37

2.5K 265 24
                                    

Bunda Yuri ditemenin Johan sama Hanni, datang berkunjung ke rumah keluarga Lee.

Chania lagi mode kebo, di kamar terus, nggak mau ke mana-mana, pulang ke rumah Bunda pun ogah, makanya disamperin sama keluarganya.

Padahal dia udah janji bakal nginap di rumah bunda pas weekend. Tapi nyatanya cuma janji-janji kampanye.

Kebetulan semua anggota keluarga Lee, minus Mario, lagi ngumpul di rumah. Awalnya Johan cuma iseng bawa kue-kuean sebagai buah tangan, taunya malah berakhir piknik di taman belakang.

"Nggak mau turun dia, Mi." Jeremy tiba-tiba nongol sambil bawa tikar.

"Astaga, anak itu." Decak Bunda Yuri.

"Biar Johan yang panggil."

"Nggak usah. Anaknya lagi ngambek, jangan digangguin dulu." Sergah Papi.

"Mario lagi?"

"Ho'oh."

Johan mendengus malas. Drama rumah tangga Chania sama Mario kenapa nggak kelar-kelar, ya? Lama-lama bosen juga.

"Kenapa lagi mereka?" Tanya Bunda Yuri.

"Biasalah, miskomunikasi. Yang satu gengsian, yang satu kurang peka."

"Oh."

Dari kapan hari saling menghindar. Chania yang nggak mau ketemu Mario, trus Mario yang sok-sokan jauhin Chania. Padahal kalo diam-diaman doang mau sampe lebaran monyet pun nggak bakal kelar persoalan mereka.

"Bang Jo, kupasin."

"Sini."

Jerome sama Jeremy kompak bertukar pandang. Jiwa julid mereka mulai kumat. Gimana ya? Mereka nggak nyangka kalo Johannes berani bawa pacar di acara keluarga.

Johan punya cewek aja udah aneh. Apalagi cewek si Johan bocil banget.

"Cewek lu nggak bisa ngupas kulit salak, Bang?" Goda Jeremy.

"Bisa kok, jangankan cuma salak, ngupas kulit durian aja jago dia."

"Lah? Durian mah di belah, bukan di kupas."

"Oh iya, lupa. Hehe."

"Dek, anak mana?"

"Dak dek, dak dek, dia lebih tua dari lu!" Semprot Johan.

"Tua kak Jeremy satu tahun, Bang Jo." Hanni tiba-tiba nimbrung.

"Kamu kenal Jeri? Tau banget kayaknya?"

Johan udah was-was duluan. Jangan sampe ceweknya di tikung sama si kembar.

"Taulah, kak Jeri sering muncul di konten Mbak Chania kok."

"Dek Hanni, dari pada sama Bang Johan mending sama Kak Jeri aja. Lebih ganteng, lebih terkenal. Lebih muda lagi."

"Nggak dulu." Balas Hanni secepat kilat.

"Bener? Emang kamu nggak malu di sangka jalan sama suami orang?"

"Ck. Bang Jo..." Adu Hanni.

"Cuekin aja Han. Keseringan ngewe sama sabun colek makanya agak stres."

"Astagfirullah, mulut lo Bang."

"Nyebut mulu dari tadi. Gue ajarin syahadat mau? Asyhadu, ayo ikutin."

"Apa sih?"

"Asyhadu, ikutin Jer, Asyhadu Alla."

Yang tua-tua di buat ngakak liat interaksi Johan sama Jeremy. Si Papi bukannya nyelamatin anaknya malah ikut ngeledek.

Oh My Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang