Permainan

8.2K 481 16
                                    

Becky POV

Aku tidak tahu apakah keputusan ini benar atau salah. Aku merencanakan sebuah Game untuk mempermainkan perasaannya. Malam ini adalah malam penghabisan seluruh keputusasaanku. Aku tidak peduli lagi apa yang akan terjadi setelah ini. Bagaimana pendapatnya, bagaimana sikapnya, atau bahkan bagaimana jika ia akan meninggalkanku. Yang terpenting aku sudah melakukan yang terbaik dan tidak mau membohongi diri lagi.

Jika Game ini berhasil, aku akan sangat bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan dan teman-temanku. Tentu saja merekalah yang sudah memberiku dukungan penuh untuk permainan ini.

Barbara memberiku arahan tentang jenis gaun yang akan kami pakai nanti malam. Jane merekomendasikan tempat yang bagus untuk acaranya. Sedangkan Leo memberi saran untuk membuat sebuah kejutan yang romantis untuknya. Dan untuk diriku sendiri, aku telah menyiapkan mentalku dan keputusan akhir yang akan aku ambil jika permainan ini gagal. Aku akan menerima tawaran Daddy untuk melakukan perjalanan bisnis ke London untuk sementara waktu.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Freen POV 

Aku sangat cemas dan ketakutan saat keluar dari ruangannya. Aku belum pernah melihatnya seserius tadi. Aku tahu dia kadang seperti dua sosok orang yang berbeda di mataku. Tapi kali ini dia sangat berbeda. Dia sangat berani dan bicara secara datar tanpa ekspresi yang membuatku merinding dan ingin cepat menghilang dari pandangannya.

Hatiku tidak tenang, aku menelepon Nam. Beberapa saran aku dapatkan darinya. Nam juga sempat tidak percaya saat aku bercerita tentang ajakannya malam ini. Tapi Nam menenangkanku dengan beberapa kata-kata positif yang membuatku agak percaya diri menghadapinya malam ini. Segudang pertanyaan berputar di kepalaku tentang apa yang akan dia lakukan malam ini. Sebenarnya rencana apa yang sedang ia buat dengan sejumlah aturan-aturan yang membuatku tegang. Terlebih saat aku mengingat tentang resiko hukumannya. Aku sangat tidak siap jika aku benar-benar tidak akan bertemu dengannya lagi karena melanggar aturannya.

Dia memberiku sebuah gaun hitam mewah tanpa lengan yang menurutku itu sangat terbuka tapi elegan. Gaun hitam setinggi lutut tapi terdapat belahan di samping. Aku merasa sangat Sexy karena itu terlalu memperlihatkan lekuk tubuhku. Dan itu sedikit menggangguku. Aku berdandan semaksimal mungkin yang aku bisa untuk menyesuaikan riasan dengan gaun yang kupakai agar seimbang. Tak lupa aku mengenakan mantel agar tubuhku tertutup saat keluar dari apartemen. Karena dia akan menjemputku di depan jalan raya.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

"Kau cantik sekali malam ini." Becky memandangi Freen yang baru sampai di samping mobilnya.

"Terimakasih, kau juga cantik."

Becky membukakan pintu mobilnya untuk Freen." Silahkan masuk, tuan putri."

"Terimakasih."

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tanpa obrolan apapun. Karena Freen juga tegang takut salah bicara dan melanggar aturannya. Ia sangat ingat aturannya adalah dilarang bertanya apapun. Akhirnya ia memutuskan diam dan mengikuti alurnya.

Mereka tiba di sebuah hotel bintang lima di Bangkok. Seorang concierge menyambut dan mengantar mereka sampai ke private room. Sebuah ruangan luas yang sudah direservasi secara khusus karena hanya ada mereka berdua yang makan di ruangan ini. Hanya ada satu meja dan dua kursi yang sudah didesain khusus untuk dinner sepasang kekasih. Dihiasi lilin dan bunga di atas mejanya. Cahaya temaram dalam ruangan diatur sedemikian rupa agar terkesan romantis.

Freen tercengang saat melihat ke sudut ruangan yang terdapat beberapa alat musik bergaya klasik Eropa. Beberapa orang memainkan musik klasik bernuansa romantis berjarak beberapa meter dari meja.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang