W11

1.4K 220 18
                                    












Jeon JungKook kembali ke rumah Jeon ketika hari sudah hampir larut malam. Dia awalnya berencana akan menginap saja di kantornya sehubungan dia juga sedang lembur mengenai pekerjaan nya itu yang tampaknya tiada habisnya.

Tidak hanya perusahaan KL Company milik Taehyung yang tengah sibuk, tapi perusahaan JJ Company milik JungKook pun juga tak kalah sibuk. Ini semua jelas berkaitan dengan hal hal yang telah berlangsung hampir tiga bulan belakangan ini, apalagi kalau bukan karena pemutusan kontrak antara KL dan JJ?

Semenjak Taehyung kembali dan mengambil alih seluruhnya, pria itu benar-benar berniat merombak seluruhnya dengan tangannya sendiri. Tidak peduli dengan biaya pinalti yang harus dia keluarkan ketika memutuskan kontrak dengan perusahaan lain, Taehyung tetap melakukannya, tak terkecuali kepada perusahaan Jeon Jungkook tersebut.

Kerjasama yang mereka jalin sebelumnya bukanlah sesuatu yang kecil, oleh karena itu biaya pinalti yang harus Taehyung keluarkan untuknya juga tidak kecil.

Ada kerugian jelas akan ada keuntungan.

Taehyung yang telah dengan sengaja kehilangan beberapa kolega bisnis, sebaliknya dia malah dengan kilat mendapat undangan dari pihak lain yang tak kalah melejit.

Berbeda dengan Taehyung, JungKook sebaliknya malah kini tengah di pusingkan dengan beberapa pihak yang menyatakan ingin melepaskan diri dengan perusahaan mereka. Dengan alasan bahwa mereka berpikir untuk kemajuan selanjutnya mungkin akan sangat sulit di lalui apalagi tanpa adanya sokongan kuat seperti perusahaan KL Company.

Perusahaan JungKook mengalami kerugian besar dalam satu bulan terakhir. Itu semua terlihat jelas dari penurunan drastis grafik saham mereka bulan ini.

Dan malam ini, kenapa dia tidak jadi menginap di kantor lalu memilih untuk kembali adalah karena pesan singkat dari istrinya- YeRin.

Istrinya itu berkata bahwa ada sesuatu hal yang ingin dan harus mereka bicarakan.

Ketika JungKook kembali, sebagian lampu telah di padamkan, itu pertanda orang orang sudah tertidur kecuali bagi mereka yang mendapat jatah kerja malam.

JungKook yang lelah tidak ingin memperlambat langkahnya, dia buru-buru naik dan ingin segera pergi mandi kemudian tidur.

Cklek

Pintu dia dorong dari luar, kondisi di dalam ruangan kamarnya itu tidak terang ataupun gelap. Redup tepatnya. Hanya sepasang lampu tidur yang sengaja di biarkan menyala di setiap sisi kepala ranjang mereka.

JungKook melangkah masuk, baru saja dia meletakkan tas kerjanya di sofa dekat pintu, pinggang nya tiba tiba di tarik dan di peluk dari belakang. Siapa lagi kalau bukan YeRin?

" YeRin-"

" JungKook, aku merindukanmu~ "

Dapat JungKook rasakan saat ini kalau YeRin tengah menyandarkan kepalanya dan juga tubuhnya ke tubuh JungKook, tak hanya itu, JungKook juga yakin saat ini wanita itu tengah memakai pakaian tipisnya, itu terasa jelas dari suhu tubuh nya yang menempel ketat padanya.

" Lepas dulu, aku belum mandi."

" Tidak mau! Nanti saja, oke? "

" YeRin...."

JungKook menghela nafas pelan dan dengan sedikit usaha menarik tangan YeRin agar melepaskan dirinya, lalu menariknya agar mereka bisa saling berhadapan.

YeRin, wanita itu menatap Jungkook dengan penuh puja. Dia merasa seperti masih berada di dalam mimpi, bagaimana dia bisa menikah dengan pria setampan JungKook?

" Aku akan mandi, tunggu aku dengan baik."

"..........." Tidak sampai YeRin menjawab, JungKook sudah lebih dulu pergi dan menghilang di balik pintu kamar mandi. YeRin mendengus malas, dengan berat hati menyeret tubuhnya ke tepian ranjang, menunggu JungKook kembali.

Tidak lama, tidak sampai seperempat jam, JungKook sudah keluar lengkap dengan pakaian baju tidurnya yang gelap, rambutnya sedikit basah tapi tidak masalah.

Melihat YeRin yang masih dengan patuh menunggu nya, JungKook hanya melirik sekilas, dia pergi ke depan cermin untuk melihat wajahnya yang baru saja di bersihkan.

" Apa yang ingin kau bicarakan.?"

Melihat kesempatan bicara telah di buka oleh JungKook lebih dulu, YeRin buru-buru bangkit dan menuju JungKook, memeluknya dengan manja.

" JungKook, katakan bahwa kau mencintaiku."

"............" JungKook tidak langsung menjawab, dia hanya melirik sekilas dan berbicara pelan. " Kenapa kau berbicara begitu? "

YeRin cemberut, " Katakan saja, kau mencintaiku! "

" YeRin, tanpa ku mengatakan nya pun kau seharusnya sudah tahu jawabanku."

YeRin ingin senang tapi hatinya berkata bahwa dia masih belum puas.

" JungKook, tadi ibu bicara denganku."

" Oh, lalu? Apa yang kalian bicarakan?"

YeRin melirik JungKook dengan hati-hati. Selama mereka menikah, YeRin tidak tahu mengapa, JungKook selalu menghindari topik topik tertentu, salah satunya adalah hal yang akan dia bahas untuk saat ini. Mendadak dia mulai gugup.

" Ibu menanyakan apakah aku sudah hamil atau belum. Ibu... Dia ingin kita segera memberikan nya cucu."

"............" Seperti yang di harapkan, JungKook lagi lagi tidak menjawab nya, pria itu bahkan dengan santai berbalik untuk mengambil rokok di laci meja dekat kepala tempat tidur.

" Ibu sudah mendesak ku JungKook. Aku harus bagaimana? "

JungKook tetap tidak menjawab, dia bahkan sudah mulai membakar sebatang rokok dan menghirupnya kemudian menghembuskan asap dari mulut dan hidungnya itu dengan malas. Dia bahkan dengan sengaja telah membuka kaca balkon kamarnya agar asap keluar dari sana.

" JungKook-

" Aku sudah mengatakannya berkali-kali, aku sedang tidak ingin memiliki anak untuk saat ini."

"..........." Nafas YeRin tercekat di tenggorokan nya, dia tidak tahu mengapa JungKook selalu bersikap demikian setiap kali menyinggung soal anak di antara mereka.

Kini dia penasaran.

" Kenapa? Kenapa kau tidak ingin? Apakah kau tidak suka anak-anak? "

" Tidak hanya tidak suka, bagiku anak anak hanya akan merepotkan ku. Setidaknya, tidak untuk saat ini."

" T-tapi ibumu-

" Ibuku, biar aku yang mengurusnya. Kau cukup diam."

YeRin bungkam, nada suara JungKook tampaknya tidak lagi bersahabat. Mungkin itu efek dari masalah yang terus di timbulkan oleh perusahaan nya saat ini.

YeRin hanya tidak tahu saja alasan utama kenapa JungKook selalu mengelak setiap kali di singgung soal anak. Salah satunya memang seperti yang telah dia katakan barusan. Anak hanya akan membuatnya kesulitan, dan yeah, entah mengapa dia sepertinya selalu bimbang untuk memiliki anak dengan YeRin.

Sejauh ini, sekalipun mereka melakukan hubungan badan, JungKook selalu melakukannya dengan bersih, dengan artian dia selalu tidak lupa untuk memakai kondom. Karena dia tahu bahwa  YeRin, wanita itu dengan sengaja tidak memakai obat agar dia bisa cepat hamil anaknya.

Di tambah dengan kini setelah kemunculan sosok Taehyung kembali di kehidupan mereka. Menambah bimbang hatinya.

JungKook menghembuskan asap terakhirnya sebelum membuang sisa puntung rokok di tangannya ke dalam asbak kaca. Dia menatap hamparan diluar sana dengan pandangan rumit.

" Taehyung-ah....."







TBC

W̶I̶B̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang