TADIKA MESRA

211 26 0
                                    


Kalian tau apa yang paling sakit dalam menjalankan sebuah hubungan? saat kalian menaruh ekspektasi dan harapan tinggi tentang bahagia yang kalian miliki saat ini hanya akan terjadi apabila hubungan ini berjalan dengan baik. Kesalahan yang ku buat sejak awal menyetujui menjalin hubungan dengan Regan.

Pada akhirnya aku mengikuti kemana perginya Regan. Rasa penasaranku tidak tertahan lagi, menelfon salah satu taxi online untuk membantu memata matai Regan. Berdoa dugaan yang aku harapkan tidak akan terjadi.

Ya allah hamba mohon untuk kali ini saja.

Mobil Regan berbelok ke arah rumah sakit cukup besar di daerah Jakarta. Aku mengernyitkan dahi. Apakah sebenarnya Regan sakit? Jangan jangan rahasia selama ini yang Regan simpan adalah dia mengalami sakit parah?

Dengan jalan tergesa gesa dia keluar dari mobil dan memasuki lorong rumah sakit. Aku mengikutinya juga sampai masuk kemana Regan berlari.

POLI KANDUNGAN

Aku mengucap istighfar berkali kali, saat membaca informasi ruangan yang tengah di tuju Regan.

Ini tidak mungkin seperti yang aku fikirkan sekarang. Pasti! Regan tidak mungkin melakukan hal hal di luar norma agama.

Aku keluar dari ruangan tersebut setelah bersembuyi dari tembok penghalang antara aku dan Regan. Aku harus cepat mencari informasi ke meja pendaftaran untuk memastikan semua ini.

"Permisi Mbak apa saya boleh tau daftar pasien poli kandungan saat ini?"

"Mohon maaf kami tidak bisa memberikan informasi data pribadi pasien ke sembarang orang ya Kak. Kakaknya ada perlu yang lainnya?"

"Tidak ada Mbak. Terima kasih sebelumnya" Jawabku tersenyum sopan.

Aku akan keluar rumah sakit dan menunggu sampai Regan keluar dengan sendirinya dengan begitu aku akan tau siapa sebenernya wanita yang Regan datangi ke poli kandungan rumah sakit ini.

"ANIN KAMU NGAPAIN DISINI" Aku tersentak saat Regan menggenggam tanganku secara tiba tiba.

"Harusnya aku yang tanya kamu ngapain disini?"

Regan mengusap wajahnya di saat yang bersamaan aku melihat wanita hamil berjalan dengan Tiang Infus Stainless Steel wajahnya pucat, wanita yang ku kenal namun penampilannya berbeda 180 derajat ejak terakhir aku berjumpa dengan-nya.

"Queen ... kamuu hamil?" Aku menutup mulutku menatap Regan dan Queen bergantian.

Queen tersenyum licik memamerkan giginya, menatapku seolah mengejek kebodohanku.

"Seperti yang kamu lihat" Queen langsung memeluk lengan Regan.

"Kamu ga usah jual air mata kamu. Ga usah merasa paling tersakiti. Dari dulu kamu bahkan bukan masuk golongan kita. Kamu ga pantes jadi pasangan Regan. Status sosial kita be-da" Tanganku melayang di udara benar benar siap menggampar dengan kuat wajah Queen brengsek ini.

Sayangnya sungguh sayangggggggg sekali Regan menahan tanganku yang hampir siap menampar Queen. Aku menatap nyalang Regan baiklah jika ini yang dia mau.

"Kamu udah gila ya? Queen lagi hamil. Tahan diri kamu sayang"

"Kamu bilang aku yang gilaaaaaaaaaaa? Kamu yang gila! kalian emang cocok buat jadi pasangan. Sama sama muraaaahaaannnnn" entah kekuatan dari mana tanganku langsung menggampar wajah Regan sekuat tenaga.

"Nin aku bisa jelasin. Ini ga seperti bayangan kamu" Regan meringis memegang pipinya yang merah.

"Kamu bahkan ga tau apa yang aku bayangkan Regan" air mataku luruh karena tak bisa menahan tangis.

SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang