Becky POV
"Selamat datang di kamar kita, istriku." Ucapku setelah menutup pintu kamar hotel. Dia menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut.
Masih di hotel yang sama, tapi di kamar yang berbeda. Kamar ini khusus disiapkan untuk kami berdua bermalam di sini selepas acara. Mereka menghiasnya dengan beberapa bunga dan menyiapkan makanan yang ditata apik di atas meja makan.
"Kau menyiapkan semuanya dengan sangat luar biasa. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi."
"Bukan aku, tapi pihak hotel."
Aku tersenyum padanya kemudian menariknya masuk lebih dalam melihat tempat tidur kami. Dia kembali tercengang melihat hiasan bunga yang ada di atas tempat tidur kami. Terlihat romantis dan ini memang disiapkan khusus untuk malam pertama pengantin baru.
"Aku mencintaimu sayang." Ucapku padanya kemudian mencium kedua tangannya.
"Aku juga mencintaimu istriku." Balasnya, kemudian ia mendekatkan wajahnya untuk menciumku.
Kami berciuman dengan mesra selama beberapa saat.
"Apa kau bahagia sayang?" Tanyaku padanya setelah ciuman kami berakhir.
"Aku adalah wanita paling bahagia di dunia ini. Karena akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya." Jawabnya kemudian mengecup bibirku beberapa kali.
"Aku juga bahagia memilikimu. Terimakasih sudah hadir di dalam hidupku."
"Terimakasih juga sudah memenuhi hidupku. Aku masih tidak percaya kau menjadi milikku sekarang."
"Mulai sekarang aku akan selalu ada di sisimu. Tidak ada lagi yang akan memisahkan kita. Kau milikku selamanya."
Aku menarik pinggangnya agar tubuh kami menempel. Tangannya merangkup wajahku. Membelai lembut pipiku lalu turun ke leher. Tatapannya matanya perlahan sayu saat mengarahkan pandangannya di bibirku. Aku memiringkan wajahku menyambut keinginannya. Bibir kami bertemu. Aku menggigit bibir bawahnya dan menariknya keluar seperti sedang memainkan permen karet. Dia tersenyum senang. Kami saling memandang.
Kemudian aku melanjutkannya lagi dengan melumat bibirnya tanpa keraguan. Kali ini aku melumatnya lebih dalam. Dia mendesah keenakan seiring dengan tanganku yang sedang meraba dan meremas bokongnya di bawah sana. Sementara tangannya juga meremas punggungku.
Nafas kami memburu meniupkan hembusan panas dari hidung kami saat wajah kami beberapa kali berganti posisi. Mencari kenyamanan masing-masing sambil bergelut lidah yang dipenuhi birahi.
"Sa..yaaang...hhmmhh...." Panggilnya di sela ciumannya.
"Hum?"
Dia melepaskan ciumannya sejenak dengan nafas yang tersengal-sengal. Matanya terlihat sayu.
"Ada apa?" Tanyaku dengan suara memberat. Nafasku juga tidak kalah sesak dengannya.
"Ayo kita mandi dulu. Ini masih sore. Tubuhku lengket." Pintanya. "Apa kau tidak merasa lengket juga?"
"Aku juga merasa lengket. Tidak hanya lengket. Tapi basah."
Dia tersenyum nakal. "Ayo kita lakukan di kamar mandi."
"Ide bagus. Tapi aku lebih tertarik pada tempat tidur kita."
"Jangan merusaknya dulu. Hiasannya terlalu manis dan lucu. Aku masih tidak tega merusaknya begitu saja."
Sofa. Aku mengalihkan pandanganku ke arah sofa. Terlihat menggiurkan dalam fantasiku.
"Satu ronde cukup untuk membuatmu mendesah di sana. Sebelum kita melanjutkannya di dalam bathtub." Aku menunjuk ke arah sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Manja Kekasihku
Roman d'amourRebecca Patricia Amstrong (Becky) adalah seorang wanita keturunan blasteran Thailand Inggris yang baru lulus dari salah satu Universitas di London dan terpaksa pindah ke Thailand karena harus menggantikan posisi kakaknya yakni Richie Amstrong menjad...