W4

1.8K 282 17
                                    

Untuk pertama kalinya setelah dia kembali memijakkan kakinya di tanah Ginseng ini, malam itu juga Taehyung tidak kembali melainkan pergi tidur bersama sang gadis yang menyebut dirinya sejak awal 'Jennie'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk pertama kalinya setelah dia kembali memijakkan kakinya di tanah Ginseng ini, malam itu juga Taehyung tidak kembali melainkan pergi tidur bersama sang gadis yang menyebut dirinya sejak awal 'Jennie'.

Keesokan paginya, Taehyung pun juga bangun tanpa usaha, gadis itu- Jennie dengan senang hati telah mempersiapkan sarapan kecil seperti sepotong roti isi telur dan secangkir kopi manis, dia bertindak layaknya seorang istri yang baik.

Taehyung tersenyum cerah, tapi mengingat hal yang akan dia lakukan setelah ini membuat senyuman itu tidak bisa berlangsung lama, namun dia tetap tersenyum kepada Jennie dan tak lupa meletakkan sebuah kartu hitam di atas meja, sedikit mendorongnya ke depan Jennie dan berkata.

" Aku tahu kau tidak lagi membutuhkan uang, anggap saja ini sebagai hadiah dariku karena hiburan semalam."

Jennie sudah membuka sedikit mulutnya tapi tidak jadi mengungkapkan apa yang akan dia pikirkan di awal, sebaliknya dia dengan pelan menerima kartu tersebut dan tersenyum lembut dengan sedikit nada centil.

" Tidak masalah, itu bukan apa-apa, seharusnya disini akulah yang harus berterimakasih padamu, karena telah meluangkan sedikit waktu mu untuk datang mengunjungi pelacur kecil ini."

Kali ini senyum di wajah Taehyung berwajah menjadi seringaian yang tajam, " Setidaknya pelacur kecil ini lebih memuaskan daripada wanita murahan di rumah sana yang lebih suka menjilat air liur anjing lain demi keuntungannya sendiri."


.......
.......


Setelah sarapan bersama Jennie, Taehyung memutuskan untuk kembali ke rumah besarnya, sebenarnya dia akan pergi menuju kantor, tapi entah mengapa, dengan mood paginya yang baik saat ini, dia jadi ingin sedikit mengusili saudari tirinya dan suaminya itu. Taehyung tidak sabar untuk melihat raut wajah tidak tenang dari mereka.

Taehyung kembali dengan gaya yang sudah fresh, dia bahkan juga sudah berganti pakaian di rumah Jennie tadi setelah gadis itu lebih dulu memesankan baju untuknya, Taehyung mengangguk, selera Jennie sama sekali tidak buruk.

Mobil di parkir asal di teras, penjaga segera datang menyambutnya di depan pintu, Taehyung melenggang masuk tapi segera di hadang oleh sepasang suami istri dengan raut wajah yang sudah Taehyung perkirakan sejak awal. Jadi Taehyung tidak lagi merasa terkejut selain bertanya dengan acuh.

" Apa yang kalian lakukan di depan pintu? Menyambut ku? Itu tidak perlu, pelayan ku sudah cukup banyak untuk bekerja disini."

" V! Darimana kau-!? Darimana kau semalam? Bagaimana keadaan mu, apakah kau baik-baik saja? "

" Hm? "
Taehyung sedikit memiringkan kepalanya menatap YeRin yang menatapnya seperti akan mencakar wajahnya di detik berikutnya bila dia tidak juga memberikan jawaban yang memuaskan.

" V! Jawab aku! Darimana kau-! "

" Bersenang-senang. Puas? "

" V, tolong jangan egois. Apakah kau masih marah soal semalam? Kakak sudah menasehati mereka, dan mereka telah berjanji tidak akan memprovokasi mu lagi-

" Tidak perlu. "

" A-apa? "

" Kim YeRin... Katakan padaku dengan jujur, apa tujuanmu saat ini. Ingin menjilat ku? Tidak perlu. Aku bahkan tidak butuh anjing penjilat seperti mu."

" V!!! "

YeRin melotot ganas, tangannya terangkat akan menamparnya tapi dia kalah cepat dengan Taehyung yang sudah lebih dulu menangkapnya dan sedikit meremasnya yang mana membuat YeRin meringis kesakitan. Melihat hal itu, JungKook tidak lagi tinggal diam, dia ingin berbicara dengan Taehyung tapi melihat situasi tampaknya itu belum tepat, untuk saat ini dia harus melerai perkelahian dua saudara ini.

" Cukup! Hentikan. Apa yang kalian lakukan dengan pertengkaran bodoh di depan teras pagi ini? "

" Oh, ternyata Kakak ipar ini masih memiliki sedikit kewarasan daripada istrinya yang gila ini."

" Aku bukan-

JungKook tidak melanjutkan kalimatnya itu, entah mengapa dia selalu merasa tidak senang setiap kali Taehyung mulai menyebutnya dengan sebutan Kakak ipar meskipun itu adalah kebenaran. Hatinya gelisah, tapi tidak tahu dimana letak kesalahannya itu.

JungKook dengan jelas mengingat kisah di antara mereka dulu, dimana mereka pernah menjalin kasih untuk sekian lamanya. Tapi JungKook jelas sadar bahwa saat itu dia sama sekali tidak memiliki rasa ketertarikan sedikitpun kepada Taehyung selain ambisinya dalam menaklukkan keluarga Kim.

Antara keluarga Kim dan Jeon sudah lama mengalami perang dingin yang dimulai dari kakek buyut mereka sendiri, dan setelah dia berhasil mengaduk kopi dengan air lumpur tanpa di ketahui oleh siapapun termasuk Taehyung, JungKook mulai melancarkan aksinya dengan berpisah darinya lalu menikahi YeRin itu sendiri. Karena dia tahu, YeRin bukanlah lawan yang sulit di taklukkan setelah dia berhasil menyingkirkan Ayah dan ibu Taehyung dengan iming-iming dia akan menjanjikan kekayaan kepada YeRin beserta ibunya itu.

Taehyung yang dia kenal dulu adalah pria lugu dan polos seperti remaja labil, dia mudah tersinggung tapi juga mudah di bujuk, bahkan ketika mereka berpisah, dia melihat seperti tidak ada tanggapan darinya yang mana JungKook berpikir bahwa Taehyung mungkin juga sudah lelah dengan hidupnya dan berakhir menyusul keluarga nya itu. Tapi siapa yang mengira bahwa keluarga dari pihak Ibunya datang menjemputnya lalu membawanya ke Jerman untuk di sekolah dan di didik di sana, kemudian dia kembali sudah seperti ini?

Untuk alasan yang JungKook berikan kepada Taehyung di waktu perpisahan bukanlah kebohongan, ibunya (Jeon) memang menginginkan seorang cucu, dan memilih hidup bersama dengan Taehyung yang notabenenya sesama jenis jelas tidak memiliki pandangan hidup yang maju.

Dia pria, dan dia juga belum tentu seberuntung orang diluar sana yang bisa memberikan keturunan langsung untuk keluarganya kecuali bila dia ingin melakukan operasi atau mungkin adopsi. Merepotkan. Jadi, ibu Jeon mendukung saja bila putranya (JungKook) ingin berpisah dengan Taehyung dan berpaling kepada saudari tirinya, tidak masalah dengan harta, karena JungKook telah memiliki rencananya sendiri.

Namun melihat kondisi saat ini tampaknya hal tersebut agak berada diluar skenario nya.

JungKook bingung. Tapi kebingungan nya kembali di sadarkan oleh Geraman marah dari istrinya.

" V, tidak peduli apa rencana mu ketika kembali disini, tapi jika kedatangan mu hanya akan merepotkan ku dan keluarga Kim, lebih baik kau kembali ke negara Ibu mu! Jangan membuat ku semakin sulit. Selama ini aku telah berbaik hati untukmu-"

Seringai Taehyung menghilang, matanya menyipit tajam dan nafas YeRin tanpa sadar sedikit tercekat ketika melihatnya, tidak hanya dia tapi JungKook juga demikian.

Tangan mereka telah di lepaskan oleh JungKook di awal, jadi Taehyung hanya bisa mendekat satu langkah ke depan dan berkata muram.

" Siapa bilang aku kembali atas sebuah rencana? Aku kembali karena atas sebuah HAK dimana disitulah aku seharusnya berada. Dan sekalipun aku memang memiliki rencana, aku akan menyebutkan satu untukmu dan suami tercinta mu itu. Aku-Kim Taehyung, akan membalas setiap detik nafas kalian dengan genangan darah sampai darah itu benar-benar habis mengering atas apa yang telah kalian lakukan dulu padaku. "

Mata YeRin membola begitupun dengan JungKook yang tertegun setelah melihat ke-ambisiusan yang terpancar jelas di kedua bola mata Taehyung.

Hatinya semakin gelisah.

Taehyung menyipitkan matanya dan berkata tajam.

" Berbaik hati untukku? Bukankah seharusnya kalimat itu menjadi milikku? Disini akulah yang telah terlalu banyak berbaik hati untuk kalian, bahkan sampai saat ini. Jadi, jangan bergaya seolah olah kau adalah guru yang selalu benar dan harus di anggap benar oleh semua muridnya."

TBC

W̶I̶B̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang