Hanya Berteman

7.4K 484 15
                                    


"Apa ini ?"

"Aku mengajukan cuti beberapa hari."

Becky bangun dari kursi kerjanya lalu berjalan mendekati Freen.

"Kenapa harus cuti selama itu ?"

"Aku ingin mengunjungi ibuku dan ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan."

"Ini lama sekali, aku tidak mengijinkan."

"Aku sudah pernah cuti lebih lama dari ini sebelumnya. Dan Pak Richie mengijinkan. Ini hanya 5 hari. Ayolah."

"Tidak bisa."

"Ini hak karyawan, aku juga sudah lama tidak mengambil cuti tahun ini."

"Aku tidak bisa untuk tidak bertemu denganmu selama itu. Aku tidak mengijinkan."

"Bukankah aku sudah menemanimu sebulan penuh di rumah maupun di kantor. Sekarang waktunya aku bersantai Boss."

Becky duduk di atas meja kerjanya yang berada tepat di depan Freen.

"Apa kau tega meninggalkanku sendiri di kantor. Aku tidak akan ada semangat bekerja. Aku akan selalu memikirkanmu. Aku pasti akan merindukanmu."

"Hmmmm, sebenarnya itu bagus untukmu. Aku pernah dengar sebuah quotes yang mengatakan bahwa kita harus memberi ruang untuk seseorang itu agar merindukan kita. Jadi anggap saja aku memberimu ruang atau semacam kesempatan agar kau merindukanku."

"Apa yang aku dapatkan setelah aku merindukanmu ?"

"Entahlah, perasaan gembira mungkin saat kita bertemu lagi."

"Aku tidak bisa, aku pasti akan gila."

"Beck, ingatlah. Kita adalah kakak adik. Dalam sebuah hubungan kakak adik kadang juga ada pertengkaran. Dan saat keduanya bertengkar itu biasanya akan berpisah sementara waktu. Tapi itu bagus untuk memperkuat sebuah hubungan."

"Apa kita sekarang sedang bertengkar ? Kurasa tidak."

"Oh Lord."

"......."

"Oke, oke. Apa yang harus aku lakukan agar kau mengijinkanku ?"

"......."

"Beck ?"

"......"

"Beck ?"

Becky masih diam tanpa menatap Freen dan menyilangkan tangannya memasang wajah cemberut sengaja melihat ke arah lain.

Cup

Freen tiba-tiba muncul di depannya dan mencium pipi Becky. Tapi Becky masih diam pura-pura tidak bereaksi.

Cup

Freen kembali menciumnya tapi kali ini di bibir. Mengecup bibir Becky secara singkat. Itu hanya sebuah kecupan. Tapi Becky langsung terkejut dan menatapnya. Menatap wajah Freen yang dekat sekali dengannya. Ia merasakan seperti ada aliran listrik yang membangkitkan sesuatu dalam dirinya.

"Aku gemas sekali melihat adikku sedang merajuk seperti ini." Freen berkata pelan dan mereka masih saling bertatapan.

Becky masih tidak percaya Freen baru saja telah menciumnya tapi kenapa harus mengatakan bahwa dia menganggapnya hanya seorang adik. Dalam hatinya bertanya-tanya apa Freen sudah gila atau hanya sekedar pura-pura polos. Semua masih berkecamuk di dalam hati.

"Bibirmu lucu, berbentuk hati. Aku tidak akan bisa marah saat melihatnya." Freen memainkan bibir Becky dengan jarinya.

"Apa kau menyukainya ?"

"Huum."

Becky membelai rambut Freen lalu menyentuh bagian belakang lehernya. Mendekatkan wajahnya dan mulai menciumnya dengan lembut. Awalnya bibir Freen yang tak siap itu tidak merespon, tapi karena Becky dengan sabar memanjakan bibirnya. Memasukkan lidahnya perlahan menjelajahinya dengan lembut. Rasanya manis seperti madu dan akhirnya ia meresponnya dengan melakukan hal yang sama. Sampai beberapa menit berlalu dan ciuman itu akhirnya berakhir.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang