Ibu Peri

4.5K 282 30
                                    


Dua hari kemudian...

Bangkok, Jum'at jam 5 sore.

"Pernahkah kau merasakan ini, Nam? Aku tidak tahu disebut apa aku sekarang. Dia bilang aku tunangannya. Tapi dia sudah dua Minggu lebih tidak menghubungiku. Tidak mengangkat teleponku, tidak membalas pesanku bahkan tidak pernah muncul di akun media sosial manapun. Teman-temannya juga bilang tidak tahu. Ini sangat aneh, bukan?"

"Mungkin ini gaya baru dari pacaran jarak jauh."

"Gaya baru katamu? Gaya baru apa maksudnya?"

"Ini pertama kalinya bagimu, mungkin kau belum terbiasa saja."

"Menurutmu apa dia selingkuh, Nam?"

"Kurasa tidak. Sepertinya hanya sibuk."

"Sesibuk itukah dia hingga tidak sempat menghubungiku sama sekali hingga sekarang."

"Dia memang tidak menghubungimu. Tapi dia masih menjagamu. Dia menjadwalkan konsultasi rutin ke dokter, menyuruhmu belanja, dia memberimu kartu debit, menyuruh asisten rumah tangganya membersihkan apartemenmu. Lalu apalagi yang kau inginkan? Aku rasa kau sudah pantas disebut wanita simpanan sekarang. Bukankah itu sangat bagus, kawan?"

"Aku tidak butuh semua itu. Yang aku butuhkan hanya mendengar suaranya. Ada lagi yang perlu kau ingat. Dia sudah ingkar janji. Dia tidak datang ke acara kelulusan Yunna. Dan ini yang paling membuatku kesal. Bahkan dia tidak mengucapkan selamat di hari ulang tahunku."

"Apa itu sangat penting? Aku rasa sebaiknya kau jangan terlalu overthingking."

"Aku mengerti jika dia sibuk, tapi bukan berarti dia melupakan hari ulang tahunku. Aku juga tahu dia sebenarnya ingat kapan tanggalnya. Dia pernah menanyakannya. Tapi kenapa dia tidak muncul sama sekali."

"Sudah aku bilang, Freen.... Ini gaya baru pacaran jarak jauh. Kenapa kau yang kekanak-kanakan sekarang? Bukankah kau bisa membeli hadiahmu sendiri dari uang itu? Beli saja apa yang kau mau. Bahkan kau bisa membeli mobil dengan kartu itu. Kau harusnya bersyukur sekarang."

"Membeli hadiahku sendiri? Konyol sekali. Aku tidak mau. Aku pasti sudah gila kalau aku melakukannya."

"Bukankah memang kau sudah gila sekarang?Banyak orang gila berkeliaran di sekitarku sekarang. Termasuk kau."

"Aku?"

"Ya, kau juga termasuk orang gila."

"Aku tidak gila, bodoh. Kenapa kau menyebutku orang gila?"

"Kita sedang berada di rumah sakit yang menangani masalah mental sekarang. Apa kau lupa?"

Kemudian Freen memutar kepalanya melihat ke sekelilingnya. Sekarang ia dan Nam berada di Manarom Hospital. Rumah sakit jiwa yang cukup terkenal di kota Bangkok. Becky yang sudah mengaturnya. Freen sebenarnya agak kesal karena Becky memilih rumah sakit ini. Tapi karena Becky bilang dokternya bagus dan berpengalaman, Freen akhirnya menurutinya.

Apa sebenarnya Becky sudah menganggapnya gila? Pertanyaan itu kadang mengganggu di pikirannya.

Tapi rumah sakit ini sangat membantu kesehatan mentalnya. Sejak konsultasi rutin di sini, Freen sudah tidak berhalusinasi lagi. Tapi ia masih harus minum obat secara rutin dari dokter agar malamnya bisa tidur nyenyak. Jika tidak, ia akan mengalami mimpi buruk.

"Tolong baca sekali lagi papan itu kalau kau tidak gila sekarang." Perintah Nam.

"Pusat kesehatan mental dan perilaku." Freen membaca sebuah papan yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Apa sekarang kau sudah sadar berada dimana?"

"Aku sadar kita sedang berada di sini. Tapi aku tidak gila, bodoh."

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang