WIB-|EPILOG

2.6K 197 52
                                    











" Niken? "

" Papa!? Papa! "

Seorang balita berusia empat setengah tahun berlari dengan kaki pendeknya yang gemuk, Rambut coklat nya yang di ikat menjadi sanggul kecil di atas kepalanya berhiaskan pita biru muda terlihat lucu ketika di bawa berlari apalagi senyum kotak yang menghiasi wajah gembil nya itu, ah~ gemasnya ~~

" Taehyung-

" Jimin-

Kim Taehyung berdiri dengan bocah balita yang di panggil Niken, tepatnya Kim Niken itu di dekapan dadanya. Pipi bulat bocah itu di letakkan di pundaknya dan menatap Jimin di depannya dengan senyum lebar.

" Papa, Papi Chim hari ini udah nemenin Niken dari tadi lho~? "

" Terimakasih Jim. "

Jimin tersenyum kecil, mengangkat bahu dan sedikit mencolek pipi Niken sebelum berbicara dengan Taehyung.

" Aku hanya kebetulan saja berada di kota ini, jadi sekalian saja untuk pergi melihat Niken. "

Taehyung dan Jimin sama-sama terdiam, mereka seperti telah kehilangan kata-kata untuk berbicara bahkan untuk sekedar bertukar sapa dan cerita saja, mereka berdua rasanya aneh. Bukan tanpa alasan kenapa hal itu terjadi meskipun mereka dulu adalah teman dekat.

Itu semua bermula dari hari dimana Taehyung memutuskan untuk mengambil sampah rusak menurut Park Jimin yang sangat menjijikkan itu.

Lima tahun lalu, hari dimana Taehyung masih melangsungkan pesta pernikahan nya dengan Jennie, dia kabur- tidak, lebih tepatnya dia di beri saran oleh Jennie itu sendiri untuk pergi menemui Jeon JungKook.

Ya. Jeon JungKook.

Terlalu sulit untuk di ceritakan sebenarnya. Ada beberapa adegan yang rasanya tidak mampu Taehyung jabarkan.

Masih dengan mengenakan setelan jas pesta pernikahan nya, dia memacu mobilnya ke beberapa tempat secara acak dimana dia bisa merasa bahwa JungKook akan berada disana. Cukup lama, setidaknya Taehyung hampir putus asa waktu itu, tapi dia akhirnya menemukan sosok Jungkook yang rupanya tengah berdiri di tepi pembatas jembatan. Dia berdiri disana dengan pandangan kosong, tidak ada pandangan lain selain lurus tertuju pada hamparan air sungai yang kebetulan cukup keruh karena hujan di daerah lain.

" JungKook-

JungKook menoleh, jelas ada pancaran sinar keterkejutan di sana, tapi secepat mungkin dia berbalik pergi tapi Taehyung tak lalai, dia buru-buru mengejarnya dan menariknya ke sudut jalan dimana mereka berdua bisa berbicara dengan leluasa, sedangkan untuk mobil Taehyung sendiri, dia tinggalkan di ujung jalan lainnya.

" JungKook, tunggu sebentar-

JungKook yang ditarik paksa oleh Taehyung dan hanya mereka berdua disana membuatnya menjadi sulit untuk mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini.

" Untuk apa kau disini bersama ku? Bukankah seharusnya pesta mu masih berlangsung? "

" Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." Taehyung tidak memperdulikan kebingungan yang terjadi pada JungKook. Dia hanya ingin apa yang membuatnya berada diluar sini berakhir dengan cepat.

" Apa yang kau-

" Apa kau masih menginginkan ku? "

" A-apa? "

" Mari buat kesepakatan."

JungKook masih terdiam kaku di tempat, Taehyung yang melihatnya seperti itu jelas tidak sabar, jadi sekali lagi dia menarik JungKook ke arah sebaliknya, membawanya masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke arah lain, yang tak lain adalah rumah besar yang mana pernah JungKook berikan padanya tapi Taehyung tolak itu.

W̶I̶B̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang