40

2.9K 262 35
                                    

Calon orangtua muda itu lagi nginap di rumah Bunda Yuri. Ini kali pertama mereka nginap di sana selama Chania hamil.

Bukan maksud Chania menomor duakan Bundanya. Hanya saja Chania lagi kemusuhan sama Abangnya.

"Apa lo liat-liat, naksir?" Ketus Chania.

"Mar, bini lu boleh gue matiin nggak sih?"

"Nggak boleh, Bang. Langkahin dulu mayat gue."

Chania masang wajah tengil sambil julurin lidahnya ngeledek Johan. Mau bully Chania kok ngajak Mario, ya jelas gagal lah.

"Jangan banyak gerak, nanti malam nangis lagi gara-gara kecapean."

Baby bump Chania di usap-usap sama Mario. Dia nggak lebay loh ya, akhir-akhir ini Chania emang sering nangis gara-gara hal sepele.

Sampe Mario nggak berani ninggalin Chania terlalu lama. Soalnya udah pernah kejadian, waktu itu Mario pulang agak malem karna lagi banyak kerjaan.

Istrinya nangis kejer dan buat pusing seisi rumah. Di bujuk Mami sama Papi nggak mempan, di bujuk si kembar apalagi. Pokonya kacau banget waktu itu.

"Sssh, Papa ihh! Jangan digodain."

Bayi mereka nendang. Senang disapa Papanya.

"Dedek tuh pinter ya? Belum lahir aja udah tau Papanya."

"Ya tau lah, kan Papa rajin berkunjung. Hehe."

Salah ngomong nih, batin Mario. Malu njir, si Johan perhatiin mereka dari tadi.

"Besok jadi belanja perlengkapan bayi?" Mario gercep ngalihin pembicaraan.

"Amboi. Nggak ada pertanyaan yang lebih berbobot apa?"

Muka Chania ngeselin banget. Tangan Johan sampe gatal pengen nabok kepala perempuan itu.

"Papa cuma nanya, tinggal jawab doang apa susahnya, siapa tau besok Mama males ke mana-mana?" Kilah Mario.

"Skip, baperan."

Bibir Mario kebuka, trus ketutup lagi, kebuka lagi, ketutup lagi, bingung mau ngomong apa.

"Pa, apa yang bakal Papa lakuin kalo liat Mama perform kayak Mbak Rihanna."

"Nggak usah halu. Lo--"

"Gue nggak nanya pendapat lu! Ganggu aja Fir'aun."

Johan praktis terdiam, tertohok, dan terpojok.

"Jadi gimana pendapat bapak Mario." Chania nanya lagi.

Mario geleng-geleng kepala doang, nggak abis pikir sama kerandoman istrinya.

"Jawab, Papa."

"Nggak tau, Mama. Istri Papa Chania bukan Rihanna."

"Ck. Anggap aja Rihanna itu Mama. Jadi gimana menurut Papa."

Maksa amat?

Omong-omong mereka lagi ngomongin penampilan Rihanna di acara Super Bowl.

"Papa jawab, ih!" Chania kukuh ingin Mario jawab pertanyaannya.

"Kalo itu kamu, dari awal nggak akan aku izinin tampil. Sekalian aku kunciin di kamar biar kamu nggak bisa ke mana-mana. Mau kamu ngereog terserah. Aku cuma nggak mau mati jantungan gara-gara liat istriku dalam bahaya."

"Aw, so sweet."

Johannes yang ngomong. Pasutri didepannya sampe terheran-heran sama tingkah Johan. Aneh banget soalnya. Yang digombalin Chania, yang salting malah si Johan.

Oh My Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang