Penasaran

7.3K 434 12
                                    


"Freen!!! Kau kah itu? Selamat datang." Sapa bibi Ang pemilik cafe saat Freen dan Becky turun dari mobil.

"Selamat siang bibi Ang, bagaimana kabarmu?" Jawab Freen.

"Aku sehat, kau semakin cantik sekarang. Sudah lama kita tidak bertemu."

"Bibi juga cantik, masih tetap cantik seperti dulu."

"Kau bisa saja menghiburku. Apa kau mencari ibumu?"

"Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan di sekitar sini. Dan aku juga ingin makan kue andalan di cafe ini."

"Ah, silahkan duduk. Aku akan mengambilkanmu kue yang paling enak untukmu. Ngomong-ngomong kau membawa teman. Siapa dia?"

"Ini Becky teman sekantorku."

"Hallo bibi, saya Becky. Senang bertemu dengan anda." Becky menyatukan kedua tangannya dengan tersenyum manis.

"Ah, ajak dia berkeliling di sekitar sini. Dia seperti turis asing, silahkan duduk. Aku akan mengambilkan kalian kue dan minuman."

"Terimakasih bibi Ang."

Becky dan Freen duduk di salah satu meja yang berada di luar. Pemandangan terlihat bagus dari meja mereka. Bisa memandang laut dari kejauhan dan lalu lalang pengunjung.

"Kau suka tempatnya?" tanya Freen.

"Aku suka, tempatnya bagus."

Becky mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto bersama Freen.

"Selamat menikmati, ibumu sedang sibuk di dalam. Kami mendapat pesanan kue banyak sekali dari sebuah acara. Kalian bersenang-senanglah, jangan ganggu ibumu." Ucap Bibi Ang dengan ramah menyajikan beberapa makanan dan minuman di meja.

"Terimakasih bibi Ang." Jawab Freen ramah. Lalu bibi Ang kembali masuk ke dalam.

"Kenapa ibu bekerja di sini ? Apa dia tidak lelah bekerja seharian seperti itu ?"

"Memangnya kenapa ?" Freen menatap heran.

"Menurutku Ibu sudah terlalu tua untuk bekerja. Aku juga adalah anaknya. Aku akan merawatnya sebaik mungkin mulai sekarang."

"Kau tidak harus melakukan itu. Ibu senang bekerja di sini. Dia hobi memasak kue dan bibi Ang adalah satu-satunya teman terbaiknya di sini. Mereka selalu bersama sejak aku dan King masih kecil. Keluarga kami berteman baik. Bibi Ang dan King yang menjaga ibu selama aku bekerja di Bangkok. Ibu senang di sini, karena dia tidak akan merasa kesepian."

"Aaaa." Becky mengangguk paham.

"Seandainya aku tidak bekerja di Bangkok, aku juga akan merawat ibu dengan baik di sini. Mungkin kami akan membangun sebuah kedai atau restoran di sekitar sini jika kami punya banyak uang." Ucap Freen lalu menyedot minumannya.

"Tapi seandainya Phi Freen tidak bekerja di Bangkok, kita tidak akan pernah bertemu seperti sekarang."

"Kau benar, entahlah. Mungkin aku tidak akan bertemu anak manja ini."

Freen menyendok potongan kue coklat berhias buah ceri diatasnya. Lalu menyuapi Becky. "Enak?"

"Enak. Aaaakkkk..."

Seperti biasa, mereka berperan sebagai adik kakak yang sangat harmonis sekali saat sedang makan. Dimanapun kapanpun.

Dddrrrrrttttt ddddrrttt

Ponsel Freen bergetar.

["Hallo Phi Freen, kau kapan kembali?]

Yunna sedang melakukan video call.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang