PROJECT MULIA

2.1K 168 6
                                    

Sangat tidak masuk akal. Saat ini juga Pak Regan memberikanku project baru. Padahal aku bukan yang seharusnya mengendalikan project, baiklah memang ada kaitannya dengan jabatan yang saat ini aku emban. Tapi ini hari sabtu. Rangga turut membelaku dan mengatakan bahwa weekend merupakan privacy bagi setiap karyawan.

"Lemburannya dibayar tiga kali lipat dari biasanya" Pak Regan berkata santai.

Aku menelan ludah. Otakku bekerja berusaha berfikir cepat. Jika aku bisa menghasilkan uang lebih banyak, kemungkinan aku bisa menabung untuk bekal resign nanti. Aku akan mendaftar ke perusahaan pemerintah dengan kemungkinan tekanan pekerjaanya tidak terlalu tinggi. Maaf bukan maksud untuk mendeskriminasi pekerjaan dibawah naungan pemerintah. Tapi hey! itulah yang aku dan setiap orang harap bukan?

Salah satu kesimpulan yang aku ambil itu terlintas karena setiap tahunnya selalu ada berita, ketidakhadiran tanpa izin atau bolos kerja di lingkungan pegawai negeri sipil negara paling sering terjadi usai libur Natal dan tahun baru, selain pasca-Lebaran, menurut data Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Sebegitu lenggangkah pekerjaan mereka sampai bisa terfikir untuk membolos? dan tidak terfikir bahwa akan ada atasan mereka seperti Regan yang akan murka bila mereka membolos?

Bekerja santai, tetap digaji tinggi dan sedikit atau tidak dengan tekanan sama sekali. Membayangkannya saja bisa membuatku senang.

"Kalo gitu bisa bapak jelaskan Project apa yang akan kita kerjakan?"

"Saya akan jelaskan dijalan. Karena kita tidak memiliki waktu banyak"

~oooOOOooo~

Saat ini aku dan Pak Regan sudah dalam perjalanan tujuan yang kataya project baru. Rangga akhirnya pulang sendiri dengan motor tentunya. Siapa yang bisa membantah Raja Firaun ini?

@RanggaIB : Lo harus bilang gue kalo ada apa apa. Gue takut lo di buang di kalijodo. Atau lo bisa share lokasi. Gue kemungkinan masih sempet puter balik buat ngikutin elo dari belakang.

@Anin : Aman. Kalo ada apa apa gue akan mewarisi lo cicilan kpr rumah gue ya Ga wkwkwk

@RanggaIB : Boleh aja. Tapi kalo nyatanya lo selamat dari pertaruhan ini. Lo harus nikah sama gue dan pindah agama ya?

@Anin : Sinting!

"Kita akan ke rumah Kakek saya saat ini. Kalo kamu mau tau" Pak Regan berkata namun tetap fokus pada jalanan untuk mengemudi.

"Hah maksud Bapak gimana? ngapain kita kesana? apa kita akan membuat project yang shootingnya di rumah beliau?"

"Bukan. Project kita kali ini adalah berpura pura menjadi sepasang kekasih"

"APA!" Aku berteriak.

"Kamu bisa ga usah teriak gitu ga?"

"Project yang bapak kasih ini ga maksud akal! pokoknya saya ga mau. Ini diluar jobdesk perusahaan" Keterlaluan Firaun ini. Apa aku ini pemain sinetron? aku tentu saja tidak bisa berpura pura dalam sebuah kebohongan.

"Dengar Anindya. Project kamu ini lebih mulia dari pekerjaan kamu sekarang. Kakek saya sedang sakit, beliau ingin saya segera menemukan pasangan. Jika saya saat ini menjenguk beliau yang sedang sakit dengan membawa harapan menantu, kemungkinan besar semangat untuk sembuh dan hidup Kakek akan bangkit. Intinya secara tidak langsung keberlangsungan hidup Kakek saat ini ada ditangan kamu, so? kamu ga mungkin tegakan?"

"Saya ga kenal sama Kakek Bapak?"

"Kamu pasti kenal ketika melihat Kakek. Saya membawa kamu untuk berkenalan dengan beliau" Arghhhhhhhhhhhhh ingin sekali ku acak acak muka Raja Firaun ini yang sangat menyebalkan.

"Saya bukan artis. Saya ga bisa acting jadi pasangan Bapak"

"Akan lebih mudah membuat cerita cinta palsu dengan kamu daripada artis. Saya rasa chemistry kita berdua sudah kuat" Chemistry ingin menyambit mungkin lebih tepat.

"Kita sudah hampir sampai. Kamu tidak bisa mundur sekarang"

"Ya acting bertamu kerumah calon mertua dengan pakaian tidak layak seperti ini, mungkin mereka akan lebih cepat mengakhiri sandiwara ini dengan alasan Kakek dan keluarga Bapak tidak merestui hubungan kita"

"Kita tidak akan pernah tau hasilnya sebelum mencoba? kamu bisa mulai dengan mengganti panggilan Bapak Regan dengan Mas Regan" Cih. Aku mulai memijat kepalaku yang pening.

"Saya ga paham jalan fikiran Bapak"

"Saat ini kita adalah pasangan kekasih yang baru saja melakukan rutinitas tiap minggu. Olahraga bersama" Ujarnya lagi. Ya ... ya yaaaa dia tidak menjawab pertanyaanku, dan malah membuat sebuat pernyataan lain.

~oooOOOooo~

Kami baru saja sampai di sebuah rumah besar dengan pagar emas mejulang tinggi. Regan menurunkan kaca mobilnya dan menyapa satpam yang berjaga dan menyuruhnya membukakan pagar. Ini bukanlah rumah seorang Kakek yang aku bayangkan. Rumah yang terlalu besar untuk ditinggali seorang lansia? kalian tau. Rumah ini bahkan seperti rumah deretan para artis yang sering disorot di channel youtube nya Boy William. Rumah mewahnya yang sekilas mirip gedung putih megah dan luas dengan dominasi cat putih dan emas yang menambah kesan rumah sultan, di halamannya banyak di tumbuhi aneka tumbuhan mahal seperti bunga Aglonema, Mawar, Gelombang Cinta dan yang satu itu Anggrek Hitam Papua holy shits!

Yang benar saja! itu sungguhan Anggrek Hitam Papua. Harga pasaran Anggrek Hitam Papua sudah menembus Rp 100 juta ke atas. Harga mahal ini imbas dari langkanya jenis anggrek tersebut. Aku tau karena Ibukujuga pencinta tanaman jadi Ibu sering sekali membuka obrolan tentang jenis jenis tanaman hias yang langka dan mahal.

"Bapak ini beneran alamat rumah Kakek situ?" Aku bergidik ngeri. Jadi Pak Regan ini benar benar lahir dari keluarga orang kaya?

"Mas Regan. Tolong biasakan dan jangan kelepasan" Aku mendengus.

"Ya Ampun akhirnya kamu tau jalan pulang juga Regan. Kakek udah nunggu kamu lama loh" Seorang wanita rambut ombre diblow menjuntai indah mencium pipi Regan. Ku taksir umurnya sekitar 30 tahun? Jangan jangan ini tunangannya Pak Regan, maksudku calon tunangan yang seharusnya namun Pak Regan tidak menyukainya karena ...

"Hai cantik. Perkenalkan aku Renata. Mamanya Regan"

"HAH?" Aku melongo jadi dia akan menjadi calon mertua tipu tipuku?


SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang