Mati Rasa

5.2K 392 53
                                    

Tiga hari kemudian ....

Sudah tiga hari Freen selalu menghindar dari Becky. Memang Freen tetap pergi ke kantor, tapi ia sama sekali tidak mau keluar dari ruangan. Bahkan ia tidak pergi menghadiri event yang seharusnya menjadi tugasnya. Ia menyuruh orang lain untuk menggantikannya. Karena ia tahu kalau Becky juga akan mengikutinya pergi ke event itu. Bahkan semua pekerjaan yang sudah selesai ia titipkan melalui Mint agar tidak bertemu langsung dengan Becky.

Tok tok tok

CEKLEK

Mint masuk ke ruangan Freen.

"Freen, apa kau tidak menjawab telepon dari Boss? Dia sampai menyuruhku datang ke sini untuk memanggilmu langsung. Sebenarnya ada apa dengan kalian?" Tanya Mint sambil memeriksa beberapa laporan penjualan di meja Freen.

"Tidak ada apa-apa." Jawab Freen santai dengan mengetik sesuatu di komputernya.

"Aku bingung dengan kalian. Kemarin kalian dekat sekali. Sekarang seperti musuh. Seperti pasangan yang sedang bertengkar saja." Gerutu Mint dengan tidak sadar.

"Apa maksudmu, Phi Mint?" Freen menghentikan aktivitasnya dan melotot ke arah Mint.

"Aaaa...tidak. Bukan begitu maksudku. Eeehh...maksudku seperti kakak adik yang sedang bertengkar." Jawab Mint tidak enak.

Freen mengetik lagi di komputernya.

"Eeeeh... Freen, sebaiknya kau datang ke ruangan Boss sekarang. Sepertinya dia marah besar. Aku takut akan terjadi masalah besar nantinya. Apalagi kau sudah tiga hari tidak mau datang ke event. Aku takut kau akan dipecat." Bujuk Mint.

"Biarkan dia memecatku, Phi Mint. Aku sudah tidak tahan berada di kantor ini. Atau aku minta tolong padamu untuk membuatkanku surat pengunduran diri. Aku sedang sangat malas membuatnya."

"Freen, jangan bercanda. Apa kau sedang mabuk? Kau tidak pernah seperti ini. Kau orang yang pekerja keras. Tidak pernah mengeluh. Ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini. Apa itu karena gosip yang beredar?"

"Bukan. Bukan itu. Aku tidak peduli dengan gosip. Biarkan saja mereka membicarakanku di belakang. Aku tidak merasa terusik sedikitpun."

Tiba-tiba telepon kantor di ruangan Freen berbunyi lagi. Mint mengangkatnya.

"Hallo. Ya, Nona Boss. Ya, saya sudah di ruangan Nona Freen." Mint bicara di telepon.

"Katakan aku sibuk." Bisik Freen.

"Nona Freen sedang sibuk." Mint masih mendengarkan suara di telepon itu agak lama."Baik, baik. Oke. Ya, saya mengerti."

Panggilan telepon berakhir.

"Dia menyuruhmu datang sekarang. Tidak peduli kau sibuk. Dia marah sekarang. Ayolah, kumohon kau datang ke sana." Bujuk Mint dengan perasaan cemas.

"Aku tidak mau, Phi Mint. Aku malas berurusan dengannya."

"Sebenarnya ada apa diantara kalian? Aku jadi bertanya-tanya. Apa kalian....."

"Nona Mint!! Tinggalkan kami sendiri di ruangan ini!!" Seru Becky tiba-tiba, yang ternyata sudah ada di depan pintu ruang manager itu. Becky terlihat menahan emosi dan menatap tajam ke arah Freen dengan menyilangkan tangan di dadanya.

"Ba..baik, Nona Boss. Saya permisi." Jawab Mint takut. Lalu meninggalkan ruangan itu dengan segera.

BRAKK!!!!

Suara pintu terbanting dengan keras. Becky sengaja menutupnya agar lebih privasi.

Freen hanya diam sambil menyibukkan diri dengan mengetik di komputernya.

Boss Manja KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang