ia baru saja jatuh dari tangga, Freen segera datang dan menelepon ambulans untuk membawanya ke rumah sakit.

Sekarang Becky sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP. Freen menjaganya dan selalu berada di sampingnya selama pemeriksaan berlangsung. Ia tampak khawatir sekali pada Becky. Entah kenapa seperti merasa bersalah tidak mau menurutinya untuk menginap di rumahnya tadi.

Suster baru saja keluar dari ruangan setelah memberi obat dan memeriksa kembali kaki Becky yang diperban. Tulang kakinya ada yang retak tadi saat terkena benturan. Tidak terlalu parah tapi sakit sekali saat berjalan. Dan ini pasti membutuhkan beberapa Minggu untuk sembuh.

"Tidurlah, aku ada di sini malam ini." kata Freen sambil membenarkan selimut Becky.

"Apa Daddy datang?"

"Belum, tapi dia bilang akan datang besok pagi. Dan aku sudah bilang padanya bahwa aku akan menjagamu di sini, jadi ayahmu tidak akan khawatir."

"Terima kasih."

"Maafkan aku."

"Maaf untuk ?"

"Maaf karena menolak untuk menginap di rumahmu. Andai saja aku menurutimu."

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Sekarang Phi Freen sudah menginap bersamaku di sini. Dan aku senang."

"Hah? Kau senang kakimu patah ?"

Becky hanya tersenyum membalas pertanyaan Freen sambil terus memandangi wajahnya.

Freen mengerucutkankan bibirnya sambil menyipitkan matanya. "Mencurigakan sekali."

"Aagh...aw...aw." teriak Becky karena Freen tiba-tiba memegang kakinya yang diperban."

"Phi Freen, kenapa kau lakukan itu?"

"Aku kira kau pura-pura kakimu patah. Tapi ternyata ini sungguhan."

"Phi Freen, jangan konyol." Kata Becky sedikit meringis menahan sakit.

"Maaf." Freen mendekat lalu membelai rambut Becky. Menyisir rambut-rambut kecil ke belakang. "Mulai sekarang, aku akan menjagamu sebisaku. Apapun dan kapanpun kau butuh bantuanku, katakan saja."

Becky terdiam sejenak dan mencerna kata-kata yang barusan didengarnya itu.

"Karena sekarang Mommy ada di sini, sayang." Kata Freen tiba-tiba dan mencubit kedua pipi Becky dan memainkannya seperti sedang bermain dengan anak 3 tahun.

Becky kadang heran dengan sikap Freen yang cepat sekali berubah. Kadang di saat serius masih saja dia bercanda dengan kerandomannya. Membuat orang lain bingung mengartikannya.

"Hooh, Mommy. Apakah aku punya Mama baru sekarang. Aku bingung harus menganggapmu apa sekarang. Ibuku atau kakakku?"

"Terserah, aku bisa jadi apa saja."

"Apa kau bisa jadi pacarku?"

"Mungkin."

Becky terdiam lagi, ragu dengan jawaban itu.

"Apa yang kau pikirkan Nak." tiba-tiba Freen menjitak kepala Becky.

"Aw, sakit." Becky tersentak dan sadar. "Aku cuma bercanda." Tapi di dalam hati sebenarnya berharap.

"Baiklah, sekarang kau harus istirahat. Obatmu sebentar lagi bereaksi. Matamu akan segera mengantuk. Mommy ada di sofa seberangmu sayang." Ucap Freen sambil menguap.

"Selamat malam Mommy Honey." Ucap Becky manja dengan mengedipkan mata seperti boneka Barbie.

"Oh Tuhan, jangan lakukan itu. Kau sangat menggemaskan sekali. Ingin rasanya membawamu pulang untuk dijadikan koleksi boneka di kamarku." kata Freen asal.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang