W16

1.3K 214 8
                                    













Waktu telah menunjukkan pukul setengah delapan, YeRin yang merasa bahwa dia telah kesiangan pun dengan sedikit tergesa gesa itu pun bergerak cepat untuk menggapai tas selempang nya, baru saja akan menarik daun pintu, tapi rupanya pintu itu sudah lebih dulu di dorong dari luar. YeRin mundur, dan memperlihatkan sosok JungKook dengan setelan kantornya yang lengkap.

Untuk sejenak mereka berdua saling berpandangan dalam diam. YeRin telah menahan gugup sedari tadi, dia tidak menyangka bahwa JungKook akan datang menemuinya lebih dulu?

" Mau kemana kau? "

YeRin tertegun. Dia tidak berharap kalimat pertama yang akan JungKook ucapkan padanya adalah pertanyaan yang jelas jelas membuatnya tidak bisa mencerna dengan baik.

" Aku-

" Masuk dan tukar baju mu."

" A-apa? Apa maksudmu JungKook? Hari ini aku kerja dan aku juga sudah kesiangan-

" Yang mengatakan kau boleh pergi siapa? "

" J-jungkook..... "

Jeon JungKook dengan santai mendorong YeRin untuk kembali masuk ke dalam kamar mereka.

" JungKook, apa-apaan ini, jangan bilang kau juga akan mengekang ku? "

" Jika itu yang terbaik, lalu- kenapa tidak? "

YeRin tercengang. Dia kira permasalahan mereka telah mereda, setidaknya mereka tidak akan ribut seperti malam sebelumnya.

Dia akui, sejak malam dimana JungKook meninggalkan nya sendiri di hotel, JungKook tidak kembali sampai besok paginya ketika pesawat mereka telah siap untuk mengantarkan mereka kembali ke Seoul.

Tidak hanya itu, bahkan setelah mereka tiba di Seoul pun pagi kemarin, JungKook tetap tidak mau mengajaknya bicara. Jangankan bertegur sapa, bahkan untuk tidur di malam hari pun JungKook memilih untuk tidak tidur dengannya di kamar mereka. JungKook memilih tidur di dalam ruang kerjanya.

YeRin sekali lagi berpikir positif bahwa mungkin JungKook sedang ingin menenangkan diri. Dan pertemuan mereka pagi ini, ada kemungkinan JungKook akan kembali berbaik hati padanya seperti semula. Tapi apa yang terjadi saat ini sungguh berada jauh dari apa yang dia pikirkan.......

" Mulai hari ini kau tidak akan lagi bekerja, cukup diam di rumah dan coba-coba untuk mengelabuhi ku."

YeRin tersentak dibuatnya. Dia segera menggapai JungKook, menarik pria itu untuk berbalik dan menghadap dirinya. Menatapnya dengan tatapan mata berkaca-kaca.

" JungKook, kenapa.. kenapa kau melakukan semua ini? Apa.. Apa salahku!? Apa kau masih marah padaku perihal malam itu? JungKook! Aku ini istrimu! Istri mana yang tidak akan marah jika suaminya berniat bermain dengan orang lain di belakangnya!? "

YeRin meraung, berteriak marah kepada JungKook. Memukul dadanya dengan raut wajah putus asa.

JungKook hanya diam, tapi kemudian dia seperti orang yang tidak memiliki perasaan, mendorong YeRin ke ranjang sedangkan dia beranjak pergi dari kamar tersebut dan tak lupa mengunci pintu dari luar.

YeRin berlari mengejar JungKook, tapi terlambat karena pintu sudah lebih dulu di tutup dan di kunci dari luar, YeRin berteriak dan terus berteriak.

" JungKook! JungKook! Jangan tinggalkan aku! JungKook! Kembali! Kau tidak boleh menemuinya! JungKook!! "

JungKook menulikan pendengaran nya dan menatap kepada dua pekerja wanita yang tertunduk di samping pintu.

" Jaga dan awasi dia, jangan sampai dia keluar dari kamar ini tanpa sepengetahuan ku. Mengerti!? "

W̶I̶B̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang